Bab 2

4 0 0
                                    

Sesampainya di rumah Naura langsung teringat akan pulpennya itu.Namun Naura tak begitu memikirkannya,karena besok ia juga akan ke tempat itu.

Tak lama sesampainya di rumah,adzan magrib mulai berkumandang.Naura langsung bergegas untuk berwudhu dan shalat magrib dikamarnya.

Tak berselang lama kemudian,
"Naura,ayo makan"panggil ibu dari dapur
"Iya Bu,tunggu sebentar"jawab Naura yang berada dikamarnya.

Naura yang telah selesai dengan pekerjaan dikamarnya pun langsung ke meja makan untuk makan malam bersama keluarganya.

Aroma makanan pun langsung tersebar ke berbagai sudut-sudut rumah.Yang membuat perut Naura semakin lapar dan berkecamuk.

"Hmm bau apa ini Bu?sepertinya Naura kenal deh"tanya Naura penasaran.

Aroma makanan yang sudah tak begitu asing tersebut begitu menggoda penciuman Naura yang sedang lapar.

"Ibu lagi masak apa ?"Tanya Naura .

"Ibu lagi masak Sop ayam kaldu kesukaan Naura"jawab ibu.

"Hmm ibu tau aja kesukaan Naura"lanjut Naura

Setelah perbincangan singkat tersebut,mereka akhirnya lanjut untuk makan malam bersama.

Beberapa menit kemudian, Naura langsung kembali memberikan pertanyaan kepada Ibu dan Ayahnya itu.
"Ayah,ibu Naura mau tanya sesuatu nih"kata Naura mengajukan pertanyaan

"Mau nanya tentang apaan kak?"tanya adik Naura .

"Hmm ada deh,kamu kepo yah?"tanya Naura.

"Nggak kok kak"balas Fasyi.

Naura mulai mengajukan pertanyaan nya.

"Kalau misalnya nanti Naura udah tamat SMA,terus ada yang mau lamar Naura ayah sama Ibu bakalan restuin nggak?"tanya Naura serius.

"Kalau ibu sih tergantung dari kamu aja,kalau Naura udah siap mental dan fisik , pekerjaan nya udah jelas,dan yang paling penting agamanya baik ibu bakalan restuin kok"jawab ibu .

"Tapi nak asal kamu tau pernikahan bukan lah hal biasa, pernikahan merupakan ibadah terlama seseorang.Pernikahan bukan hanya soal siap tidaknya seseorang.Namun juga tentang kedewasaan dan tanggung jawabnya seseorang nak"ucap Ayah yang begitu membuat Naura kagum dengan jawabannya.

"Saat ini kamu tidak usah memikirkan hal tersebut karena perjalananmu masih panjang nak,raih prestasimu wujudkan mimpimu dan banggakan kedua orang tua mu.Perihal jodoh tak usah kau hiraukan, karena Allah telah menuliskan takdir setiap makhluk Nya".Lanjut ayah

Kata demi kata yang keluar dari mulut ayah membuat Naura kagum dengan sosoknya, orang yang jarang berbicara itu akhirnya mengeluarkan kata-kata yang membuat Naura tersadar.

"Terimakasih atas jawabannya Ayah Ibu,semoga Naura dapat memahaminya"kata Naura.

Setelah perbincangan hangat ini,Naura langsung bergegas membersihkan meja makan dan lanjut untuk melakukan tugasnya yaitu mencuci piring.

Setelah semua pekerjaan rumahnya selesai,Naura lanjut untuk membersihkan dirinya dan bersiap untuk sholat isya.

Waktu yang menunjukkan pukul 21.00, dimana Naura akan bersiap untuk tidur.Naura segera membaringkan badannya yang lelah itu kekasur yang empuk.

Keheningan yang mulai menyelimuti malam dan suara detakan jarum jam yang menghiasi ,membuat suasana menjadi semakin sepi.

"Ternyata mencintai seseorang dalam diam tak semudah yang dibayangkan yah"kata Naura ditengah malam sunyi nan sepi itu.

"Kusimpan cintaku dalam diam,kulisankan harapanku dalam doa,kuperjuangkan dirimu dalam ridho-Nya.Jika semua usaha ku terpatahkan oleh takdir-Nya,maka akan kuikhlaskan,akan kuterima dengan lapang dada melihat dirimu bersamanya.
Karena bahagia mu adalah bahagia ku juga."Ucap Naura

Suwaiman & NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang