Taehyung tengah memijit kepalanya yang mendadak pusing. Banyak laporan yang datang silih berganti dengan kasus yang berbeda-beda. Menjadi dirinya yang sekarang ini begitu sulit. Ia harus membagi waktunya dari segala segi.
Hingga pintu dihadapannya dibuka dengan kasar, menampakkan pengawal pribadinya yang tampak bercucuran keringat. Pertanda bahwa ada berita yang datang lagi.
"Permasalahan apa lagi sekarang?" Tanyanya dengan wajah yang tidak enak dipandang. Taehyung menampakkan wajah suramnya dengan tatapan yang begitu tajam. Tentunya itu sukses membuat Levin—sang pengawal bergidik merinding.
"My King, para Rogue kembali berulah di bagian barat. Mereka menyerang penduduk desa!" Lapornya. Taehyung hanya bisa menghela napas. Kapan semua ini bisa berakhir?
"Levin—"
"Ya, My King!"
"Sampai kapan?"
"Hamba juga tidak mengerti, My King."
Taehyung beranjak dari posisinya, berjalan sedikit untuk menatap pemandangan luar dari jendela ruang kerjanya. Ia menghela napas dengan berat. Matanya menerawang kearah langit. Awan-awan putih itu tengah berarak mengikuti angin.
"Levin!"
"Ya, My King!"
"Apa sebelum semuanya terjadi, aku bertemu dengannya?"
Levin dibelakangnya hanya bisa diam. Cukup tahu apa yang mengganggu pemimpin mereka ini. Banyaknya Rogue yang menyerang beberapa titik desa disebabkan pemimpin mereka yang sampai saat ini masih melajang. Tato yang menghiasi lengan atasnya sudah hadir, tapi ditempat dirinya tinggal tato gambar tersebut cukup langkah, selayaknya tidak ada yang memiliki tato seperti itu.
"Untuk kasus yang kemarin bagaimana?"
"Sudah ditangani oleh pasukan penjaga. Rogue berhasil ditumpaskan walaupun sewaktu-waktu mereka akan datang untuk menyerang lagi!"
"Baiklah, terus awasi perbatasan dan wilayah tertentu. Rogue sudah kita jatah tempat biasa mereka berburu. Kalau kita tidak sengaja berpapasan, mau tidak mau pertumpahan darah terjadi!"
"Kala mereka memang tidak memulai duluan!" Ujarnya melanjutkan. Levin mengangguk paham. Setelah berbincang untuk masalah yang lain, pengawal pribadinya pamit. Taehyung kembali menatap hamparan luas dari jendela ruang kerjanya. Menghirup aroma udara dan daun yang bercampur menjadi satu.
"Where are you?"
****
Menurut ramalan yang akan datang beberapa tahun kedepan, jika pemimpin terutama Alpha tidak bertemu dengan pasangannya, saat bulan merah, akan terjadi peperangan dari bangsa Werewolf. Tidak ada yang tahu dari manakah kalimat itu berasal sebelumnya, hanya terus terucap dari mulut ke mulut.
Taehyung memperbaiki tudung yang tengah ia kenakan. Menghalau orang-orang melihat wajahnya. Ya, ia tengah melakukan penyamaran, memastikan dengan mata kepalanya sendiri apa-apa saja yang terjadi di desa kerajaannya. Taehyung akan turun tangan tiga kali dalam satu bulan sekaligus menjernihkan otaknya yang rasanya terhambat akibat banyaknya pekerjaan menumpuk.
Diamond Eternity, nama klan yang Taehyung pimpin. Penduduk yang begitu ramah pada pimpinan mereka, walaupun harus Taehyung sadari masih banyak yang kurang menyukainya karena belum memiliki pasangan hidup. Ya, itu tidak masalah. Ayahnya masih kerap membantunya dalam mengurus kepimimpinan, begitupun Ibunya yang selalu mendukungnya kala ia merasa tak mampu untuk melangkah maju. Kerap kali kalimat Ibunya terngiang di ingatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
FanfictionMin Yoongi hanya butuh pelindung, tidak masalah dirinya tersakiti, karena ia yakin sosok itu akan datang tepat kala dirinya sudah tak mampu untuk berpijak lagi "Kita sepasang jiwa yang tak terpisahkan"