"Ryokoo bangun"
"Ryoko....udah jam berapa sekarang"
Grep
Deg
Kedua mataku seketika terbuka saat kurasakan ada yang meremas payudara kananku yang kecil "bangun"
Ku lihat tangan mulus yang berada di dada kananku dan pandanganku beralih ke arah pemilik tangan itu. Aku sontak menepis tangan kak Akari dan menyilangkan kedua tanganku di depan dadaku "cabul woyyy"
Kulihat kak Akari sudah memakai pakaian kerjanya, ia menatapku dengan datar sambil berpangku tangan dan menoleh ke jam weker ku "lihat jam coba"
Aku menoleh ke arah jam weker yang baru menunjukan pukul 6 pagi "masih jam 6 kak".
"Jangan banyak alasan, cepat bangun dan mandi, ganti baju dan turun buat sarapan, ngerti?"
"Dasar galak",sahutku ketus
Kak Akari tidak menanggapi ucapanku dan memilih keluar dari kamarku. Ku sentuh luka di belakang kepalaku yang masih lumayan sakit.
Hishh kenapa di dunia ini harus ada sebuah kegiatan yang bernama 'mandi' sih? Apa dunia ini gak sadar kalau ada kata 'dingin'? Capek aku kalau harus mandi 2 kali sehari.
Aku segera mandi menggunakan air hangat dengan kecepatan super. Setelah mandi, aku memakai perata dada, celana dalam, seragam sekolah, celana sekolah dan dasi osis lalu mencangklong tas ranselku.
Ku tatap penampilan ku di depan cermin sambil menyemprotkan parfum kesayanganku.
Aku keluar dari kamar, kulihat kak Akari sedang menikmati roti panggang yang ia olesi selai coklat kacang.
Roti lagi? Kenapa sih kak Akari gak masakin aku telor mata sapi plus nasi putih aja? Apa dia gak tau kalau aku masih laper kalau cuma makan roti?
Ku tarik kursi dan aku duduk di atas kursi yang menghadap ke arah kak Akari.
"Semalam kamu kemana?"
Deg
"Di rumah tuh", sahutku lalu memakan sarapanku.
Kak Akari menaikan sebelah alisnya "oh ya? Shreya nelfon aku dan bilang kalau kamu gak ada di rumah saat dia datang kemari tadi malam".
Ngapain sih Shreya telfon kak Akari? Ckk pagi-pagi gini aku harus menambah dosa lagi karena mau berbohong sama kak Akari.
Aku menghela nafas pelan "aku semalam tidur awal, lagian kak Akari semalam pulang jam berapa?"
"Jam 11 malam".
"Oleh-oleh nya dari Jepang mana?"
"Gak beli oleh-oleh, kakak ke Jepang buat bisnis bukan buat berwisata".
Ya setidaknya bisa lah beliin adek kesayangannya ini mochi es krim atau t-shirt yang sudah di tanda tangani Sora Aoi.
"Ko...."
"Hum?"
"Kamu bertengkar sama Shreya?"
Aku berhenti mengunyah dan melihat kak Akari yang sedang menatapku dengan tajam "kamu gak berbuat masalah kan saat kakak gak ada?"
Kak Akari memang tau hubungan ku dengan Shreya dari awal aku pacaran sama Shreya, karena dia peka banget sama tatapanku buat Shreya. Bahkan orangtuaku aja kalah peka sama kak Akari.
"Aku putus sama Shreya".
Ku dengar kak Akari menghela nafas kasar "Ko...kamu tau sendiri kan kalau kakak gak melarangmu pacaran sama laki-laki atau perempuan? Kakak gak peduli kamu mau jadi straight atau lesbian, tapi kakak sangat membenci orang yang suka mempermainkan sebuah hubungan. Kalau kamu gak serius ya jangan pacaran, kamu itu cuma buang-buang waktu kalau pacaran tapi gak ada keseriusan nya".

KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Even Care? (Completed)
RomanceKetika cinta yang lama menghianati nya, akankah ada cinta baru yang datang padanya? GXG STORY *HANYA CERITA FIKSI MOHON MAAF JIKA ADA PERSAMAAN NAMA, TEMPAT, KARAKTER, CAST (HANYA FIKSI/IMA JINASI) DAN YANG LAINNYA CERITA INI DI BUAT BERDASARKAN IMA...