Bicara Di Taman

61 20 61
                                    

Alkisah, seorang gadis yang sangat cantik, tetapi sederhana, beda dari yang lain.

Memasuki 22 tahun tapi belum, bulan November tanggal 11. Jangan lupa diucapin ya, terima kasih, lanjut!

Inilah aku. Nurliani Sudrajat, lahir di kampung sederhana ini. Aku menyukai salah satu temanku, aku dan dia memiliki hobiku yang sama yaitu menyanyi. Namanya Kak Bagus DA.

Satu lagi, dia salah satu orang yang sangat menginspirasi sekaligus dijadikan idola yaitu Jirayut, tahu kan kalian? Hehe.

Suatu hari, aku jalan-jalan santai ke suatu taman yang sangat hijau.

Aku kebetulan sendiri duduk di kursi panjang warna putih dengan tenang.

"Teh Liya!" teriak Ulfa sambil menepuk tangannya.

"Eh, ayam! ayam! ayam! Kamu, Dek. Astagfilullah bikin kaget aja kamu, salam yang baik kek nggak usah kagetin gitu juga kali," ledek aku.

"Iya, Asalamualaikum, maaf ya bikin kamu kaget," lirih Ulfa.

"Walaikumsalam, Dek. Iya nggak apa-apa kok, gak ada masalah. Oh iya, ada info kah ini?" tanyaku.

"Ada kok, nih!" kata Ulfa sambil menunjuk di hp nya kepadaku.

"Itu Kak Bagus DA, kah?" tanya aku.

"Iya, katanya mau adain lomba nanti besok malam lho! Nonton yuk!" jelas Ulfa seraya mengajak.

"Iya sih, tapi, pake apa kita nantinya?" tanyaku.

"Nah! Pake motornya kak Arya Aji saja!" seru Ulfa,

"Emang, kau bisa nyetir motornya? Nanti jatuh lho, kena marah sama Kak Aji. Ehem, hahaha!" Aku tertawa sambil menggodanya.

"Ish, ya enggak lah! Aku tuh udah bisa mahir kayak gitu. Teh Liya, Teh Liya," imbuh Ulfa.

"Iya deh, teteh akan membuktikan kamu esok malam. Janji, Dek Ulfa?"

"Iya, Teh, aku janji" kata Ulfa.

Ketemu Sang IdolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang