3.Not bad

1K 98 5
                                    

Chapter one




"Lalisaaa!,"

"Sudah ku bilang,stop Carikan aku laki-laki." kesal Jisoo kepada gadis berambut hitam pendek jangan lupakan poninya membuat ia semakin terlihat seperti Barbie.

"Why?,"dengan raut tak berdosa Lalisa bertanya,padahal sudah jelas ia tahu apa sebabnya.
"Oke-oke,aku tak kan mengulangi."

Cih!

Hanya lisan saja yang berkata,tapi lalisa selalu mengulangi,menurut gadis itu semua laki-laki itu tak brengsek,iyakan.

Contohnya seperti siapa?

"Kakak,kau ingin laki-laki seperti apa?,jangan Jungkook, Jungkook hanya milikku." Jisoo memutar bola matanya malas,apakah Lisa tidak ada pertanyaan lain.

"Bagaimana dengan Jaehyun,dia manis,mempunyai pipi bolong,eh kenapa jadi pipi bolong, aduh maksudku lesung,atau Eunwoo,kalo kau mau aku akan sedekahkan temanku itu, hitung-hitung sebagai amal,menyedekahkan bagi orang yang membutuhkan, ngomong-ngomong tentang laki-laki aku jadi merindukan Jungkook"

Oke sepertinya Lisa mulai aneh

"Lisa,apa kau tidak punya pembahasan lain selain itu"

"Ada." ucap Lalisa dengan wajah sok seriusnya "Kapan kau mencari pendamping?"

"Lisa,jangan sampai sepatuku ini ku masukkan ke mulutmu!"

"Hehe,jangan sampai kau merusak mulut cantikku ini kak,ini sangat berharga, apalagi untuk mencium jung-"

"Stop it,bisa-bisanya kau ini,apa kau sudah terlalu jauh,"dengan tatapan mengintimidasi.

"Aku memang sering bermain jauh kak,apalagi ke rumahmu"

"Wait,kau pernah melakukan hal tak senonoh di rumahku!"dengan amarahnya Jisoo hendak beranjak,dari duduknya,untuk menghampiri Lisa.

"Hal tak senonoh?,"

"Apakah mencium junggie termasuk hal tak senonoh kak"

Seketika jisoo tertegun merutuki Lisa yang terkesan ambigu,wait bukannya dia yang langsung berpikir Lisa dan Jungkook melakukan-

Oke,jangan berpikir yang iya-iya nyatanya junggie itu kelinci putih menggemaskan, pemberian dari Jungkook.

___

Jisoo mengeser kursi meja makan,lalu memperhatikan,ayahnya yang fokus membaca koran jangan lupakan dengan segelas kopi,ibunya yang turut membantu bibi Han yang menyiapkan makanan dan-

"Kak,menurutmu dia tampan tidak,"ia menoleh saat adiknya menunjukkan foto di handphone nya, Jisoo hanya mengangguk setelah melihatnya.

"Cocok tidak dengan kakak"seketika Jisoo membulatkan matanya,apa adiknya ini tidak waras.

"Yak,stupid!"

"Ekhem Jisoo"sang ayah berdeham, sebenarnya kepala keluarga Kim itu mendengar apa yang di obrolkan,hanya saja memilih tidak ikut campur,biarlah putri sulungnya itu memutuskan,nanti ia tinggal menyeleksi saja.

"Kenapa,setidaknya Jaemin tidak brengsek kak,"dengan raut polosnya sang adik Lia mengatakan itu,masa ia harus dengan berondong,ya walaupun tak buruk sih.

"Lihat kak,dia itu definisi good boy yang kakak inginkan."

"Ya sudah kau pacari saja dia"

"Aku sudah ada Soobin dia itu definisi good boy,tapi jangan Soobin, Soobin is mine"tidak Lisa, tidak Lia,sama saja kenapa semua gencar mencarikan aku pacar sih apakah tampangku ini menyedihkan?

SHORT STORY→[Vsoo]RepublishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang