THREE [ 3 ]

141 27 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Terlihat buntelan bakpao sedang duduk di kursi sofa menikmati tayangan kartun yang biasa menemaninya di hari Sabtu. Weekend seperti ini biasa untuk Garvin menonton televisi jika Dasha tidak memperbolehkannya bertemu dengan Maersa.

Bukannya apa-apa, Raka sendiri juga yang meminta karena dirinya libur dan ingin menghabiskan waktu bersama anak bungsu kesayangannya itu.

Selain itu, sebenarnya hari Sabtu Maersa dan Grania selalu ada les tambahan untuk olimpiade. Selain itu ada beberapa jam tambahan untuk persiapan masuk SMA, jadi tidak mungkin jika membawa Garvin maupun Estelle. Bukan jadi belajar mereka akan mengalah dan bermain bersama dua krucil nanti.

"Lihat apa nih anak kesayangan ayah? Anteng bener nontonnya," celetuk Raka ikut duduk di samping Garvin.

"Sssttt.. diam ayah, Galvin balu sibuk,"

"Sibuk apa?"

"Sibuk sekali melihat kaltun," jawab Garvin yang masih fokus menatap televisi, sedangkan si ayah hanya geleng-geleng kepala mendengar ucapan si bungsu.

'Ni anak bener-bener kayak bos,'

"Garvin sudah mandi belum?" tanyanya lagi membuat Garvin menoleh. Bukannya apa-apa, tontonan kartunnya berganti dengan iklan, itu sebabnya Garvin menoleh ke arah ayahnya. Kalau tidak jangan harap Garvin mau melihat siapa yang berbicara jika kartunnya masih berjalan.

"Mau duduk sama ayah," ucap Garvin yang langsung diangkat dan didudukan di atas pangkuan Raka.

"Ayah nanya, Garvin udah mandi belum?"

"Belum, ayah sudah?"

"Udah dong. Emang Garvin enggak cium nih ayah dah wangi begini?" mendengar jawaban itu membuat Garvin membalikkan dirinya dan mencium dada Raka.

"Kok tidak wangi?"

"Wangi lah, ayah udah pakai parfum juga loh,"

"Tidak wangi ayah, wanginya sedikit saja. Masih wangi Kak Elsa," jawabnya jujur membuat Raka mencubit pelan pipi anaknya.

"Kak Ersa mulu sih kamu. Emang Garvin enggak sayang ya sama ayah?"

"Galvin sayang ayah kalena kalau Galvin tidak sayang ayah siapa yang belikan Galvin mainan, telus siapa yang belikan Galvin makan enak, telus siapa yang kasih Galvin uang banyak-banyak. Jadi Galvin sayang ayah kok," ucap Garvin membuat Raka syok. Sedangkan Garvin? Bayi pao pao itu memasang wajah polosnya seakan tidak mempunyai dosa.

J A S H A W NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang