Selalu Salah • Han Jisung x You ✓

3. Awal Permasalahan

Han Jisung tiba-tiba marah lagi kepadaku karena dia yang telah mengetahui kalau aku sedang digosipkan satu sekolah dengan Kak Chan. Sabtu kemarin, Han dengan tiba-tiba lari tergesa-gesa dan masuk ke dalam kelasku, membentakku di depan semua teman-teman sekelasku.

"Ya! Y/n?! Kamu lagi-lagi meladeni kakak kelasmu itu, ya?! Aku ngga suka ya, Y/n! Setiap aku denger gosip tentang kamu dan kakak kelasmu yang namanya Bang Chan itu! Aku kesel! Aku benci dengernya, Y/n! Apalagi satu sekolah itu ngegosipin kamu semua! Kamu ngga sadar, hah?! Aku itu pacar kamu!" bentak Han panjang lebar di hadapanku yang sedang duduk mengerjakan tugas di bangkuku dan seluruh teman sekelasku hanya dapat terdiam melihat kegaduhan yang Han lakukan dengan tiba-tiba itu.

"Ada apa lagi sih, Han? Kamu kata siapa?! Kata gosip? Huh? Gosip? Itu mah kata orang yang pengen aku jatuh! Orang yang benci sama kehidupan aku dan bahkan orang yang pengen aku sama kamu itu pisah! Aku loh gak ada apa-apa sama semua kakak kelasku yang aku kenal di sini. Mereka tuh hanya sebatas kakak kelasku dan aku, adik kelas mereka sama kaya posisi kamu ke mereka. Gak ada yang lain kok, Han!" ucapku membela diri. Namun jujur saja aku benar-benar malu dengan sikap yang Han berikan padaku. Masa sih dia bisa berani membentakku bahkan di depan semua teman kelasku. Hatiku sakit, Han!

"Alah, banyak alesan banget kamu keliatan boongnya! Tau ngga sih, Y/n, setiap aku dengar pembicaraan anak kelas sebelah kamu itu selalu yang tidak enak. Dan itu semua tentang kamu tau! Kelasku kan di sebelah kelas mereka, tentu aja aku tau semua yang mereka omongin! Katanya kamu udah gatel ke kakak kelas kamu yang namanya Bang Chan dan udah ngerebut dia dari tangan sahabatmu sendiri! Aku malu, Y/n! Padahal kan aku itu pacar kamu, masih sama kamu! Kenapa kamu selalu dibilang merebut Bang Chan dari tangan Somi?!" cecar Han lagi padaku dengan raut wajah marahnya. Ku rasakan butiran air mataku yang mengumpul di pucuk mataku. Tapi untuk menangis di hadapan teman sekelasku karena perlakuan Han padaku rasanya tidak mampu.

"Aku tau, Han, aku tau. Aku tau kok semua yang kamu bicarakan itu. Tetapi aku sama sekali tidak berniat melakukan seperti apa yang mereka maksud, Hannie!" jawabku agak pelan dan sembari menahan air mataku yang hampir jatuh. Bahkan aku berusaha tersenyum di depan wajah tampan kekasihku yang sedikit temperamen itu. Ia mengacak rambutnya kesal dan mencengkram kuat bahuku.

"Jangan boong, Y/n! Aku udah muak liat kamu boong dan nutupin masalah kakak Chanmu itu! Apa kamu udah ngga sayang sama aku?!" tanya Han yang membuat hatiku makin sakit. Butiran air mata di pelupuk mataku, benar-benar sudah mengumpul dan ingin jatuh. Namun aku tahan dengan sekuat tenaga agar aku tidak menangis. Sudah cukup malu aku melihat Han memakiku di depan teman sekelasku.

"Ngga, Hannie, Ngga! Kamu percaya sama aku! Mereka itu cuma ngga suka sama aku aja, makanya bikin gosip yang nggak-nggak tentang aku!" ucapku lagi agar Han dapat mengerti. Ku rengkuh tangannya yang sedang mencengkram kuat bahuku itu. Ia berdecak dan menghempaskan tanganku dengan kasar.

"Ck! Ya udahlah! Aku nggak mau tau, ya. Pokoknya kalo sampe aku denger omongan yang sama lagi, aku nggak segan-segan bakal memarahi Bang Chan dan aku ajak gelud di lapangan sekalian!" bentak Han kepadaku sembari dia menendang mejaku.

Aku melemas saat ku lihat bayangan Han telah berlalu dari hadapanku. Seketika aku menangis saat sesudah Han berlalu meninggalkanku yang sedang terpatung di kelas. Teman sebangkuku, Soodam, menepuk bahuku pelan saat melihatku sudah terisak dalam. Ia menenangkanku yang tidak bisa bicara lagi sepatah katapun karena sesaknya dadaku. Aku merasa, hari itu aku betul-betul tidak ada gunannya di mata Han.

To be Continued

27/11/2022

~Selalu Salah~

Han posesif amat dah. Kalo cuman posesif tanpa dibentak2 sih, ue Redho. Tapi kalo sampe dimaki, mending pindah bias~ *dipeluk Hanji*