Tiba di ruang makan yang sudah di pesan oleh joong sebelumnya, dunk melihat kesekeliling ruangan. "Hotel ini benar-benar sangat bagus dan mewah." Ucap dunk ."Apa kataku?." Tanya joong berpura-pura tidak mendengar perkataan dunk.
"Eum..tidak." Jawab dunk.
"Silahkan duduk tuan, dan mau pesan apa?." Memberikan menu makan.
"BbQ?...aku mau bbq." Pesan dunk.
Seketika joong mengerutkan keningnya bbq joong alergi dengan bumbu bbq, mengingat perkataan ohm harus mengikuti apa yang dia suka, joong pun langsung memesan daging dengan bumbu bbq. "Saya sama dengannya. " Ucap joong melirik kearah dunk.
"Baik tuan, pesanan akan segera datang. "
5 menit kemudian
Makanan sudah berada di atas meja, dunklun langsung memakannya tanpa menunggu joong, sedangkan joong yang kini ragu memakannya diapun langsung memakannya. Selang beberapa menit joong sudah merasakan gatal di tubuhnya, dunk yang mencari dimana toilet namun dia merasa aneh melihat joong yang sedang menahan sesuatu.
"Kau kenapa?." Tanya dunk.
"Tidak." Jawab joong berusaha tidak terjadi apa-apa.
"Baiklah kalau begitu aku ke toilet sebentar." Ucap dunk ragu meninggalkan joong yang terlihat aneh sedangkan joong hanya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.
Setengah jam kemudian.
Saat dunk pergi joong langsung mengambil obat alerginya dan meminumnya, setelah joong meminum obatnya dia melihat kearah pintu dan berfikir kalau dunk sudah lama tidak kembali - kembali joong pun langsung mencari dunk dan meraih jas hitamnya yang ada dia sangkutkan di kursi.
Dunk saat ini sedang mengeringkan tangannya tiba-tiba ntah dari mana joss meraih tangan dunk begitu saja dan menahan dunk di tembok. "Kalau lagi?, Bagaimana kau masuk?." Ucap dunk kesal.
"Bisa kita bicara?." Tanya joss
"Tentang apa?." Jawab dunk.
"Siapa pria yang di pintu tadi? Dan pria yang di belakangnya!!.." Ucap joss dengan meninggikan suaranya.
"Kenapa kamu bergaul dengan begitu banyak pria, bahkan jika kau hanya ingin membalas dendam padaku, kau tidak harus menurunkan martabat sampai ke level seperti itu." Mendengar itu membuat dunk kesal dan mengepalkan tangannya ucapan joss benar-benar menyakiti hati dunk.
PLAK!!!! Tamparan yang meluncur di pipi joss dia pun seketika terdiam. "Berhentilah berfikir begitu joss pikiran tentang dirimu!! Kau pikir kau siapa? Jika ini apa yang ingin kamu bicarakan..maka tidak ada yang perlu kita bicarakan!." Ucap dunk dengan sangat kesal.
Joss pun langsung meraih tangan dunk dan mencium bibirnya, dengankesal dunk mendorong joss. "Aku salah, aku salah, aku seharusnya tidak menganggapmu seperti ini dunk...ayo kita mulai dari awal aku tahu kau masih mencintaku.." Ucap penyesalan joss.
Dunk pun langsung melepaskan genggaman joss dan langsung angkat bicara. "Mencintai mu?, Bagaimana dengan GAWIN? Apa yang terjadi dengan pernikahanmu?." Tanya dunk pergi meninggalkan joss di toilet.
"Aku akan memutuskan pertunanganku sekarang." Jawab joss meraih tangan dunk.
"Bisakah kau tidak begitu kekanakan, kau pikir pernikahan antara dua keluarga itu sama seperti bermain rumah-rumahan, putus kapan pun kau mau?." Ucap dunk melihat kearah joss.
"Aku tidak akan pernah memaafkan untuk hal-hal yang telah kau lakukan!." Lanjut dunk dengan melepaskan genggaman joss padanya.
"Anggap lah hubungan kita sudah berakhir sejak lama." Dengan pergi meninggalkan joss yang terdiam di dalam toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Khun Joong
Teen Fiction"Tuan luke menyukai mu itu adalah keberuntungan kamu, selama dia puas, kamu bisa membuat keluarga natachai mendapatkan bisnis yang besar. Kamu masih tidak mau menurut?."