2

130 19 4
                                    

Aku dan Ayah kembali kerumah.

Disepanjang perjalanan aku hanya terdiam, begitupun dengan Ayah. Suasana hening menemani kami di sepanjang perjalanan pulang.

Saat sampai di rumah aku melihat sebuah motor yang sangat familiar bagiku, vespa berwarna merah terang lengkap dengan helm berwana senada menggantung di spion, tengah terparkir rapi di depan rumahku. Vespa tersebut ber-plat nomor MN 14 LL.

Niall ada dirumahku?

Aku berlari kencang memasuki rumah tak sabar ingin bertemu dengan Niall. Aku rindu padanya. Sangat rindu padanya. Padahal kami hanya tak bertemu sekitar 12 jam.

Aku masuk kedalam rumah dan mataku dengan cepat menemukan Niall yang tengah duduk di sofa sambil meneguk gelas berisi air putih. Air putih adalah minuman kesukaan Niall. Ia pernah bilang kalau dia lebih menyukai air putih daripada air berwarna ataupun air yang be-rasa karena air putih baik bagi tubuh selain itu dengan meminum air putih, ia akan terhindar dari kejadian salah fokus.

Yaelah Niall korban iklan aq*ua banget-_-

Aku duduk di sebelah Niall.
"Kamu darimana Vio?" Niall meletakkan gelas berisi air putih yang bervolume 1/4 dari ukuran gelas tersebut di meja.

"Aku dari-" aku berpikir sejenak sebelum melanjutkan perkataanku.

"-Rumah teman Ayah" lanjutku.

"Kamu berbohong"

"Tidak. Aku tak bohong"

"Ayolah Vio, aku sudah mengenalmu sejak lama. Aku tahu jika kamu sedang berbohong"

"Hm baiklah.. aku dari rumah sakit"

"Kamu kenapa? Kamu sakit? Sakit apa? Kenapa tidak bilang padaku?"

Inilah yang kusukai dari Niall. Ia sangat perhatian padaku. Aku sangat senang mempunyai sahabat seperti dia.

"Tenang Niall, aku tidak apa-apa" aku tersenyum pada Niall.

"Kau yakin tidak apa-apa?"

"Yap!"

"Vio, makanya kamu makan yang banyak kayak aku supaya kamu terhindar dari penyakit" kata Niall.

"Siap bos!" Aku berdiri tegak di hadapan Niall dengan posisi tangan yang diletakkan di depan dahi layaknya seorang prajurit sedang hormat pada jenderalnya.

"Vio, jalan yuk!" Ajak Niall.

"Kemana?"

"Ke hatiku" Niall menyengir tak jelas.

"Ih Niall, kau tak pantas menggombal haha. Wajahmu itu tak cocok dikategorikan sebagai cowok penggoda"

"Kenapa kamu selalu meledekku seperti itu sih?" Niall mengerutkan dahinya dan mengerucutkan bibirnya.

Aku yang melihat ekspresi Niall hanya bisa mentertawakannya.

※ ※ ※

Kini aku duduk di jok motor vespa Niall yang berwarna merah terang dan berplat nomor MN 14 LL.

Menurut cerita Niall, maksud dari plat nomor MN 14 LL itu adalah Milik N14LL. Emang dasar Niall alay.

"Letakkan tanganmu di tubuhku yang kurus dan mungil ini ya" Niall mengambil tanganku lalu meletakan ditubuhnya.

"Hah? Apa Ni? Tubuh kurus dan mungil? Kau gendut tahu" sahutku tak terima dengan ucapan Niall.

"Hm biar gendut gini kamu suka kan sama aku? Udah lah Vio ngaku saja, aku sudah tahu itu kok. Dan aku akan memikirkan jawabannya nanti" Aku melihat Niall mengedipkan sebelah matanya dari kaca spion yang bulat cembung.

Last First Kiss // n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang