Menceritakan tentang sepasang lelaki yang saling mencintai. Usia yang berjarak 10 tahun tentu saja mengartikan cinta itu sendiri sangat berbeda. Maersa, remaja itu mencintai seorang bocah ingusan yang sering kali menghampirinya dengan muka penuh cok...
"Kak Elsaaaaaaaaaaa," teriak anak 5 tahun itu sambil berlari menuju seorang remaja laki-laki yang baru saja turun dari mobil.
"Garvin jangan lari-lari," ucap remaja 15 tahun itu menghampiri anak kecil yang tengah berlari dengan tangan kanannya yang membawa plastik besar, yang iya yakin itu adalah makanan kesukaannya.
"Kak Elsa lihat Galvin bawa donat banyak-banyak untuk kakak," ucapnya mengacungkan plastik itu.
Maersa, nama remaja lelaki itu terkekeh saat melihat tingkah dan wajah lucu Garvin yang sudah belepotan dengan coklat.
Maersa membuka tasnya, mengeluarkan tisu basah yang selalu dia bawa untuk jaga-jaga jika kondisi si manisnya seperti ini. Sedangkan Garvin tersenyum manis menyodorkan mukanya agar dibersihkan oleh Maersa.
"Kakak tau nggak Galvin tadi belajal banyak-banyak juga loh kayak kakak Elsa, Galvin belajal belhitung, belajal tusuk-tusuk masuk kelualin benang, apa ya tadi namanya.. em menjahit telus belajal apalagi ya banyakkk sekali, Galvin tidak ingat kalena Galvin sudah sangat lapalll ayo kakak makan, Galvin menunggu kakak pulang agal kita bisa makan sama-sama," celoteh Garvin selama Maersa membersihkan mukanya yang sangat cemong dengan coklat.
"Ya udah yuk makan," ucap Maersa menggendong Garvin.
"Yah pangerannya Garvin juga habis energi nih, isi energi dulu dong," ucap Maersa yang langsung dicium oleh Garvin.
Mereka sama-sama memiliki cara untuk mengisi energi. Maersa memberi tahu cara pengisian energi untuk dirinya saat Garvin minta sesuatu atau berada dalam gendongannya. Yakni cium dari kening, pipi kanan kiri, hidung, dagu, lalu terakhir mulut lalu menggesek-gesekkan hidung mereka. Setelah itu baru Maersa akan berjalan.
