He likes

15.5K 145 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vote & comment!
••

Mata Andrew berbinar ketika sekertarisnya mengeluarkan payudara besar dan terlihat kenyal itu, poin plusnya lagi payudara Hana mengeluarkan asi. Kenapa Hana menyembunyikan hal ini darinya?

Padahal Hana enggak punya pacar atau suami, harusnya Hana enggak menyembunyikan hal ini. Terlebih, Andrew emang suka minum susu.

Kan kalo Hana ngasih tau dari awal Andrew bisa minum susu yang segar langsung dari nipple dari sekertarisnya, rasanya enak karena lebih fresh, langsung dari sumbernya. Belum lagi Hana pasti suka karena Andrew jago buat urusan ngisap mengisap.

Kaya sekarang aja, Andrew membuktikan keterampilannya dalam mengisap nipple. "Eunhh Pak Andrew ahh ahh." Desahan Hana membuat Andrew semakin semangat untuk ngenyotin puting Hana. Seksi sekali.

Puas nenen dari yang bagian kiri, Andrew berpindah ke yang bagian kanan. Ujungnya masih mengeluarkan asi yang fresh. Langsung dikenyotin brutal itu nipplenya Hana, "Slurpp eunhh slrupp. Enakh."

Hana ga pernah ngebayangin hal kaya gini terjadi di hidupnya. Maksudnya ini kan aib, tapi kok bisa-bisanya Andrew nikmatin susunya? Sambil di hisap pula.

Bukan Hana ga rela, tapi pasti kedepannya bakal gini, Andrew bakal minta susu terus.

Mau minta berhenti tapi ga bisa, Andrew terlalu kuat dan Hana malah suka. Maklum jomblo sih, ga ada yang bisa ngisapin susunya, Hana juga enggak suka nyuruh orang random buat ngelakuin hal yang Andrew lakuin. Hana ga semurahan itu.

Hana mengigit tangannya, menahan desahannya yang makin menggila seiring dengan hisapan Andrew yang makin lama makin kuat, belum lagi lidah dan tangannya ikut andil membuat Hana gila. "Eunhhh ahhhh."

"Lepas Hana," Andrew berhenti menghisap ujung payudara Hana, dia menarik tangan Hana. "ruangan ini kedap suara, saya udah mengunci ruangan ini. Kamu bebas mendesahkan nama saya."

"T-tapi Pak--"

"Ini perintah," Andrew mendekatkan wajahnya dengan wajah Hana, dia lalu mengecup bibir Hana. "kamu harus menuruti perintah bosmu kan?"

"B-baik Pak," Hana menunduk, kaget dan jantungnya hampir copot. Andrew Kim sialan! Bisa-bisanya dia ngecup Hana begitu, sekarang Andrew kembali pada aktivitasnya, meminum susu dari sumbernya.

Ah gila, ini situasi paling gila yang pernah Hana hadapi seumur hidupnya. Hana enggak tahu harus apa, mau dibilang pelecehan pun Hana suka dengan sensasi yang ditimbulkan mulut Andrew ketika menghisap ujung dadanya. Hana juga merasa tertolong oleh Andrew.

Tapi ini bukan situasi yang bagus kan?

"Done for today Hana," ujar Andrew dengan senyum lebarnya, dia bahkan sampe menunjukkan gigi taringnya. "besok begini lagi ya."

"Tapi Pak, emang ga apa-apa?" Hana kembali inget kalo Andrew itu punya pacar, walaupun Hana ga tau pacarnya diapa.

"Ga apa-apa Hana, justru saya malah seneng. Kan udah saya bilang, saya suka sekali susu. Saya bisa minum susu sehari sampai lima kali. Apalagi," Andrew mendekati wajah sekertarisnya itu. "asi yang langsung dari sumbernya." Di akhir dia meremas payudara Hana.

"Eungh Pak Andrew ahh."

"Desahan kamu sangat merdu," Andrew kembali mengecup bibir Hana, kali ini lebih lama dari sebelumnya. Andrew mencium Hana seperti sedang mencium pacarnya, dia bikin lipstik yang Hana pake berantakan.

"Nikmatin aja, kamu suka kan saya giniin? Soalnya saya juga suka, susu kamu," ujar Andrew setelah puas mencium bibir Hana. "jangan berpikir untuk kabur nona Jeon."

Hadeh sial. Hana tau rahasia besarnya telah terungkap, tapi KENAPA HARUS ANDREW YANG MENGETAHUI RAHASIA ITU?! JADI KAN HANA GA BISA KABUR. "I-iya pak."

"Saya bakal naikin gaji kamu juga, jadi jangan coba-coba kabur. Kamu harus setorin ASI sama saya, setiap hari."

Gila, Andrew gila.

••

Hana ngerasa bosnya udah gila, tapi dia juga ga bisa kabur karena udah diancam Andrew. Toh lagian ga ada untungnya kalo Hana kabur.

Mending Hana nerima penawaran dari Andrew untuk menghisap asinya setiap hari, keuntungannya Hana dapat gaji tambahan, Hana juga mendapatkan kenikmatan dan Andrew tidak memberinya pekerjaan yang berat.

Kekurangannya Hana jadi gampang horny sekarang. Gimanapun juga Andrew selalu menyusu langsung di nipplenya, dia enggak pernah mau asinya dipindahkan ke dalam gelas.

"Eunhhh Pak Andrew ahhhh," hari ini Hana juga harus menyerahkan payudaranya untuk jadi mainan mulut Andrew.

Makin sering, jujur Hana jadi makin sensitif sama Andrew. Sekarang dia bahkan nahan kepala Andrew sambil meremas rambutnya. "Eunh Pakk ahhhh."

Andrew gila, bisa-bisanya dia bikin Hana malah kepengen ngelakuin hal yang lebih, padahal cuman payudaranya yang dijilat, tapi bagian bawah Hana juga banjir, minta diisi.

"Ahh," Andrew mendesah puas, dia juga menyeka mulutnya. "your milk taste like a heaven, really good." Puji Andrew.

Hana terduduk lemas. "I-yah aww."

"Kita bakal ada rapat lagi jadi silahkan benahi diri kamu, makan dulu biar ada energi," ujar Andrew lalu mengecup bibir Hana. "saya ke kamar mandi dulu ya."

Andrew pergi ke kamar mandi yang ada di ruangannya, tentu untuk menenangkan dirinya sendiri yang kini libidonya menaik. Padahal Andrew yang ngerangsang Hana, tapi dia juga ikut kerangsang.

"Haah sial," Andrew berusaha mengendalikan diri. Padahal awalnya niat Andrew cuman mau nyusu, tapi kayanya ga bisa cuman sekedar minta susu. "i want more, more than breastfeed."

Andrew tau dia maunya apa, tapi apa Hana juga mau ngelakuin itu sama dia? "Masa sih harus ngancem pake gaji lagi?"

Andrew kini mikir keras, gimana caranya bikin Hana buat pengen disetubuhi olehnya, tanpa ditolak kalo bisa.

Mr. Andrew KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang