part 3

473 47 3
                                    


Toilet umum..

POV :dunk

Aku yang menatap wajah ku di balik cermin, tidak boleh kembali lagi, jika tidak akibatnya tidak akan terbayangkan.. pulang kerumah aku bisa..

Dengan berjalan sempoyongan dan tidak sengaja menabrak dada joong.."aduh!! Menabrak dinding? Sakit sekali.." dengan memegang hidung nya.

"Hmm?, Tapi dinding ini kenapa panas ya." Dengan meraba-raba tubuh joong.

Satu lagi yang datang tiba-tiba sayangnya bertemu dengan seseorang pria yang tidak mengerti mengenai cinta.

Seorang pria yang narik tangan dunk dengan wajah yang kelihatan kesal. "Sudah?, Meraba-raba nya?."

"Aduh sakit." Dengan mengerutkan keningnya.

"Kamu.." joong terdiam dan tertegun melihat kalau pria itu adalah dunk natachai.

Dunk yang melepaskan genggamannya. "Kamu tidak apa-apa kan?."

"Sakit.." dengan memegang tangannya.

"Tuan, tuan dunk mabuk? Bagaimana kalau kita mengantarnya pulang?." Ucap pond.

"Baiklah..." pond yang terdiam.

"Masih tidak ikut." Dengan berjalan sambil menggendong dunk yang sedang mabuk.

Dunk yang meletakkan tangan nya ke dada joong. "Dia sedang berdetak." Ucap dunk.

"Jantung berdetak itu adalah normal." Dunk yang melihat kearah pond, pond tersenyum ramah.

"Tapi, detaknya sangat cepat!." Dengan tersenyum tipis.

Joong melirik kearah pond. "Banyak bicara..kamu di sini dan Bereskan semuanya dengan bersih." Perintah joong dengan berjalan.

"Baik tuan.. hati-hati." Dengan membungkukkan badannya sedikit. Pond yang menatap joong sedang membawa dunk dengan langkah kaki berantakan.
____

BuK!!! BUK!!! BuK!!

Sekumpulan pria yang memukuli pria suruhan Chen si pria tua itu. "Katakanlah." Ucap pond.

"Mau mati seperti apa?."

Pertanyaan ini sepertinya salah, kenapa tiba-tiba langsung di pukuli dan di bunuh, bukankah harus menanyakan siapa orang yang menyuruh kami.

"Hahaha kalian ini masih juga, selalu melakukan kejahatan." Pria yang berbadan besar.

"Bos." Ketiga bodyguard yang memberi salam pada pria berbadan besar itu.

"Cih.." ucap pond kesal

"Baiklah jangan menakuti mereka lagi."

"Masih cepat tidak bicara." Dengan memukul kepala kedua pria suruhan Chen itu. "Sengaja sembunyi di toilet dan mengintip para pria!."

"Aku bicara-bicara." Dengan ketakutan dan angkat bicara. "Tuan Chen..tuan Chen properti." Dengan suara gugup.

"Setelah matahari terbit, perusahaan harus gulung tikar."

"Bukankah kamu sedang merebut naskahku."

Selalu saja pond dan mike selalu bertengkar hanya karena ingin di pandang oleh tuan muda joong.

"Kedua orang ini sudah tidak ada gunanya" dengan menginjak kepala pria suruhan Chen.

"Oh...kamu urus saja sendiri, urus yang bersih ya.." dengan berjalan sambil melambaikan tangannya.

"Ampun!." Ucap kedua suruhan Chen dengan meringis.

Mike membangunkan kedua pria itu. " Kalian akan aku bawa pergi, kalian akan benar-benar bersih." Ucap mike.

Khun JoongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang