Curiga ...

3 1 0
                                    

PART 10

Pada saat makan, lima orang kita makan bubur ayam. sedangkan, abang Jefri sendiri beli nasi Padang. Hadeuh ... si abang Jefri ini, ada ada saja maunya ... dan tiba-tiba, bang Jefri melihat kak Arya Aji itu, sedang bengong saat makan,

"Arya ..., kamu sudah selesai belum makannya?" tanya abang Jefri,

"Kamu ini ... bengong saja, dari tadi ... "

Kak Arya aji menyadari "Eh ..., maaf semua, aku memang, lagi kepikiran ... " ketus kak Arya Aji,

"Iya, ini ... baru sedikit lagi, kak Jef." lanjut kak Arya Aji.

Aku 'tak sengaja, ingin menyapa dengan idolaku! Walaupun, sudah dekat dengan makan bersama.

"Oh iya, kamu, bukannya Jirayut Daa ya?" tanya aku sambil menunjukkannya,

"Iya, benar. Kamu siapa ya? Dan, saya lihat semalam, kamu tidur di ruangan kak Bagus Da ya?" jawab Jirayut Daa sambil bertanya,

"Hehe ... iya, Jirayut. aku memang ketiduran semalam. Oh iya, aku ngefans banget lho sama kamu, dan oh iya, aku Nurliani," jawab aku,

"Oh, iya, kak Nurliani, Salam kenal ya, dan Terima kasih, yang sudah fans sama saya, kak," ramah Jirayut Daa,

"Iya, dek Jirayut, sama-sama. Kakak senang banget, kalau bisa bertemu idola baik, seperti dek Jirayut ini," sipu aku,

"Ah ..., kak Nurliani. Bisa aja deh!" genit Jirayut Daa.

Abang Jefri, setelah aku sudah bertemu sama idolaku sendiri, Jirayut Daa. Tiba-tiba melamun!

"Kenapa, bang? Kok melamun? Hmm ..., cemburu ya, bang?" goda aku,

"Ehh, ya enggaklah, dek. Yang ngelamun tadi, tuh! kak Arya, Dia nggak fokus, kalau orang lagi makan. Dari tadi coba, dek Liya." ketus abang Jefri,

"Hah? Apa iya?" kaget aku sambil pikir.

Rully melihat pesan WA dari dosennya, dan segera berangkat ke Tempat kuliahnya,

"Hm..., Gaes, Maaf ya. Rully ..., tidak bisa lama. Karena itu, harus ke kuliah lagi! Dan, kak Liya. Jika mas'e sudah sadar, nanti kasih tahu ya! Dadah semua, Asalamualaikum!" gesa Rully sambil pamit ke luar ruangan,

"Walaikumsalam!" ucap semua,

"Iya, dek. Hati-hati, dek Rully!" lanjut aku.

Tiba-tiba Jirayut Daa, terdengar bisikan seorang, "Gaes, kayaknya, aku terdengar sesuatu deh!" seru Jirayut Daa,

"Ada apa emang, dek Jirayut?" tanya aku,

"Begini, saya dari tadi, yang kita sedang makan. Kok kedengarnya, nggak asing deh!" curiga Jirayut Daa,

Sedangkan yang lainnya, ingin mendengarkan apa yang Jirayut Daa bicara,

"Nah! Ada yang saya dengar 'Aji Hoeurman..' kalian semua, tahu siapa dia?"

"Hmm... pasti, Kamu ya, Bang Jefri! Iya kan," pikir dek Jirayut Daa sambil menujukkan abangku,

"Hah ... ! Bukanlah, dek Jirayut. Nama aku itu, Jefri Yanto Syaputra. Bukan, Aji Hoeruman." kejut abang Jefri sambil jelaskan,

"Lha, kalau bukan bang Jefri. kamu pula, kak Arya! Ayo ... jujurlah, pada kita!" pikir lagi Jirayut Daa sambil menunjukkan ke kak Arya Aji,

Kak Arya aji terkejut, dengan pertanyaan Jirayut Daa barusan. Jawabnya sambil menangis, teman-teman ...

Kak Arya Aji memanggilku, "Dek Liya, ayo ... kita ke ruangnya kak Bagus Da! Sekarang ..." ajak kak Arya Aji sambil sedih,

"Ehh ... dia mah, belum sadar betul dong, kak ... " keluh aku sambil curiga,

Kak Arya Aji menarik tanganku, untuk segera ke ruang kak Bagus Da.

"Si Arya aji itu, kenapa ya, Jef?" bisik kak Rahmat,

"Iya nih, mas. Entahlah, pake bawa adekku segala lagi ... ihh" kesal bang Jefri,

"Sudah ah ..., Kalian ini. Kok cowok, ngegosipin saja. Doakan yang terbaik, buat Kak Bagus Da ... semoga beliau segera sadar dari pingsan semalam itu." nasihat Jirayut Daa sambil berharap,

"Iya, dek Jirayut, aamiin .... maafin kita ya." ucap kak Rahmat dan bang Jefri,

"Iya, gak apa-apa, saya sudah maafkan." ramah Jirayut Daa sambil senyum.

Apakah yang terjadi? Apakah kembarnya, akan kembali?
Tunggulah untuk besok lagi, teman-teman ...

Next Part 11

Ketemu Sang IdolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang