Yoongi baru menginjakkan kakinya di kampus. Beberapa hari ini ia kurang enak badan bahkan ia sampai konsultasi dengan Eiri dan meminta bantuan kepadanya. Yoongi sempat terkejut kala Eiri mengatakan bahwa ia mendekati pra-Heat. Perlu diingat jika Yoongi belum mengalami Heat selama ini. Identitasnya sebagai Beta benar-benar menakjubkan tersimpan apik. Baru William dan Eiri saja yang tahu identitas aslinya.
Bahkan Eiri sudah menyuruh Yoongi untuk waspada jika ia memang Heat kedepannya. Dari awal dirinya belum pernah menyiapkan obat suppressant untuk mengatasi Heat-nya, karena itu, disaat usianya sudah menginjak dua puluh satu, inilah pertama kalinya bagi Yoongi.
Ia cek sekali lagi barang-barang miliknya, takut ia melupakan sesuatu apalagi obat miliknya. Yoongi begitu rusuh hingga dosen masuk kedalam kelas, membuka materi hari ini.
"Oke, mengingat bahwa kegiatan yang akan kita adakan hanya menghitung dua hari, pihak kampus memberikan dispensasi untuk kalian istirahat sebelum kegiatan dimulai. Setelah ini persiapkan diri kalian dan kembali untuk kegiatan pada Kamis nanti. Baik, saya tutup kelas. Selamat siang!"
"Siang!"
Setelah sang dosen sudah keluar, satu per satu keluar dari kelas. Banyak yang membicarakan tentang acara dua hari mendatang nanti. Yoongi berjalan lambat dibelakang teman-temannya sesekali mendengar pembicaraan mereka. Bukannya Yoongi menguping, terkadang mereka punya beberapa cara untuk menjaga diri mereka termasuk para Omega single sekarang ini. Meskipun beberapa dari mereka tahu bahwa Yoongi masih menjalin hubungan dengan William, tapi tak menutup kemungkinan bahwa Yoongi tengah berusaha untuk memutuskan hubungan ini tak lebih dari sekadar teman. Tentunya dengan adanya Eiri sebagai pasangan William, dirinya tak ingin mengganggu pasangan tersebut.
Yoongi melangkahkan kakinya menuju café yang memang tidak jauh dari kampus. Eiri bekerja disana. Suara lonceng pertanda orang masuk berbunyi. Eiri yang berada di kasir dengan mudah tersenyum kala netranya menangkap Yoongi masuk.
"Hai, kau mau pesan apa?"
"Seperti biasa!"
Eiri langsung mengangguk setelah mendengar pesanan Yoongi. Pemuda itu segera mencari tempat yang sudah menjadi favoritnya selama datang kemari. Mendudukkan dirinya dengan nyaman sembari menatap luar jendela. Ya, tempatnya duduk berhadapan langsung dengan dunia luar.
"Sedang dilanda masalah?"
Yoongi sontak menoleh begitu mendengar suara Eiri, setelahnya menggeleng. "Tidak ada, hanya ingin menikmati suasana!"
"Aku mendengar dari William, kampus kalian akan mengadakan acara tahunan, benar?"
Yoongi mengangguk sembari menyesap minuman yang ia pesan. Matanya melirik, mendapati Eiri masih menatapnya. "Tetaplah bersama William, atau tidak selalu bawa suppressant untuk jaga-jaga."
"Hei, aku bukan anak kecil!" Sunggutnya kesal. Eiri tertawa pelan, lalu mengangguk.
"Aku tahu, tapi ini adalah pertama kali untukmu, Yoon. Aku hanya mengingatkan!"
Yoongi mengangguk dengan malas. Semenjak dia dinyatakan pra-Heat, Eiri jadi ketat memperhatikannya. Yoongi senang, tapi ia sedikit tidak nyaman akan hal tersebut. Ia bisa menjaga diri, tentu dengan apa yang sudah Eiri ucapkan. Dirinya tidak mudah lupa pada apapun. bahkan barang bawaan hari ini sampai ia cek beberapa kali.
"Jika kau membutuhkan sesuatu, panggil aku. William juga tidak lama akan kemari!"
"Hei, dia itu pasanganmu, kenapa jadi aku yang kau beritahu!" Sungguh, Yoongi jadi kesal. Ia tahu bahwa ia dan William sudah menjalin kasih selama setahun, tapi kan William adalah Mate Eiri, Yoongi tidak mungkin terus-terusan berada di dalam pengawasan pria tersebut walaupun Eiri yang memintanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
FanfictionMin Yoongi hanya butuh pelindung, tidak masalah dirinya tersakiti, karena ia yakin sosok itu akan datang tepat kala dirinya sudah tak mampu untuk berpijak lagi "Kita sepasang jiwa yang tak terpisahkan"