Making lots of love

15.6K 116 0
                                    

Rasa geli terus ada di kemaluan Hana karena vibrator yang Andrew beri, lelaki itu emang berniat membuat Hana basah sekarang. Bukan cuman basah, Andrew berniat bikin Hana banjir. Vibrator yang Andrew pakai memang kecil, tapi mampu membuat Hana gila. Desahan sensualnya memenuhi ruangan.

"Mr Andrew eunhhh," suara Hana terdengar frustasi ketika Andrew mempercepat gerakan vibrator di vaginanya melalui ponsel. "stop pleasee ahh eunhhh." Bukan ini yang Hana mau, vibrator ini terlalu kecil jadinya ga bisa muasin hasrat sang sekertaris, benda sialan ini hanya membuat Hana gatel dan gemeteran dengkulnya.

"Stop for what?" Andrew merasa ini seru, dia suka banget liat Hana kesiksa dengan wajah merah gitu. "This vibrat--ohhhhhhh!"

Andrew menghampiri Hana yang sedang tersiksa di meja kerjanya, "But you like it? Right?"

"N-noo!" Hana menggeleng, matanya udah berkaca-kaca. Hana bersumpah dia enggak mau ini, rasanya beda. "I'm prefer dick than this shit ahhhhh."

"Who's dick?" Andrew bertanya dengan senyuman lebarnya.

"Y-your dick Boss, ahhh Mr Andrewww ahhhhhhhh!" Tubuh Hana gemetar ga jelas, rasanya sangat aneh, Hana enggak puas. "Bos pleasee."

"Gatel ya sayang? Apa kurang cepet?" Andrew suka banget liat sekertarisnya yang seksi ini tersiksa mendambakan penianya. Ah kebetulan hari ini dia berniat pulang agak malam dari kantor. Andrew melihat Hana dengan senyuman miringnya, cantik. Wajah Hana sangat memuaskan ketika tersiksa seperti itu.

"S-saya maunya bukan inihhhh eunhhhh."

"Mau apa kamu sayang?"

"Sa-saya mau dilecehin sama Boss ahhhh eunhhh, ga enak kalo cuman gini." Hana memohon lagi, ga bisa menyerah walaupun tubuhnya udah ga karuan. "AHH AHHHHHH!" Sialan, Hana pertama kali keluar gara-gara mainan.

"Okay," Andrew membawa Hana untuk duduk di meja kerjanya yang sudah dia rapihkan. Lelaki itu mencopot vibrator dari vagina sekertarisnya. "kamu mengeluarkan jus yang sangat banyak sayang."

Cairan yang Andrew bilang jus itu langsung dia jilati tanpa babibu. Lelaki itu sangat menyukai aroma yang Hana keluarkan dari liang kewanitaannya, Andrew juga suka reaksi Hana yang nampak kegelian namun nagih.

"Slrupp slruup." Jilatan Andrew menjadi sangat cepat. Dia bahkan memasukan dua jarinya untuk mempersiapkan lubang sang sekertaris kesayangan, soalnya penisnya besar dan berurat. Andrew takut Hana tidak bisa menerimanya.

"Nyahhhh Pak Andreeeww!" Tubuh Hana menjadi gila. Perempuan itu gemetaran karena jilatan Andrew. Suaranya menjadi sangat sangat sensual. "boss, stop pleasee. I want your dick, fuck me boss. Ahh fuck meee."

"Ga sabaran banget sih, lubang kamu tuh harus dipersiapkan dulu biar ga kaget tau," Selain menjilati lubang Hana, Andrew juga menjilati puting Hana yang sudah ereksi dan mengeluarkan air susu.

Rasanya sangatlah nikmat, Andrew yang suka asi makin lahap aja karena asi yang Hana keluarkan. Serius, Andrew sangat suka.

"Mr Andrew.."

"Sabar sayang," Sekarang Andrew baru membuka celananya mengeluarkan penisnya yang sesak dari dalam celana. Bahkan cairan precum sudah menetes. "mau coba jilat hm?"

"Mauu!" Hana kini jongkok di lantai, dia meraih penis bosnya seperti sedang memegang es krim, lidahnya bermain dengan sangat lihai sampai Andrew mengeram seksi. Tak hanya batang, bagian kantung milik bosnya juga terjamah oleh Hana. "Ohhh Hanaahhhhhh, ahh fuckk ahhhh ahhh."

Ga tahan, Andrew menggerakan pinggulnya dengan cepat sembari menahan kepala Hana. "Hmpphhh! Ah!" penis Andrew menyodok sampai ujung tenggorokan Hana, sekretarisnya itu hampir tersedak namun Andrew tidak peduli.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. Andrew KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang