thorn leaf merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara keluarga elemental, siapa yang tidak mengenalnya? anak yang terkenal dengan senyuman ceria dan sikap polos yang dimiliki olehnya
namun siapa sangka senyuman yang selalu ia tampilkan hanyalah topeng semata untuk menutupi kesedihan yang ada pada dirinya, sejak kecil ia sudah dijauhi oleh semua orang termasuk ke enam saudaranya
menjadi korban pembullyan disekolah dan di kucilkan seluruh murid, itu lah yang ia rasakan sejak dulu. Semua saudaranya membenci dirinya dengan alasan yang tidak thorn ketahui sama sekali tapi thorn ingat bahwa saudaranya sering menuduh dia adalah seorang "pembunuh" yang membunuh kedua orang tua mereka
thorn sudah memperjelaskan bahwa ia tak membunuh orang tua mereka, itu adalah kecelakaan yang tidak disengaja! ia juga tidak mau orang tuanya meninggalkan dia tapi apalah daya? tak ada yang percaya dengan perkataan nya
sejak kecil dia selalu dituduh dengan perkataan begitu, bahkan tak jarang ia mendapatkan permainan fisik ( penganiayaan ) dari saudaranya sendiri, dan juga sedari kecil ia tak pernah mendapatkan seorang teman
saat ia ingin berteman dengan seseorang pasti orang itu akan memakinya lalu beranjak menjauhinya, sebab dari itu thorn tak mempunyai yang namanya "teman" sedari kecil..
"bisa ga sih lu ga usah kekanak kanakan?! muak gua liatnya!"
"ga usah sok akrab lu dengan gua sialan!"
"kamu bisa ga sih mandiri?! cape aku ngurusin kamu terus!"
"lu dasar sialan pergi sana! muak gua liat muka lu tau ga?!"
"jangan ganggu tidur gua sialan!"
"UDAH BERAPA KALI KU BILANG JANGAN GANGGU GUA DASAR PEMBUNUH!"
"hikss.. thorn bukan pembunuh.."
"mama papa.. thorn kangen kalian hiks.. thorn ngga kuat lagi.. thorn cape, thorn ingin ikut mama sama papa hiks.."
segitu dulu ye prolog nya, ntar author bakal up lagi kok tapi dengan waktu yang tak menentu ehehe, maaf jika tak menarik jangan lupa voment oke? babay ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
we are sorry thorn
Short Storymengisahkan seorang anak yang dibenci oleh ke enam saudaranya,dan menjadi korban pembulian karena fisik yang dimilikinya "lu bisa ga sih ga usah kekanak kanakan?! muak gua liatnya!" "ga usah sok akrab lu dengan gua sialan!" "kamu bisa ga sih mandir...