PART II
MEMANTAPKAN HATI"Tepat setelah kamu menjatuhkan ku, yang mampu membuat ulu hatiku sakit, bagai tertusuk ribuan jarum, bahkan lebih, itulah titik balik aku, agar aku menjauhi dirimu. Termasuk menghilangkan perasaan ini yang sia-sia tak terbalaskan. Hanya semu semata. Menimbulkan luka nyata"
_Kayyesa Khadija_
"Tidak ada jalan lain selain menikahkan kamu dengan Kayyesa, Le.... "
"Walau ini tanpa di sengaja. Namun. untuk menghilangkan fitnah kedepannya, alangkah baiknya kamu menikahinya. "
"Pernikahan kalian akan di laksanakan minggu depan. Seharusnya hari ini juga. Karna ketidaksiapan kalian untuk melaksanakannya, mahar contohnya ... Abah beri waktu satu minggu. Semoga cukup. Dan kalian bisa memikirkannya dan menyiapkannya lebih baik lagi hal ini. "
"Abah hanya melakukan yang terbaik untuk kalian, Nak. "
Sekelebat ingatan kembali hadir dalam benaknya.
Ngendiko Abah tercintanya terdengar kembali di telinganya. Bagai kaset rusak yang terus saja berputar. Bagai detak jarum jam yang terus saja berputar tanpa hentinya.
Kayyesa Khadija. Seorang gadis berparas ayu nan rupawan. Dengan jilbab syar'i yang ia pakai membungkus indah mahkotanya. Lengkap dengan gamis hitam kebesarannya. Gadis yang kerap di panggil Eca ini berpenampilan sangat agamis. Dengan aurat yang tertutup rapat. Menambah kesan seorang Kayyesa sangat damai untuk di pandang. Kalau kebanyakan orang melihat penampilan gadis yang berpakaian syar'i seperti ini, akan ilfeel. Namun, beda dengan Kayyesa Khadija. Perangainya yang lemah lembut nan cantik mampu menaklukan kaum adam untuk gencar mendekatinya.
Namun, bukan berarti ia selalu welcome dengan orang-orang apalagi laki-laki. la sebisa mungkin bersikap sewajarnya saja.
Lalu, bagaimana bisa banyak kaum adam yang mendekatinya? Itu bisa di lihat dari sikapnya yang mampu mengalihkan perhatian.
Jadi salfok ya galfok. Ekekek.
Seorang Kayyesa yang suka anak-anak. Baginya anak-anak adalah sosok yang menggemaskan. Di saat ia tertawa bahagia dengan anak-anak, di saat itulah magnet bagi kaum adam.
Senyuman yang mampu meluluhkan hati. Kecantikannya bertambah kali-kali lipat.Secantik apa sih?
Tentu cantik. Anak dari pasangan Zubair Alfarisi dengan Fathimah Azzahro. Sepasang suami istri yang kerap di panggil Kyai dan Bu Nyai.
Walaupun mereka belum melakukan haji di tanah Makkah. Namun, tetap saja mereka di panggil seperti itu. Sekali pun mereka sudah haji.Bagaimana mungkin panggilan itu akan lepas dari mereka. Secara 'kan mereka orang paling penting di kalangan masyarakatnya. Jangan lupakan dengan TPQ Al-Mubarok milik keluarganya.
Hal itulah yang membuatnya terpandang di masyarakat. Serta sikap dan sifatnya yang membuat semua orang nyaman, tidak sungkan bersilaturahmi atau menyambung persaudaraan.
Ouh perfect.
Kayyesa terus merenung. Memikirkan banyak kejadian yang telah terjadi maupun yang nanti akan terjadi.
Bagaimana ia harus menghadapi cobaan ini?
Menikah tanpa rasa cinta? Kenal pun tidak?Bagaimana bisa ia mencapai rumah tangga yang harmonis, bahagia, seperti yang ia impikan selama ini, jika semua kenyataannya tidak sesuai ekspektasinya?
Ya Robbi ....
Keluh Kayyesa.
Ighfirly ya robbi ....
Ucapnya dalam hati.
Kalau saja kemarin ia tidak ceroboh, mungkin ia tidak akan terjebak dalam situasi ini.
Ya. Ini salahnya. Ini hanya ke tidak sengaja an.
Benar bukan? Pikirnya.Tapi, kenapa ia tidak menolak waktu Abahnya akan menikahkan dirinya dengan orang yang sama sekali tidak bersalah. Tidak di cintainya pula. Itu hanya KETIDAKSENGAJAAN. Hanya itu.
Kalaupun di hukum, seharusnya ia yang di hukum. Ya. Ia yang seharusnya di hukum. Bukan orang itu.Kayyesa mengenyah pikirannya yang berandai-andai.
Seandainya, ia menikah dengan lelaki pilihannya ....
Seandainya, ia menikah dengan lelaki yang dicintainya ....
Seandainya, ia menikah tanpa skandal ini, mungkin ia akan ....
Bahagia
Senang
Dan ...
Sesegera mungkin pikiran itu ia enyahkan.
Astaghfirullah al'adziim Ighfirli ya Alloh Ighfirly...
.
Sungguh. Berandai-andai adalah sifat setan. Hal ini merupakan caranya untuk mengusik keimanan manusia.Kembali, Kayyesa kembali tersadar akan hal itu.
Sami'na wa atho'na
Pasrah.
Tawakkal 'alallah
Hanya ini yang bisa ia lakukan.
Bukan begitu, ia akan menerima ridho gurunya? Dengan mendengarkan dan mentaatinya?Sami'na wa atho'na
Itu bukannya pegangan para santri untuk mendapat ridlo para guru-gurunya? Jika dengan hal itu dapat menjadikannya di ridloi oleh guru-gurunya, baiklah. Dengan tarikan napas dalam. Dengan menghembuskannya perlahan tapi pasti. Asma Allah ia ucapkan dari bibir mungilnya. Bismillah
Lho, bagaimana bisa? Memang apa yang telah Kayyesa perbuat? Sampai-sampai ia harus bertanggung jawab?
Gak mungkin 'kan, Kayyesa menghamili orang?
Oh, ayolah reader ... pothink donk!!Dengan bersimpuh sujud pada Nya. Beralaskan selembar kain indah bergambar masjid makkah. Dengan derai air mata yang telah bercucuran membasahi pipi mulusnya. Dengan kedua tangan menengadah ke atas. Mata terpejam. Hati tenang namun penuh keyakinan. Walau gundah melandanya. Sekali lagi. Dengan tarikan napas dan hembusannya yang tenang ...
"Ya Robbi, Ya Karim, Ya Rohman, Ya Rohim, Ya Malik, Ya Quddus ... Hamba bersimbah duduk di hadapan Mu dengan berderai air mata. Datang kala susah melanda hati. Luput kala bahagia yang tak bisa dipungkiri. Hamba memohon ampun atas segala dosa dan kesalahan. Memohon petunjuk Mu 'tuk mencapai segala kebaikan. Istiqomahkan Hamba dengan kebaikan. Lingkupilah Hamba dengan orang-orang yang sholeh nan sholiha. Hamba meminta petunjuk Mu, jalan Mu, karna hanya skenario Mu lah yang terbaik. Ya Robbal 'alamiiin."
*****
11.40
07-08-23*****
Up lg ni cieeeee 😄
Gue boleh curhat gk siii🥺.
Ini cerita tuu salinan dari cerita gue yang dulu. Akun gue yang dulu gk bisa di login😭. Sedih bangett tau🤧. Perjuangan banget loh, bisa sejauh itu gue nulis cerita ini. Promosi sana-sini. Tetap up dan berusaha bikin part selanjutnya. Huhuu malah lupa😭.
Nangis pokokeee😭😭. Haduhhh udah siii itu aja. Wkwk
Semoga ada manfaatnya sama cerita ini. Gue pamit by😘
Eits, jangan lupa sama jejak kalian dengan votmen ygy🤗
