Part 16
Rully tanyanya kembali, "Jadi selama ini, Mas'e itu, Adik kandungnya Kak Arya ya?"
"Iya, Dek Rully. Makanya, dia baru tahu soal ini." jawab Kak Arya Aji.
Aku melihat dengan kecurigaan di luar kamarnya tersebut, yang tidak jauh dari luar itu. Aku berlahan-lahan memberitahunya, dan menepuk mereka berdua yang asyik mengoborol,
"Hey, Gaes! Itu kak Bagus, mau kemana ya? Kayak ada banyak barangnya harus di bawa,"
"Emang iya, Kak Liya?" curiga Rully, aku mengiyakan kepadanya.
Arya sudah panik, "Ya Allah, Den! (Menepuk dahi) Kalian berdua, nanti kita ikutin dia ya, Kakak takut kalau dia kenapa-kenapa,"
"Baiklah, Kak!" seru kami.
Tiba-tiba Bagus Da keluar membawa koper, dari kamarnya sendiri, Ibu Angkatnya masih menangis atas kepergiannya, dan kami bertiga saling berkejaran satu sama lainnya.
Aku sangat tergesa dengan sebuah mendadak, tetapi kami bertigapun tidak bosen mencarinya.
"Gini saja! Kak Arya sebelah kanan, Dek Rully sebelah kiri, dan Liya yang lurus. Ayo semangat mencarinya ya!"
Akhirnya kami memutuskan arahan, dan aku mulai arah lurus tersebut, dan kebetulan Abang Jefri lewat! Namun melihatku itu sangat sedih.
"Dek Liya? Kamu kenapa, kok kayak panik gitu?"
Aku menjawab dengan tergesa pelan,
"Begini, Bang. Tadi Kak Bagus itu pulang dari RS, Ehh malah kabur pas tahunya tentang hal kayak gitu."
"Apaan tuh, Dek? Jelasin ke Abang,"
"Itu lho, Kak Bagus itu bukan anaknya Alm. Pak Putra sama Bu Santy, Tapi sebelumnya itu Anaknya Pak Surya sama Bu Mirda, Bang." jelasku yang membuat Abang Jefri terkejut.
"Astagfilullah, baru tahu! Ayolah, semoga saja Bagus segera di temukan, Aamiin." Gesanya.
"Aamiin" sambil kami berdua untuk mencarinya.
Ayo semuanya, vote semua part ceritaku itu, insya Allah saya akan selesaikan sampai akhir.
Next for Part 17
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketemu Sang Idola
Historia CortaMengkisahkan Persahabatan, Bertemu Idola kesayangannya dan Mencari Persaudaraan yang menghilang sejak masih kanak-kanak.