"kita masih kecil"
"Kamu kenapa?" ucap Arga. "Tuhkan gimana ini?" Aku bingung.
Aku harus menjawab agar tidak dikira sombong.
"Tidak aku hanya memperhatikan dinding kok" ucapku. Tetapi dia malah senyum dan ingin tertawa, aku tidak tahu kenapa dia ingin tertawa? Apakah aku lucu ya?.
"Oke Yuna kamu ternyata percaya diri banget ya" Gumam Arga.
"Sekarang aku harus menulis jangan pikirkan aneh-aneh deh" batinku.
Saat aku menulis dan tepat pada pertengahan, tiba-tiba tinta bolpoin ku habis.
"Yah habis, gimana sih bolpoin apaan sih ini padahal baru beli duh.."
"Tinta kamu habis?"
"Emm iya" ucapku dengan senyuman malu.
"Ini aku punya cadangan ambil saja" ucap Arga dengan memberi bolpoinnya kepadaku.
"Makasih banget ya" ucapku mengambil bolpoinnya.
Aku kaget sekali tadi, tetapi kenapa sifatnya seperti Arga yang kukenal ya? Aku terlalu polos atau gimana sih? Arga sepertinya siluman hantu jadi-jadian kali ya? Duh pikiranku kemana-mana.
"Kamu kenapa melamun? Pelajarannya sudah mau selesai loh?" ucap Arga menatapku.
Sedangkan aku masih melamun dan tidak sadar bahwa ini masih waktu pembelajaran.
Arga tiba-tiba mencoret tanganku dengan bolpoin, aku kaget dan sadar "Eh kenapa kamu mencoretku!" ucapku dengan kaget.
Arga menjawab "Pelajaran sudah mau selesai, apa kamu sudah menulis yang ada dipapan?".
Aku kaget dan langsung menulis tanpa menjawab perkataannya.
Tiba-tiba bel istirahat berbunyi dan guru mengatakan "Selesai atau tidak selesai dikumpulkan dimeja Ibu" semua mengumpulkan bukunya sedangkan aku masih menulis.
Arga tiba-tiba mengambil bukuku dan membantuku mencatat dengan cepat.
"Eh aku bisa sendiri kok" ucapku dengan kaget.
Arga masih tetap menuliskannya untukku "Aduh tulisan tangan kita beda! Kembaliin!" Ucapku tegas namun pelan.
Tiba-tiba guru sudah mau pergi dan catatan pun selesai, Arga membawa buku miliknya dan milikku dimeja guru.
"Sepertinya dia memang Arga yang aku cari, sebaiknya aku mengujinya".
Aku menuju di taman karena biasanya Arga menyukainya.
Saat itu aku sudah sampai di taman dan benar saja ada Arga disana, aku tidak tahu ini perasaan ku saja atau dia benar-benar Arga yang aku cari?.
Saat itu aku berjalan kearah Arga dan mengatakan "Apa kamu menyukai taman?" ucapku.
Dia menoleh dengan kaget tetapi dia menjawab perkataanku "Iya aku menyukai taman, ini awal mula aku bersenang-senang dengannya disini, meski kita dipertemukan di kelas tapi aku menyukai di saat masa-masa aku dan dia bermain di taman ini".
Aku kaget saat mendengar perkataannya "Maksudmu kamu pernah sekolah disini sebelumnya?" ucapku bingung.
Dia diam dan langsung pergi, "HEI KENAPA LANGSUNG PERGI, KAMU BELUM MENJAWAB PERTANYAANKU!!!" ucapku emosi.
"Dia kenapa sih mencurigakan, aneh seperti Arga yang kucari" ucapku.
"Aku laper ke kantin saja deh"
Saat di kantin ternyata Arga disana dan membeli snack yang seperti aku berikan pada Arga dulu.Aku terheran-heran dengan melihatnya "Kenapa dia persis dengan Arga? Apa dia Arga yang aku kenal?" Aku bertanya-tanya kepada diriku lagi.
Saat itu aku mengikutinya dan ternyata dia ke arah taman, dia menoleh ke belakang dan melihatku "Kamu penasaran aku siapa? Kenapa mengikuti ku?" ucap Arga.
"Aku hanya kebetulan lewat kok" jawabku.
Tiba-tiba dia menarik ku dan memelukku, aku kaget dan mendorongnya "Kamu kenapa sih?" ucapku dengan kaget.
"Kamu penasaran dengan ku kan? Kamu masih mengira aku hantu jadi-jadian?"
"Kamu gila ya?" Jawabku
"Tidak, aku tidak gila, kamu tidak tahu aku atau berpura-pura?" ucap Arga
"Aku peluk kamu agar kamu percaya jika aku manusia, bukan hantu jadi-jadian" tambahnya
Aku kaget lalu cepat-cepat meninggalkan taman, lalu aku pergi ke toilet "Apa maksudnya? Hantu jadi-jadian? Apa aku pernah mengatakan ini sebelumnya, tapi dimana?" Ah sudahlah tenangkan dirimu Yuna.
Saat aku keluar tiba-tiba Arga menuggu ku didepan toilet aku kaget dan langsung masuk ke toilet lagi "Kenapa dia ngikutin sampai sini sih"
Tiba-tiba bel berbunyi pertanda masuk.
"Duh mau ga mau aku harus keluar" saat aku keluar toilet, dia sudah tidak di depan sana, mungkin sudah kembali ke kelas. Ketika aku masuk ke kelas, Arga memandangiku dengan senyuman.
Saat aku duduk tiba-tiba dia memegang tanganku dengan erat.
"Hah apa?" ucapku. Tetapi Arga hanya diam dan memberi snack kepadaku.
"Apa ini buatku?" ucapku heran.
Dia hanya berkata "Iya" dengan pelan."Padahal ini sudah selesai masuk kenapa tidak memberi saat jam istirahat tadi?"
"Sepertinya dia tadi menunggu di depan toilet karena ingin memberiku snack ini, maaf Arga aku tidak tahu" batinku.
Waktu sudah berlalu, sudah waktunya pulang, Arga tiba-tiba memegang ku dan mengatakan "aku Arga yang kamu cari jadi jangan mencari ku" ucapnya lalu pergi.
Aku bingung karena ucapannya. Iya aku tahu dia pasti Arga yang aku cari tapi soal surat yang di rumahku dan soal dia menghilang, aku tidak tahu, bagaimana hal itu bisa terjadi?
Saat aku pulang ada kakakku dibelakang ku dan kita akhirnya pulang bersama. Tentu ibuku sibuk, dan tidak bisa menjemput kita, rumah kita lumayan dekat dengan sekolah, jadi kita berjalan kaki.
Saat aku pulang aku mencari surat dari Arga, surat itu aku simpan di lemari karena buat bukti jika dia pernah mengirimi surat ini.
🔥 Keesokannya 🔥
Di sekolah banyak perempuan yang mendekati dan mengobrol dengan Arga. Aku heran dan tidak tahu apa yang di bicarakan semua perempuan itu kepada Arga?"Apa Arga punya fans?" batinku heran.
Arga melihatku yang sedang terdiam seperti patung, tidak lama semua perempuan bubar "Sini" ucap Arga dengan menunjuk bangku milikku.
Aku akhirnya bisa duduk "Maaf ya, tadi kamu tidak bisa duduk karena ku" ucapnya dengan cengiran.
Arga menatapku "Apa kamu menyukaiku?" ucapnya tiba-tiba.
Aku menoleh dengan melotot lalu menjawabnya "Menyukai mu sebagai teman"
Setelah itu Arga terdiam selama pembelajaran dimulai, dia tidak banyak bicara.
Oke aku sebaiknya mencari topik agar tidak sunyi "Apa kamu kesulitan mengerjakannya?" ucapku menatapnya. Tetapi dia hanya menoleh dan menulis lagi.
Aku akhirnya memberinya surat yang dia beri. Aku menulis dibelakang kertas "Apakah surat ini kamu yang menulisnya?".
Tiba-tiba dia berkata "Iya" dengan suara lembut.
Aku kaget dan heran. Dia memberi surat ini lewat mana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Kita Berbeda | Revisi
Teen FictionDiary milik Yuna 📓 •Mengalami keajaiban yang aneh tetapi sangat indah? Tentang kehidupan yang menyeramkan menjadi menyenangkan? Atau sebaliknya. Kini diawali tentang masa kecilnya hingga dewasa. •Memulai semua keburukan yang datang sendiri, apa sem...