Ujian

64 45 1
                                    

"Manusia sekarang pada aneh ya"

Ujian telah tiba aku disuruh oleh Ibuku untuk terus belajar dengan giat agar nilai ujianku jauh lebih baik. Saat itu aku dan kakak belajar bersama dikamar, aku dan kakak memberi tugas dan menjawab agar saat ujian tidak bingung.

Aku dan kakakku sudah merasa lelah dan bosan tetapi kita juga tidak ingin Ibu marah karena nilai kita.

Kita akhirnya belajar sampai tertidur. Saat itu Ibu membuka pintu kamar kami, Ibu melihat kita sudah tertidur pulas, akhirnya Ibu. membiarkan kita tidur lalu merapikan buku-buku yang diatas kasur.

🔥 Keesokannya 🔥
Setelah sampai disekolah aku menemukan sesuatu diatas meja dan ternyata itu pemberian dari Arga, aku senang saat aku diberinya hadiah ternyata dia memberi kalung yang ada namaku.

Tetapi dia tidak datang disekolah dan aku menemukan surat dibawah kalung itu "Maaf aku tidak bisa masuk sekolah karena sakit".

Saat aku membaca surat itu aku sedih karena dia teman satu-satunya untukku.

Sudah waktunya masuk kelas kita di absen dengan cara guru memanggil namanya masing-masing, "jika disebut namanya maka harus bilang hadir ya" ucap Ibu guru

Saat itu semua sudah absen dan berikutnya aku. Tetapi aku heran kenapa tidak ada nama Arga diabsen itu.

"Oke semuanya masuk semua ya, sekarang jika sudah ada suara bel kalian sudah boleh mengerjakan ujiannya" ucap bu guru.

Saat itu bel berbunyi dan semua sudah mulai mengerjakan ujiannya, tapi aku heran kenapa Arga tidak ada diabsen itu?

Aku mulai curiga tetapi aku harus tetap fokus untuk ujian ini.

Saat selesai ujian aku merasa sepi karena tidak ada Arga, aku berharap dia cepat sembuh.

( 5 Bulan kemudian )
Aku sudah naik kelas 2 dan kakakku juga naik kelas 3. Ibuku mengambil rapot dengan semangat, aku juga senang saat Ibuku mengetahui nilai ujianku yang bagus.

Selanjutnya Ibuku memberi saran kepada kita "kalian anak Ibu memang hebat ya, kalian akan bantu Ibu jika sudah dewasa, jika kalian sudah besar kalian jangan lupakan Ibu ya"

(4 tahun kemudian)
Aku sudah mulai lupa dengan Arga, tetapi aku ingat dengan benda yang diberikannya untukku.

Saat itu aku naik kelas lima, aku senang karena aku sudah tumbuh menjadi anak-anak yang di inginkan Ibu, aku senang mendapatkan rangking 2 dikelas.

Tetapi teman sekelas ku berubah, mereka tumbuh menjadi anak-anak yang nakal.

Mereka sering membully orang yang lebih lemah dari mereka. Aku tidak tahu kenapa semua ini bisa berubah.

Dunia memang kejam. Ini sudah 5 tahun tetapi aku masih belum mendapatkan teman.

"Apa salahku? Apa aku sejelek ini? Apa aku tidak seberuntung mereka?" aku heran, padahal nilaiku jauh berbeda dibandingkan miliknya.

Saat itu ada yang mendekatiku Hei kamu apakah kamu tidak punya Ayah? Dasar yatim" semua yang mendengarnya tertawa melihatku.

Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba aku yang kena?

Tiba-tiba dia menarik rambutku dengan keras. Aku merasa kesakitan, tetapi aku hanya bisa menangis.

Aku juga disiram dengan air. Aku tidak tahu apa yang mereka pikirkan seolah-olah aku diperlakukan nya seperti ini.

Aku langsung lari ke arah toilet dan mengeringkan bajuku sambil menangis.

"Kenapa? Kenapa aku diperlakukan seperti ini?".

Aku berharap, aku bisa membalas mereka.

Sesaat pulang sekolah aku mengubah ekspresiku dengan senyuman, karena aku tidak mau Ibuku sedih jika tahu semua ini.

Keesokannya tiba-tiba aku demam, tetapi aku tidak mau mengecewakan Ibuku.

Ternyata Ibuku sudah mengetahuinya jika aku sedang sakit.

Jadi Ibuku memberi surat izin ke kakakku dan, kakakku akan memberikannya ke wali kelasku. Aku dan kakak satu sekolah, namun saat istirahat kita jarang bertemu.

Aku disuruh makan sama Ibu dan sesudahnya minum obat.

"Kamu habis ngapain kok bisa sakit?" ucap Ibuku.

"Duh aku jawab apa ya? Sebaiknya aku berbohong"

"Aku juga tidak tahu Bu. Apa karena kemaren aku kecapean ya?" ucapku.

Ibuku akhirnya mempercayaiku dan menyuruhku tidur.

🔥 Keesokannya 🔥
"Ibu berangkat kerja dulu ya. Jangan lupa setelah makan, minum obat dan jangan keluar rumah, di kulkas ada makanan" ucap Ibuku sambil keluar rumah.

Huh aku sekarang sendiri dirumah, padahal aku sedang bosan sekali, tapi tidak masalah karena aku juga tidak menyukai orang-orang yang di sekolahku itu.

Aku akhirnya tertidur agar aku tidak pusing dan cepat sembuh.

Lagi dan lagi aku merasa aneh, setiap aku bangun dari tidurku seperti ada yang memperhatikanku, padahal aku dirumah sendirian.

Aku terheran dengan keadaan ini, tetapi aku langsung bangun dan menyalakan televisi agar dirumah tidak terasa hening.

Saat itu ada kertas di belakangku, karena aku penasaran jadi aku buka.

Setelah aku membuka ternyata
•Hi Yuna ini aku Arga, kamu pasti bingung aku dimana? Dan kamu juga bingung kenapa surat ini bisa ada ke kamu? Aku akan memperlihatkan diri dan aku akan jujur semua tentang aku. Tetapi aku harus mencari waktu yang tepat.

Saat itu aku bingung dan takut karena aku mengira Arga adalah hantu.

Tetapi aku mulai bingung karena aku tidak boleh keluar rumah, padahal aku sedang ketakutan dan ingin keluar.

Aku berpura-pura seperti tidak ada yang terjadi, dan aku hanya menonton televisi agar tidak kesepian.

Kelamaan aku mulai mengantuk dan tertidur, jam sudah pukul 12:50 Ibuku pulang lebih awal dari biasanya.

Ibuku membawa makanan dan ternyata ibu juga menjemput kakak, karena jam pulangnya seperti jam pulang sekolah kita. Kita makan bersama dengan bahagia, dengan berbagi cerita.

Keesokannya aku sudah mulai membaik, aku akhirnya bersekolah lagi.

Aku sebenarnya takut dengan teman-temanku yang memperlakukanku seperti itu, tetapi aku harus semangat.

Saat aku masuk kelas semua memperhatikanku, aku tidak tahu mereka kenapa tetapi aku sebaiknya langsung duduk.

Aku seperti melihat Arga yang sedang lewat, tetapi itu pasti bukan Arga aku sepertinya sedang melamun.

Sesaat itu ada anak baru yang barusan pindah, dan wajahnya persis sekali dengan Arga.

Ternyata mereka tadi sedang melihat anak baru yang berada di belakangku.

Tetapi ini nyata, aku tidak sedang bermimpi, apakah dia beneran Arga? dan benar saja dia memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan nama saya Arga Devino Marvelin panggil saja Arga".

Aku kaget dan heran, tetapi nama yang sama dan wajah yang sama. Apakah aku bermimpi?.

Saat aku melamun apakah ini mimpi atau tidak, tiba-tiba dia berjalan ke arahku dan duduk dibangku kosong yaitu di sebelahku.

Aku kaget saat dia duduk di sebelahku, saat itu aku memandanginya dengan heran, tetapi tiba-tiba dia menoleh ke arahku.

Aku langsung buang muka dan berpura-pura menulis.

Dunia Kita Berbeda | RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang