Prolog

2.1K 125 2
                                    

Sesuai dengan janji Tsukasa masih berada di dalam kelas menunggu Rui menemuinya.

Rui mengatakan ada hal penting untuk mereka bicarakan, dan Tsukasa sama sekali tidak keberatan dengan permintaan Rui.

Sebenarnya di saat seperti ini Tsukasa tahu apa ingin Rui katakan, tetapi Tsukasa memilih Rui secara benar langsung mengatakan masalahanya. Lagian pula Tsukasa juga takut ia hanya salah sangka dan di anggap sok tahu, jadi menunggu itu lebih tepat.

Tak lama dari itu Rui datang menemuinya.

"Maaf lama menunggu!" Rui membungkuk sebagai tanda permintaan maaf.

Tsukasa hanya tertawa.

"Tidak apa-apa, aku juga tahu kelasmu lebih padat dari pada aku hari ini..." Tsukasa mencoba membuat Rui kembali santai.

Rui tersenyum kecil.

"Oh ya, katanya ada yang harus kita bicarakan... masalah apa itu? Naskah? Show? Properti? Atau... personal?" Tanya Tsukasa pada Rui.

"Itu... personal..." Lirih Rui kecil.

Rui agak memalingkan wajahnya.

Rui tahu pipinya memerah hanya dengan melihat kepolosan Tsukasa. Tapi untuk kali ini dia melawan rasa gugup di hatinya.

"Wah? Personal? Pantas saja kau meminta waktu..." Tsukasa duduk di atas meja sembari menggoyangkan kakinya, sedangkan Rui masih berdiri karna gugup.

Rui akhirnya memelih duduk di sebelah Tsukasa.

"Tsukasa... ku harap kau mengerti... aku tahu kau polos, masih tidak berpengalaman dengan hal seperti ini sama sepertiku..." Rui membuka percakapan.

Tsukasa tersenyum kecil mendengarkannya, ia tahu arah pembicaraanya.

"... dan... sebenarnya... karna itu aku memiliki ketakutan akan kepolosanmu itu. Kau benar-benar polos... dan semua orang menyukaimu... jujur saja! Aku cemburu saat kau merespon seseorang dengan sifat polosmu itu! Aku hanya ingin menjadikanmu milikku! aku takut sebelum aku mengatakan ini ada orang lain yang mengatakannya dan kau langsung menerimanya tanpa pikir panjang... jadi Tsukasa aku memutuskan untuk mengatakan sebenarnya aku..."

"Aku menyukaimu.." Tsukasa memotong penjelasaan Rui.

"Maaf?" Rui takut salah dengar.

"Aku menyukaimu... apa itu kata selanjutnya?" Tanya Tsukasa sambil menatap Rui.

Rui menghelakan nafasnya.

"Ya... itu kata selanjutnya... aku menyukaimu... atau bahkan aku mencintaimu..." Lanjut Rui dengan senyum lirih.

Tsukasa tertawa sekali lagi.

"Apa kau... menerimaku?" Tanya Rui.

Tsukasa sedikit berpikir untuk mempermainkan Rui.

"Bagaimana ya?"

"Kau akan... menolakku di sini?"

"Hahaha! Tidak juga!"

"Apa kau menyukaiku juga?"

"Hm... apa aku suka kamu juga? Apa ya jawabannya?"

"Ayolah Tsukasa! Jangan mempermainkanku!"

Tsukasa loncat dari kursinya lalu membalik ke hadapan Rui.

"Rui, apa kau berani melakukan apapun untukku?" Tanya Tsukasa.

"Apa yang tidak untukmu Tsukasa?" lirih Rui.

Tsukasa mengangguk dan menaruh tangannya di dagunya sendiri.

"Hm... kalau aku meminta hidupmu?" Tanya Tsukasa.

"Tentu hidupku akan selalu untukmu..." lirih Rui.

Tsukasa terkekeh.

"Baiklah, baiklah, cukup manis... kalau kau membunuh untukku?" Tanya Tsukasa.

Rui tak berpikir Tsukasa akan menanyakan hal semenyeramkan itu.

"Itu... kalau ada seseorang mencoba menyakitimu... atau merenggutmu... mungkin aku tidak akan tinggal diam." Rui membuat nada serius.

Kini Tsukasa yang merinding, ia hanya bercanda sungguh.

"Agak menyeramkan, tapi aku menyukainya karna itu kau." Tsukasa jujur saja bahwa itu membuatnya merinding.

Tsukasa berlutut di hadapan Rui.

"Sama sepertimu yang akan melakukan apapun yang ku minta, hidup ataupun membunuh... aku akan melakukan hal yang sama denganmu. Karna aku tetap bintangmu dan kau adalah pacarku sekarang." Jawab Tsukasa.

"Kau menerimanya?" Tanya Rui.

Tsukasa menarik tangan Rui menuju genggamannya lalu mencium punggung tangannya

"Dari dulu aku juga menyukaimu, tak mungkin aku sia-siakan.. ini salah satu moment terbaik dalam hidupku. Terimakasih Rui!" lirih Tsukasa.

"Terimakasih juga Tsukasa..." jawab Rui.

" jawab Rui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Posesive (Ruikasa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang