3. Regret, Not Registation

246 12 0
                                    

"Jadi, Wu. Kamu minta membuatkan 2 bekal itu untuk siapa?" Tanya Taemin, ayah dari Jungwoo, yang sangat penasaran dengan permintaan anaknya. Walaupun dia itu terkesan cuek, ia akan selalu memantau perkembangan anaknya. Takut anaknya salah pergaulan.

"Pacarnya Jungwoo, Daddy!" Seru Jungwoo dengan senyumannya yang merekah, begitu menjawab pertanyaan yang di berikan ayahnya.

Ryunjin, selaku adik Jungwoo ini langsung mendelik, lalu tertawa ketika mendengar perkataan kakaknya. "Pacar Noona? Emangnya ada yang mau sama orang lemot kaya Noona ini?!" Ledek Ryunjin, yang selalu memanggil kakaknya ini dengan sebutan Noona (panggilan pria kepada kakak perempuannya), daripada Eonnie (panggilan wanita kepada kakak perempuannya).

"Eonni, Ryunjin." Peringat Sulli, kepada anak perempuannya yang selalu memanggil kakaknya ini dengan sebutan Noona, bukan Eonni.

Jungwoo langsung meleparkan sendok kepada adiknya ini, untuk melampiaskan kekesalannya kepada sang adik. "Apa sih! Aku itu pintar, gak lemot! Buktinya aku peringkat 1 disekolah! Gak kaya kamu!" Balas Jungwoo tak terima ejekan sang adik.

Ryunjin hanya bisa menganggukan kepalanya. "Iya, Noona pintar dibidang akademik! Tapi diluar itu semua? Antara polos sama begonya Noona itu sangat menyatu." Balas Ryunjin, seakan tak perduli dengan peringatan ibunya untuk memanggil kakaknya dengan sebutan Eonni.

"Daddy!" Rengek Jungwoo, yang langsung meminta pertolongan kepada ayahnya, dalam menghadapi sang adik.

"Udah napa sih kalian. Ryunjin juga, gak boleh kaya gitu ke-Eonni kamu." Lerai Sulli, agar perdebatan di antara kedua anaknya ini segera berakhir.

"Bagaimana hubungan kamu sama Haechan?" Tanya Sulli, akan anak bungsunya ini.

Baru saja Ryunjin ingin menjawab, pintu suara bel menghentikannya. Ia bergegas untuk membukakan pintu. "Mom, dad. Aku berangkat duluan ya. Haechan udah jemput aku! Bye Mommy, daddy dan Jungwoo pabbo!" Pamit Jungwoo, lalu pergi tanpa menunggu jawaban keluarganya.

Jungwoo hanya bisa mengerucutkan mulutnya kesal, ketika melihat tingkah adiknya. Ia segera mempercepatkan makannya, lalu pamit kepada kedua orang tuanya.

Taemin dan juga Sulli hanya menggelengkan kepalanya, begitu melihat tingkah kedua anaknya ini. Mereka berdua bingung. Apakah Jungwoo ini anak yang tertukar dirumah sakit? Kenapa sifat dan kelakuannya berbeda sekali dengan suaminya, dirinya dan anak bungsunya yang terkenal receh, lawak, tukang ngegas, jahil dan masih banyak lagi.

"Kamu yakin kalau Jungwoo itu bukan anak yang tertukar? Udah tanya pihak rumah sakit kan?" Tanya Taemin, yang entah keberapa kalinya menanyakan ini kepada istrinya, Sulli.

Sulli langsung menganggukan kepalanya. "Sudah, dia benar anak kita! Tapi mengapa berbeda? Dia terlalu imut dan menggemaskan. Jadi, aku tidak bisa berlaku seenaknya dibanding dengan Ryunjin, anak bungsu kita." Balas Sulli, yang diangguki setuju suaminya.

***
Jungwoo sudah sampai dikelasnya dengan senyuman mengembang. Ia sudah tidak sabar bertemu dengan pria yang sudah membuat dirinya jatuh hati seperti ini. Siapa lagi kalau bukan pria bernama Jung Jaehyun.

Ia segera berjalan menuju ruang guru. Tapi yang ia dapatkan hanya berputar di area sekolah. Sungguh! Sekolahnya sangat besar dan sangat sulit mencari ruang guru. Ia langsung mendengus nafasnya kasar seraya menghentakan kakinya kesal.

Baru saja dirinya ingin melanjutkan pencariannya, ada seorang perempuan yang menghentikan niatnya. "Anak baru?" Tanya orang itu.

Jungwoo langsung menautkan kedua alisnya, mengedarkan pandangannya dan 'Sinb' nama yang tertera di name tag perempuan itu. Ia langsung memamerkan senyumannya lebih dulu, sebelum menjawab. "Iya, kenapa ya?" Tanya Jungwoo.

HOLD ON OR LET HIM GO - JAEWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang