Teman

62 46 6
                                    

"Siapa dia?"

Aku senang dapat piala dan ibuku juga bangga padaku. Padahal aku tidak tahu cara bercerita.

Setelah pulang aku senang sekali mendapatkan piala meski Ayahku tidak datang. Aku padahal hanya bercerita sedikit tetapi kenapa aku bisa mendapatkan piala? Aku terheran-heran saat itu.

Sesampai dirumah nenek, Ibuku berpamitan kepadaku karena ibuku harus berkerja. "Ibu pamit pulang ya nak, jangan nakal dengerin kata nenek ya" ibuku berkata sambil mengelus kepalaku.

Sesudahnya ibu langsung pergi untuk kerja. Setelah itu aku langsung makan dan menonton televisi tetapi aku selalu melihat ada yang aneh dirumah ini.

Seperti benda jatuh, suara aneh dan lainnya. Aku sebenarnya takut dengan itu tapi aku berpura-pura tidak mendengarkan suara aneh, dan jika ada benda jatuh aku hanya menganggap itu adalah hewan kecil yang menjatuhkannya seperti cicak.

Aku sebenarnya tidak mempunyai teman dan juga karena kejadian mencuri itu aku tidak diperbolehkan main dengan saudara lelakiku, karena Ibuku takut akan terjadi sesuatu yang tak terduga lagi.

Hari demi hari berlangsung. Aku sudah lama menantinya yaitu hari sabtu.

Saat hari sabtu malam aku selalu dijemput oleh Ibuku, karena aku akan di ajak jalan-jalan dengannya. Aku senang hari itu tiba, tetapi hanya saja aku tidak melihat Ayahku. Aku kira Ayah pergi dari rumah ternyata memang benar.

Ibuku menyembunyikannya dariku dia berbohong jika Ayah sedang bekerja di luar kota. Setelah itu aku bertemu dengan kakak kandungku Saat Ibuku pergi aku bertanya ke kakak, "Apa Ayah tidak akan pulang?" kakakku hanya menjawab "Kamu jangan pikirkan pria aneh itu."

(1 Tahun Kemudian)
Aku sudah naik kelas, yaitu kelas 1.
Tetapi kali ini aku bahagia karena aku bersekolah di dekat rumah Ibu.

Aku juga sudah tidak dititipkan nenek lagi, meskipun dirumah itu selalu aneh dan terjadi hal yang tak terduga dan disuruh-suruh.

Tetapi aku kangen dengan kakek, tapi aku lebih kangen lagi dengan orang tuaku. Saat itu kakak ku juga naik kelas yaitu kelas 2 kita hanya beda 1 tahun, kita akrab sekali, saat berangkat sekolah kita diantar oleh Ibu dan sepulangnya kita jalan kaki bersama.

Hari pertama bersekolah kakakku sudah mendapatkan teman, ya mungkin karena dia sudah kelas dua sedangkan aku tidak satupun yang ingin berkenalan denganku. Mungkin ini hari pertama masuk sekolah, semua orang juga malu untuk berkenalan. Saat itu guru sedang memperkenalkan dirinya "Perkenalkan nama saya Bu Meli Dwi Rahdiya, panggil saja Bu Meli" semua orang memberi salam kepadanya.

Setelah itu kita semua disuruh maju satu persatu untuk memperkenalkan dirinya masing-masing sesuai absen duduk yang ditentukan.

Aku dapat urutan terakhir dari semua siswa karena dudukku paling belakang dan dipojokan.

Setelah lama aku menunggunya, sekarang giliranku yang memperkenalkan diri "Perkenalkan nama saya Yuna Anggreksia panggil saja yuna".

Saat itu guru berkata "Silahkan kalian bisa berkenalan dengan teman baru kalian dan duduk sebangku sama teman yang diinginkan juga boleh".

Semua akhirnya berkenalan dengan temannya masing-masing, tetapi aku juga ingin berkenalan dengan mereka tetapi aku merasa malu untuk itu.

Semua akhirnya duduk dengan temannya masing-masing hanya aku yang tersisa, tetapi ada satu orang yang duduk dibangku kosong, lalu aku melihat disebelah bangku itu ternyata tidak ada orangnya, aku langsung jalan kearahnya dan duduk disebelahnya tapi aku ingat-ingat dari tadi aku tidak melihatnya sama sekali saat masuk sekolah, aku bahkan tidak melihat dia memperkenalkan dirinya.

Aku terheran tetapi aku juga tidak mau mikir aneh-aneh lagi, akhirnya aku diam dan mendengarkan ucapan guru.

"Ok anak-anak semua sudah mendapatkan temannya masing-masing ya? Jika ada yang belum berkenalan dengan teman baru kalian, nanti istirahatnya juga bisa kenalan lagi ya. Disini semua keluarga jadi tidak boleh ada yang bertengkar mengerti?" semua menjawab "MENGERTI BU!"

Beberapa jam kemudian, jam istirahat berbunyi awal masuk sekolah memang cepat untuk istirahat, Saat itu lelaki dibangku sebelahku berbicara kepadaku "kenalin aku Arga salam kenal untuk hari pertamamu ya".

Aku kaget saat dia berbicara kepadaku. Aku langsung menjawabnya "Iya" dengan suara pelan.

Tapi aku terheran semua orang melihat ke arahku tetapi aku hanya tersenyum dan melihatnya juga, semuanya langsung membalikan pandangannya padaku aku terheran "Mereka kenapa ya?" Batinku.

Saat itu aku ingin keliling di sekolah karena aku penasaran letak taman dan kantinnya. Tetapi saat aku diperjalanan aku mendengar seperti suara kaki yang mengikuti ku.

Aku penasaran dan menoleh ke belakang, ternyata adalah Arga lelaki yang berkenalan denganku tadi. Aku mengatakan "Kenapa kamu mengikuti ku?"

Tetapi dia hanya menjawab "Aku juga ingin berkeliling" aku terdiam dan terheran. Saat itu aku dan dia menuju ke taman bersamaan, kita berbagi cerita "Apakah kamu bidadari?" dia berkata sambil menatapku, "Makasih" balasku dengan senyuman.

Dulu saat waktu kecil masih tidak mengerti apa itu cinta? Tetapi kini kita hanya menganggapnya itu sebuah lelucon.

Saat itu aku mulai dekat dengannya, aku menyukainya karena dia baik kepadaku.

Hari kedua masuk sekolah berlangsung, aku sangat semangat untuk pergi bersekolah karena aku sudah mendapatkan teman yang baik dan lucu.

Saat itu dia menungguku didepan gerbang. Lalu aku menyusulnya, dia berjalan sambil mengatakan sesuatu kepadaku "Kamu yakin ingin berteman bersamaku selamanya?" aku terheran saat dia mengatakan hal itu.

Lalu aku menjawab "Tentu saja aku akan bersamamu selamanya". Dia langsung tersenyum dan mengelus kepalaku, sungguh lucunya pertemanan kita.

Saat dikelas dia tidak banyak bicara, aku mencari topik agar suasananya tidak hening "Rumah kamu dimana?" ucapku.

Tetapi dia masih tetap diam. Aku merasa karena waktunya tidak tepat, dan juga ini waktunya untuk mengerjakan soal yang ditulis dipapan.

🔔kringg
Jam istirahat berbunyi. Aku dan arga berjalan kearah kantin untuk membeli makanan dan minuman, tetapi Arga mengatakan "Aku hanya mengantarmu ke sini, aku pergi, aku akan menunggumu di taman". Aku sebenarnya tidak tahu apa yang dimaksud ucapannya tadi.

Aku hanya mengatakan "Iya" kepadanya. Saat dia sudah mengantarku dia langsung pergi ke taman, aku membeli snack 2 yaitu untukku dan dia.

Aku juga membelikannya minum untuknya, saat aku sudah membayarnya aku langsung menuju ke taman.

Dia melihatku sambil tersenyum "Kamu kenapa?" ucapku dengan heran. Tetapi dia hanya menjawab "Tidak hanya saja ini hari yang indah bukan".

Aku hanya tersenyum dan memberikan snack dan minuman untuknya "Terima kasih ya" ucapnya.

Saat itu kita membicarakan tentang suasana disekitar dan kita makin akrab sekali.

Hari demi hari berlangsung dan tidak terasa ujian akan tiba. Tetapi aku hanya santai dan terus bersemangat.
Karena aku senang bertemu dia yang baik sekali, kebahagiaanku ternyata banyak sekali disekolah ini, karena dia.

Dunia Kita Berbeda | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang