Cinta di dalam karya

238 31 5
                                    

Ini kisah tentang mereka yang cintanya tidak di inginkan semesta karena perbedaan kasta....
Hirofumi Yoshida, sang novelis muda yang baru baru ini di bicarakan oleh milyaran manusia di seluruh dunia, merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya kepada pelukis muda bersurai blonde, Hayakawa Denji
Wajahnya begitu memikat hati...sampai sampai ia tak bisa mengalihkan atensi

Kan ku beri tahu kisah ketika dua benang hati saling bertaut di dalam diri

"Yoshida-sama, Hayakawa-sama dan kedua orang tua anda sudah menunggu di ruang tamu"
"Aku akan segera kesana"
Tubuh ramping itu mulai bangkit, melihat pantulan diri di dalam kaca yang tinggi. Kaki mulai melangkah, tangan terulur membuka pintu kamarnya, dengan perlahan kedua kaki mulai menuruni anak tangga
Matanya menangkap pahatan seorang pemuda sedang duduk di kursi ruang tamunya sambil berbincang dengan kedua orang tuanya
Apa itu pelukis yang mereka undang ? Batinnya bertanya
Senyumnya begitu manis, matanya yang menyipit saat tersenyum membuatnya betah untuk memandang

"Ayah"
Kata pertama terucap ketika ia berhasil menginjakkan kaki di ruang tamu

"Oh Yoshida, perkenalkan ini tuan Hayakawa Denji yang akan membuat lukisan untuk kita"
Kishibe Hirofumi berdiri menghampiri sang putra

"Senang bertemu dengan anda Hayakawa-san, saya Hirofumi Yoshida"
Senyum di tampilkan untuk membuat kesan  pertama yang baik kepada tamunya

"Salam kenal Hirofumi-san, saya juga senang bertemu dengan anda, mohon kerja samanya"
Senyum di tampakkan untuk membalas sapaan

"Ngomong ngomong, bisa kita mulai sekarang ?"
"Ah...iya bisa, silahkan ikuti kami"
Asa Hirofumi mempersilahkan sang pelukis untuk mengikuti arahannya

Keluarga Hirofumi mulai melakukan arahan yang di berikan, duduk diam demi menghasilkan lukisan yang terbaik

Tatapan sang tuan muda tak teralih, hanya terfokuskan kepada sang pelukis
Wajahnya yang serius saat membuat karya lukis itu sangat cantik

Tiga jam berlalu...sekarang lukisan itu telah selesai, begitu realistik dan indah seperti yang mereka harapkan

"Terimakasih kerja kerasnya Hayakawa-san, lukisan ini sangat indah"
Tuan muda Hirofumi melempar puji

"Perpaduan warna yang sempurna dan tampak sangat nyata"
"Anda terlalu berlebihan memuji saya tuan, novel  tuan juga bagus, dan bahkan lebih bagus dari lukisan saya. Sangat ekspresif, sehingga saya bisa membayangkan apa yang terjadi walau hanya lewat barisan kata"
"Anda suka membaca novel ciptaan saya ?"
"Begitulah, gambaran suasana dan susunan kata yang begitu indah membuat saya tak akan pernah bosan membacanya meski ribuan kali"
"Tidak sadarkah anda, Hayakawa-san ? Bahwa anda juga terlalu berlebihan memuji saya"
Mereka saling melempar tawa setelahnya

-1 bulan setelahnya-

Pemuda surai blonde itu dengan terburu buru mengambil barangnya, ia sangat bersemangat karena akan menemui novelis yang sangat di kaguminya, dengan cepat berlari tanpa mempedulikan sang adik dan kakak tercinta

"Anak gila itu mau kemana sih ? Terburu buru sekali sampai sampai tak menyapa kita"
"Hari ini novelis favoritnya menerbitkan karya baru dan jumpa fans, wajar saja"
"Dasar, padahal dia sendiri juga sibuk dengan pekerjaan nya sekarang"
"Biarlah dia menenangkan otaknya sejenak, Power"

Perjalanan panjang telah Denji lalui, dan sekarang ia sampai di tempat tujuannya
Toko buku pusat kota, ini akan menjadi tempat pertemuan kembali antara dirinya dan Hirofumi Yoshida

Buku sudah di dapat, tubuhnya bergerak maju menemui novelis yang sedang tersenyum menyapa para penggemarnya

"Hayakawa-san ?"
"Lama tidak bertemu ya, Hirofumi-san"
"Bagaimana kabar anda ?"
"Baik, tapi sepertinya anda kurang sehat ? Kantung mata anda tebal dan sangat hitam"
"Ah, jarang sekali ada yang bertanya tentang kesehatan saya, saya baik baik saja...ini hanya hasil dari kerja keras saya"
Kekehan diberikan sebagai balasan tanya

Cinta di dalam karya [YoshiDen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang