V. First Kiss

455 51 8
                                    

Jisoo's POV

Setelah dibujuk oleh Jennie, akhirnya aku mendaftar untuk ikut acara bakti sosial yang diselenggarakan oleh kampusku.

Jennie memaksaku untuk ikut setelah tau jika Seokjin, pria yang kusukai itu juga ikut menjadi panitia di acara itu. Ia juga cukup terkejut ketika tau bahwa Seokjin adalah salah satu senior kami.

"Kau harus ikut bagaimanapun caranya, Jisoo."

Karena dia cukup berisik dan terus-terusan menerorku, akhirnya aku memutuskan untuk ikut acara itu agar dia berhenti menggangguku.

Dan hari ini adalah hari dimana acara bakti sosial itu dilaksanakan.

Mahasiswa yang ikut, telah berkumpul di depan kampus. Dan sebelum berangkat naik bis, ketua panitia memberikan arahan pada kami.

"Terima kasih untuk teman-teman yang sudah mau bergabung dalam acara bakti sosial ini." Jung Hoseok, ketua panitia acara bakti sosial ini memberi sambutan. "Sebelum kita berangkat, wakil ketua akan menjelaskan susunan acara secara singkat."

Aku pun melihat dengan jelas bahwa wakil ketua acara ini adalah Kim Seokjin.

"Baiklah, acara bakti sosial ini akan dilakukan selama tiga hari di enam panti asuhan yang letaknya di daerah pelosok." Jelas Seokjin. "Dan selama tiga hari, kita akan menginap di salah satu penginapan yang letaknya dekat dengan keenam panti asuhan tersebut. Jadwal acara akan kami bagikan satu per satu untuk setiap anggota yang ikut."

Seokjin dan panitia yang lain pun membagikan selembar kertas yang berisi jadwal acara untuk tiga hari ke depan.

Dan saat Seokjin membagikan kertas itu padaku, ia terlihat terkejut.

"Kim Jisoo.. Kau juga ikut?" Tanyanya.

Akupun hanya menganggukkan kepalaku dan disambut senyuman olehnya. Kemudian ia melanjutkan kegiatannya membagikan jadwal pada anggota lain.

"Jisoo.. Seokjin Sunbae sepertinya sangat senang kau ikut acara ini." Ucap Jennie kegirangan.

"Jennie.. Jangan membuatku terlalu percaya diri." Ucapku mengingatkannya. "Ingat, dia sudah memiliki kekasih."

"Kau bilang dia sedang bertengkar dengan kekasihnya, kan. Ini kesempatanmu." Lanjutnya.

Kesempatan? Sepertinya apa yang dikatakan Jennie benar juga. Ini adalah kesempatanku untuk bisa lebih dekat dengan Seokjin. Tapi entah kenapa aku merasa tidak enak hati pada kekasihnya itu.

***

Setelah menempuh perjalanan selama dua jam dengan bis, rombongan kami sampai di tempat penginapan. Panitia meminta kami untuk istirahat terlebih dulu sebelum melakukan acara bakti sosial yang akan dilakukan mulai besok.

Kim Seokjin memberikan kunci kamar untukku dan Jennie. Kami pun menerima kunci kamar kami.

"Ini kamarmu nomor delapan." Ucap Seokjin sambil menyerahkan kunci kamar itu padaku.

"Iya, kamar kami nomor delapan." Jennie mengulangi ucapan Seokjin seakan memberi kode padanya.

"Istirahatlah!" Setelah berucap, Seokjin pun berlalu dari hadapan kami.

"Nomor delapan, ya." Jennie berulang kali menyenggol tanganku.

"Kim Jennie.."

Aku bersyukur karena suara seorang pria yang memanggil Jennie membuatnya berhenti menggodaku.

"Taehyung.. Kamarmu nomor berapa?" Tanya Jennie pada kekasihnya itu.

Waiting for You (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang