"Sekarang aku tengah sakit berat."
Suara serak disertai batuk itu mengisi sebuah ruangan persegi yang sedang tertutup rapat. Ruangan yang dipenuhi dengan buku-buku serta tulisan-tulisan di seluruh dinding berbahan kayu itu tampak seperti hiasan dinding daripada sebuah tulisan yang memiliki banyak arti dan ilmu di dalamnya.
"Hyung, keadaan sedang darurat. Bahkan mungkin kita sedang menunggu kapan Sila akan datang ke kerajaan untuk menyerang kita."
"Aku percayakan semuanya padamu, Hansung."
Pria bernama Hansung itu lantas menggaruk kepalanya. Bahkan usianya belum genap kepala empat untuk mengemban jabatan tertinggi di kerajaan.
"Hyung, kau masih memiliki Yoongi Hyung yang seharusnya menjadi raja. Bukan aku."
"Aku butuh Yoongi untuk mengendalikanmu, Hansung. Jika Yoongi yang menjadi raja, tidak akan ada yang bisa mengendalikannya."
Kim Namjoon yang kini menjadi raja Daejon itu terlihat sangat lemah. Wajahnya begitu pucat dengan bibirnya yang sudah memutih dan kering di beberapa bagian. Pria yang sudah menginjak kepala lima itu tengah sakit berat dan sudah mendapatkan perawatan dari dokter kerajaan sejak dua minggu lalu, setelah kerajaan Daejon dan Sila perang di dekat bukit.
"Hyung pasti sembuh." Ujar Hansung.
Namjoon menggeleng pelan. "Kalaupun nanti aku sehat kembali, setidaknya aku sudah mewariskan tahta kepadamu."
"Kau tau, jangan percaya pada siapapun. Termasuk aku." Lanjut Namjoon.
Hansung mengambil telapak tangan kakaknya itu. Mengusap punggung telapak tangan yang sudah terasa sangat dingin.
"Kenapa hyung?"
"Kau tidak boleh percaya padaku ataupun saudaramu yang lain."
"Termasuk Yoongi Hyung?"
Namjoon mengangguk. "Termasuk Yoongi hyung."
"Tapi hyung bilang, kau butuh Yoongi hyung untuk mengendalikanku?"
"Ya, setidaknya kau harus dikendalikan oleh Yoongi hyung karena dia tau mengenai strategi saat perang."
"Tapi kenapa aku tidak boleh percaya pada Yoongi Hyung?"
"Kau akan tau nanti, Hansung."
Hansung mengangguk. Ia masih belum paham apapun mengenai sosok Yoongi. Pria itu memiliki aura dingin yang begitu menusuk jika berada di dekatnya.
"Bagaimana dengan Seokjin hyung?"
"Kau boleh menjadikannya orang kepercayaanmu. Seokjin hyung adalah orang kepercayaanku sejak kecil sampai sekarang."
Hansung mengangguk. Ia mengerti kenapa Seokjin adalah orang kepercayaan Namjoon, sebab kakak sulungnya itu memiliki kepribadian yang jauh berbeda dengan penampilannya.
"Kau akan terkejut saat nanti mengetahui sifat asli Yoongi." Jawab Namjoon.
"Aw!" Teriak Jieun ketika tubuhnya baru saja terjatuh dari tempat tidurnya.
"Apa tadi? Aku melihat masalalu atau apa?" Gumam Jieun seraya mengusap dahinya yang baru saja terkena lantai.
"Kenapa?"
"Wahh!!" Teriak Jieun lagi setelah mendapati Taehyung berada di dekatnya.
"Kau kenapa sih? Kenapa harus sedekat ini?" Ujar Jieun seraya mencoba mundur dari tempatnya.
Taehyung hanya diam di tempat seraya menatap Jieun begitu heran. Apa yang salah darinya? Kenapa Jieun begitu terlihat marah dan menjauhinya? Batin Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
- VIU SERIES PART 2 -
Fiksi PenggemarKumpulan fan fiction Kim Taehyung dan Lee Jieun dengan berbagai genre..