Fiony Alveria Tantri
(1819)"Fiony Alveria Tantri, gadis cantik kelahiran 1819" Freya membaca kalimat pertama dengan telaten "lahir saat dimana dunia sedang tidak baik baik saja, gempuran virus kolera membuat dirinya harus kehilangan kedua orang tuanya"
"Wow, kamu kehilangan orang berharga, saat baru saja tiba didunia ini" Jessi berkomentar, kaget mendengar kisah yang baru saja dibacakan. Padahal itu barulah kalimat awal.
"Sebelum kematian sang ayah, beliau memberi pesan kepada pamannya agar menjaga putrinya dengan baik. Saat itu ibu fiony sudah pergi ke surga lebih dulu meninggalkan sang ayah" Freya melanjutkan bacaannya.
"Gadis cantik itu pun tumbuh dan besar bersama sang paman. Berbulan bulan telah berlalu, paman bibi dan anak mereka, serta fiony berhasil melewati salah satu pandemi yang menyeramkan dalam sejarah, kolera"
"Paman dan bibinya sangatlah baik, bisa dikatakan mereka adalah paman dan bibi impian semua orang. Fiony pun mempunyai inisiatif untuk membantu pekerjaan mereka, agar menimbulkan timbal balik yang menguntungkan bagi dua pihak"
Ashel meneguk minuman kemudian mengatakan "jadi, kamu bersifat baik hanyalah untuk timbal balik yang menguntungkan? Bukan benar benar menyayangi mereka?" Tawa ashel remeh, saat mendengar ceritanya.
"Secara tidak langsung, semua orang melakukan itu. Bahkan Kamu dan orang tuamu juga melakukan itu, tapi kamu tidak menyadarinya. Rasa sayang itu tidak ada. Rasa sayang adalah plesetan dari rasa berterima kasih" fiony menanggapi ashel penuh penekanan "yang ada hanyalah rasa cinta. Itu adalah rasa murni" lanjutnya.
"Fiony Alveria Tantri! Jangan kamu menyebut orang tuaku!" Ashel tampak murka "kamu tidak tau apa apa mengenai kisahku!"
Gadis disebelah ashel membelai lembut rambut ashel guna menenangkan sang gadis "sabar. Dia saudara yang terakhir terakhir bergabung, wajar saja jika dia belum tau. Tahan emosimu" Chika mencoba membujuk disana.
"Lanjutkan Freya" pinta sisca, setelah perdebatan kecil. Memang inilah yang diinginkan Sisca, agar cucunya berargumen dan berpendapat.
Freya mengangguk dan melanjutkan ceritanya "bertahun tahun telah berlalu, fiony menjadi gadis remaja cantik dan ceria. Bahkan menjadi kembang desa ditempatnya tumbuh. Banyak lelaki mengincar fiony untuk dijadikan istri. Salah satu Pangeran dari kerajaan alphaTwo pun turut jatuh hati pada fiony"
"Suatu pagi, Fiony minta izin kepada sang bibi, agar membiarkan dirinya saja yang kali ini berbelanja kebutuhan untuk memasak. Dan bibinya mengizinkan"
"Fiony mengatakan 'tolong berikan sawi dua ikat' dan diangguki oleh penjual. Penjual itu memanggil dengan nyaring anaknya 'araaaaaan, tolongg ambilkan ibu sawi dibelakang' teriak sang penjual"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinistrous Memoirs
Teen FictionRahasia dibalik keluarga nenek. kelamnya masa lalu antara cucu dan anak anaknya. "It's real?"