"Kak!" Seruan Yoongi membuat Taehyung menoleh. Semenjak ia bertemu dengan Yoongi, dirinya jadi lebih banyak tersenyum. Ya, itu sesuatu yang baik dan Jordi bisa merasakan dari berpuluh mil jauh akan langkanya senyuman seorang Taehyung.
"Sudah selesai?" Tanyanya, sembari memberi ruang kosong disisi kanannya. Yoongi mengangguk dengan semangat setelah duduk disamping Taehyung, bahkan deretan gigi kecil miliknya sampai terlihat. Taehyung begitu menyukai senyumannya.
"Kelompokku menempati posisi kedua, walaupun tadi kami sempat tersesat dan beberapa dari kami juga terluka, tapi kami berhasil melewati semuanya!" Yoongi sangat semangat menceritakan semua kegiatan yang telah ia lakukan dan Taehyung mendengarkan dengan patuh dan penuh perhatian.
"Kau juga terluka?" Tanya Taehyung begitu melihat goresan panjang di lengan Yoongi, meskipun kecil tapi warna merah itu masih tertangkap matanya. Bahkan ada bekas obat pereda perih yang tertinggal kalau Taehyung teliti lagi.
"Iya, tadi tidak sengaja menyenggol ranting tajam. Tapi sudah tidak masalah, di pos tadi sudah diobati. Lagipula aku memiliki regenerasi kulit yang cepat!" Jawabnya dengan senyuman lucu.
Taehyung menghela napas, "Meskipun begitu tetaplah hati-hati. Hidup kita berdampingan dengan manusia biasa!" Pukas Taehyung. Yoongi mengangkat tangan, bersikap hormat, "siap kapten!"
Kemudian hening melanda keduanya, Taehyung jelas kehabisan topik dan Yoongi sepertinya begitu menikmati suasana alam yang begitu menyejukkan mata. Terdengar dari helaan nafasnya, masih kelelahan selepas bermain.
"Kak!"
"Yoon!"
Pada waktu yang bersamaan, keduanya juga menoleh dan terpaku pada tatapan satu sama lain. Yoongi begitu hanyut dalam tatapan tajam milik Taehyung. "Kau duluan saja!" Taehyung langsung memutus tatapan keduanya. Yoongi hanya diam lalu terlihat menghela nafas.
"Malam itu, saat Heat pertamaku....apa yang kau lakukan pada tatoku, Kak?"
Meskipun Taehyung sudah mengetahui pertanyaan ini akan muncul, tapi ia tidak mengira akan secepat ini Yoongi menanyakan hal tersebut. Taehyung sempat terdiam sebentar, memikirkan kalimat yang pas untuk pertanyaan Yoongi barusan.
"Aku.....entahlah. Instingku yang membuatku untuk melakukannya dan....semua terjadi begitu saja."
"Insting?" Tanya Yoongi sedikit memiringkan kepalanya. Taehyung mengangguk.
"Seorang Alpha memiliki suatu hal yang tidak semua orang bisa mengerti. Aku terlatih untuk menangani hal-hal seperti ini, maksudku membantu Omega yang terkena Betraybonding dengan pasanganya sendiri!" Jelasnya. Yoongi mengangguk kilas.
"Apakah kau pernah merasakan juga, Kak?"
Taehyung terkekeh kecil, merasa lucu dengan pertanyaan Yoongi. "Bagaimana ya?" Jawabnya ngambang. "Aku sampai saat ini belum bertemu dengan Mate-ku!" Kala mengatakan 'Mate' tatapannya langsung tertuju pada Yoongi.
"Aku juga belum bertemu. Kata Ibu, aku harus menunggu entah sampai kapan, karena aku yakin ia akan datang dengan sendirinya. Aku tidak berharap lebih, jadi aku akan tetap menunggu!"
"Dan jika dia tidak datang?" Taehyung begitu sakit kala melontarkan kalimat tersebut.
Hening melanda keduanya, Yoongi diam, mungkin Tengah memikirkan ucapan Taehyung barusan. Lalu setelahnya, Yoongi terlihat menggeleng. "Entahlah, aku tidak tahu!" Senyuman tipis terpatri di sana. "Bagaimana denganmu, Kak?"
Taehyung begitu kencang menghembuskan nafas, terlampau gemas juga berat mengatakannya. "Menurut kata para leluhur, jika seorang Alpha belum bertemu bahkan tidak pernah terjadi pertemuan dengan pasangannya, sampai bulan merah terjadi, maka perang besar antarbangsa Werewolf menjadi kuat dan mengerikan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Soulmate
FanfictionMin Yoongi hanya butuh pelindung, tidak masalah dirinya tersakiti, karena ia yakin sosok itu akan datang tepat kala dirinya sudah tak mampu untuk berpijak lagi "Kita sepasang jiwa yang tak terpisahkan"