Kembali KeDunia Spirit

218 14 1
                                    


''Kamu harus ikut denganku dan menjadi kekasih keduaku.'' ucap Seiki sambil mengulurkan tangan.

''Ara~ Jadi Ternyata Seiki-san ingin membuat harem.'' ucap Kurumi sambil menutup mulutnya.

Saeko yang melihat itupun ragu ragu.

''Apakah kamu masih ragu karena suatu perjanjian yang dilakukan kakekmu?" tanya Seiki.

Saeko yang mendengar itu terkejut.

''Tenang saja, karena pria yang dijanjikan oleh kakekmu itu sudah menikah dan mempunyai anak.'' ucap Seiki.

''Begitulah, karena anaknya sekarang bersekolah disekolah ini. Sama denganmu.'' ucap Seiki.

Saeko yang melihat itu sedikit lega, tpi dia sedikit ragu karena takut Seiki tidak menyukai sifatnya.

Daarr!!!...(suara tembakan)

Saeko yang melihat itu terkejut. Karena orang yang ada didepannya memiliki lubang dijantungnya.

''Fufufufu... Sepertinya tetap tidak bisa.'' ucap Kurumi sambil memainkan flintlocknya.

''Ayolah, Kurumi-chan. Kan sudah kubilang bahwa aku tidak bisa mati.'' ucap Seiki saat lubang dijantungnya itu mulai pulih dan terlihat baik baik saja.

''Ara~ Ara~ Apakah kamu mau menberitahuku kekuatan itu  Seiki-san?'' tanya Kurumi.

''Kalau kamu sudah resmi menikah denganku, maka akan kuberikan kekuatan ini.'' ucap Seiki sambil mengedipkan satu matanya.

''Seiki-san nakal.'' ucap Kurumi.

''Jadi bagaimana Saeko? Apakah kamu mau? Menjadi kekasih keduaku?'' tanya Seiki.

''Tpi...
Apakah kamu mau mempunyai kekasih yang mempunyai sifat aneh sepertiku?'' tanya Saeko.

''Apa maksudmu aneh? Aku menyukai sifat itu, aku juga punya sifat seperti itu. Bahkan Kurumi juga mempunyai, malahan itu adalah sifat utama dia yang sebenarnya.'' ucap Seiki.

Kurumi yang mendengar itu menginjak kaki kiri Seiki.

''Itta!!... '' ucap Seiki kesakitan dan memegang kaki kirinya.

Kurumipun sedikit cemberut dengan itu.

''Ha.. Ha.. Ha.., Jadi? Bagaimana Saeko-san?'' tanya Seiki.

''Baiklah, aku menerima menjadi kekasih keduamu.'' ucap Saeko sambil tersenyum.

''Tidak Kurumi Atau Saeko, Keduanya Terlalu Berbisa.'' Gumam Seiki sambil memegang hidungnya yang mimisan.

''Jadi? Kita akan kemana lagi Seiki-san?'' tanya Kurumi.

''Tentu saja kembali kedunia kita.'' ucap Seiki.

''Kesana lagi? Aaa.... Sangat membosankan.'' ucap Kurumi.

''Walaupun sudah kuakselerasi waktu disana, tpi setidaknya kita harus pulang sekali atau beberapa hari. Karena kita tidak tau apa yang akan Mio Takamiya lakukan pada saat itu.'' ucap Seiki.

''Baiklah Seiki-san.''ucap Kurumi yang menyerah.

''Gate'' ucap Seiki.

Merekapun masuk ke portal yang dibuat oleh Seiki.

Saat mereka keluar, sekarang mereka berada diatap sekolah tempat Seiki dan Kurumi bersekolah.

''Karena sekarang sudah sore, lebih baik kita pulang dahulu.'' ucap Seiki.

''Tpi Seiki-san...'' ucap Kurumi.

''Oh iya, aku lupa kalau sekarang ada Saeko. Hmm...'' ucap Seiki.

''Ara~ jahat sekali kamu melupakanku Seiki-kun'' ucap Saeko.

''Aha.. Ha.. Ha..'' ucap Seiki terkekeh.

''Fufufu... Ternyata Seiki-san bisa takut juga.'' gumam Kurumi.

''Kalau begitu, Saeko tinggal diapartemen tempat Kurumi tinggal saja. Atau mau aku pesankan kamar lagi disebelah kamarnya Kurumi?'' tanya Seiki.

''Kalau Kurumi-san tidak keberatan maka akan aku terima.'' ucap Saeko.

''Bagaimana Kurumi?'' tanya Seiki.

''Fufufu... Karena kita akan menjadi saudari, maka kuperbolehkan-desuwa.'' ucap Kurumi.

''Apakah kamu akan pulang kerumah adikmu, Seiki-san?'' tanya Kurumi.

''Iya, memangnya ada apa?" ucap Seiki.

''Apakah Seiki-san mau menginap diapartemenku untuk satu malam ini?" tanya Kurumi.

''Karena kamu yang menawarkannya, maka akan kuterima dengan senang hati.'' ucap Seiki.

''Tpi aku tidak tau apakah aku bisa menahan diri atau tidak.'' ucap ragu Seiki.

''Ara~ Ara~ Jangan menahan diri Seiki-san.'' ucap Kurumi sambil mendekati Seiki dan memegang dadanya.

''Ahahhaha!!... Kamu ini memang berbisa ya.'' ucap Seiki sambil mengelus kepala Kurumi.

Kurumi yang menerima itupun hanya menikmati elusan itu.

''Ekhem!!'' sela Saeko yang melihat mereka berdua.

Seiki dan Kurumipun melihat Saeko.

''Kamu juga bisa bergabung loh, Saeko.'' ucap Seiki menawarkan Saeko untuk bergabung.

''Kalau begitu, jaga aku mulai sekarang Seiki-kun.'' ucap Saeko mendekati Seiki dan menciumnya.

Bibir merekapun saling terjalin fan keduanya saling menikmati hal tersebut.

Beberapa saat setelah kejadian itu.
Seiki, Kurumi, Dan Saekopun kembali kerumah.

''Kakak Pulang!...'' ucap Seiki membuka pintu rumah.

''Okaeri Nii-chan!!...'' ucap Kotori gembira.

''Tadaima Kotori'' ucap Seiki sambil mengelus kepala Kotori.

Kotoripun menikmati elusan kepala itu. Tpi saat dia melihat Roh Spirit 'Nightmare' dia terkejut karena dia ada disini, tpi dia juga bingung dengan perempuan disebelahnya.

Seiki yang melihat itupun terkekeh, tpi dia tidak menyadari bahwa adiknya Kotori saat ini sedang fokus melihat dada Saeko yang sangat besar.

Kotori yang menyadari itupun seperti terserang pedang besar yang menancap didadanya.

Suara Seiki membubarkan semua hal itu...

''Oh iya Kotori, dimana Shido?'' tanya Seiki.

''Oni-chan sedang memasak makanan.'' ucap Kotori.

''Kalau Tohka Dan Yoshino?'' tanya Seiki.

''Mereka sedang melihat Tv diruang tamu.'' ucap Kotori.

''Oo... Baiklah.'' ucap Seiki.

''Sebelum itu Nii-chan, siapa mereka?" tanya Kotori menunjuk keSaeko dan Kurumi.

''Perkenalkan Ini Tokisaki Kurumi, Teman Sekolah Kakak.'' ucap Seiki.

Tiba tiba...

''Bohong!!..'' ucap Shido yang keluar ruang tamu dan mengintip dari pintu.

''?..'' bingung Kotori.
''Dia Pacarnya Aniki.'' ucap Shido.

''Ara~ ternyata Itsuka-san tau tentang kita ya?'' ucap Kurumi.

''Jadi Shido, darimana kamu mendengar itu?'' tanya Seiki.

''Eh? Bukannya sudah menyebar disekolah ya? Apa Aniki dan Tokisaki-san tidak mendengarnya?" bingung Shido.

''Tidak.'' ucap keduanya.
''Nii-chan, bagaimana kalau kita makan dulu lalu bahas hal ini.'' ucap Kotori.

''Baiklah, ayo kita makan dulu. Kalian juga masuklah.'' ucap Seiki keKurumi dan Saeko.

Merekapun makan bersama.
Dan mereka mengobrol bersama sebentar setelah Kotori berbicara.

''Jadi Nii-chan, apa yang terjadi?" tanya Kotori.

Reincarnated As A Itsuka Shido Nii-sanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang