^37^

63 8 0
                                    

✏✏✏✏✏

Hal mengejutkan kembali terjadi...

"Lily!!! "

°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°°°°°°

Seruan januar membuat oky dan iis terkejut

Lalu pintu kamar di buka paksa oleh januar, sedangkan si empu segera menghampiri thalia yang pingsan

Di ikuti oky, iis, dan daniar

"Lily.. Lily.. Hei, bangun, lily!! " Ujar januar berusaha membangunkan thalia

Tak berselang lama thalia pun sadar, tapi thalia tampak seperti tidak ingin melihat siapapun si hadapannya

"Lily... Kamu gak papa kan? Ada yang sakit gak? Atau masih pusing? " Tanya iis sambil memangku kepala thalia

Thalia tak merespon

Dia hanya diam, sambil memalingkan muka dan menutupi wajahnya dengan tangannya

"Lily... " Panggil januar

Thalia tetap tak merespon

"Lily sayang... Kamu kenapa? Ada masalah? Atau perlu teman cerita? " Ujar oky sambil mengusap kepala thalia dengan gestur menenangkan

"A-aku.... T-ta-takut... " Balas thalia dengan suara yang gemetar

"Takut? Takut kenapa? " Tanya iis

"Aku.. Ta-takut, mereka p-pasti gak mau liat aku "

Paham akan maksud thalia, oky, iis, dan juga januar terdiam

Mereka sedikit bingung ingin memberi suport apa agar thalia bisa kembali berkomunikasi pada teman temannya termasuk keluarga nya

Trauma akan kehilangan seseorang itu bukanlah suatu hal yang bisa di hilangkan dengan mudah

"Kak lily, kakak pernah bilang ke aku kan? Katanya kalo kita benar-benar pengen akan suatu hal, kita harus bisa berusaha untuk mendapatkan nya, sama hal nya kaya kak lily, kakak selama ini pengen punya teman kan kak? Supaya ada orang yang mau mendengar keluh kesah kakak, aku paham tentang perasaan kak lily, tapi kakak gak perlu sampai menarik diri kaya gini kak" Daniar akhirnya angkat suara sambil memberanikan diri menyentuh salah satu tangan thalia

Diam-diam oky dan iis tersenyum lega karena daniar paham akan kondisi thalia dan memberikan suport agar thalia bangkit kembali

Januar sendiri menatap kagum ke arah adiknya itu

Satu kata yang keluar dari mulutnya itu

"Wow"

Ya, singkat padat dan jelas

"Kakak paham kok, lily sekarang cuma pengen punya temen kan? Kakak paham, tapi gak harus sampai menarik diri dari sosial begini "

"Kakak paham perasaan lily, semua itu memang terasa sakit, tapi jika kita berusaha memperbaiki hubungan pertemanan itu, suatu saat nanti lily pasti bakal punya teman yang mau bersama lily saat susah maupun senang " Iis pun ikut berpendapat sambil mendudukkan diri thalia sambil menarik tangan thalia yang menutupi wajahnya

"Udah jangan sedih lagi ya, nanti lily gak cantik lagi lho, udah jangan nangis ya " Ujar oky sambil mengusap usap pipi thalia

Sesaat oky menyadari jika di pipi thalia ada semacam plester

Oky hanya bisa menghela nafas berat

Trauma thalia yang sulit di lupakan maupun di hilangkan pasti akan berakhir seperti ini

[I]Wee X OC (Close Book) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang