3. PACAR GAVIN

548 54 5
                                    

HAPPY READING

"ASSALAMUALAIKUM AVINNNN PULANG DENGAN MEMBAWA SEJUTA HARAPAN DAN SEMILIAR BEBAN" teriak Gavin menggelegar

Gevan yang sedang mengeringkan rambutnya karena habis mandi pun berhenti di ujung tangga, cowok itu memandang datar sang Adik lalu melanjutkan langkahnya menuju ke arah Vreya yang duduk anteng di sofa.

"Ma, keringin rambut Evan!" tukasnya sembari menyerahkan handuk pada Vreya.

"Lah kok nggak ada yang nyambut, pake blue karpet gitu. Nyambut orang ganteng lohhh" celetuk Gavin, cowok itu memandang ke arah keluarganya dengan mimik wajah cemberut.

Puk!!

Sebuah handuk terlempar tepat mengenai wajahnya "lo basah kuyup gitu bukannya lewat belakang malah lewat depan" dengus Givan

"Yeeeee kan gue lupa" dumel nya

Givan tak menjawab, cowok itu berjalan menghampiri keluarganya lalu duduk di samping Vano.

"Kayak anak tiri gue, astaga" ucap Gavin dramastis

"Lahhhh Bang, lo baru nyadar. Lo kan emang anak pungut" pungkas Givan seolah terkejut, dan hal itu mendapat tatapan sinis dari Gavin.

Dengan kaki yang di hentakkan, cowok itu berjalan masuk menuju kamarnya. Tatapan permusuhan ia layangkan pada si bungsu, dan hanya di respon kedikan bahu oleh Givan.

Tok!!

Tok!!

Tok!!

"Ivan bukak gih!" titah Vano.

Givan mengangguk, cowok itu bangkit lalu berjalan menuju pintu.

Ceklek!!!

Pintu terbuka, dan terlihat lah dua curut yang menyengir polos ke arah Givan.

"Tumben ngetuk pintu, biasanya langsung nyelonong aja" ujar Givan dengan nada malas.

"Yeeee, langsung masuk salah. Sopan juga salah, serasa cowok yang salah mulu di mata cewek gue" dengus Raka kesal

Sementara Arga langsung masuk setelah Givan membuka pintu tadi.

Memutar bola matanya malas, Givan berbalik di ikuti Raka di belakangnya.

"Kita nginap ya" cetus Raka sembari mendudukkan dirinya di sofa.

"Nggak nerima tamu"

"Ayolah, gue bosan di rumah. Sendirian, tanpa harapan, dan tidak mempunyai teman" ujar Raka, Tangan nya mengusap ujung matanya yang tak berair.

"Drama" cibir Givan

"MAMAAAAA, KAOS HITAM AVIN MANA?" Gavin datang dengan wajah di tekuk, kaos hitam yang bertuliskan namanya sendiri di bagian kanan atas. Kaos kesayangan nya.

"Di cuci dulu, udah satu minggu itu kaos kamu pakai terus. Mana nggak di cuci-cuci" jawab Vreya

"Issss Mama"

"Pakai yang lain!"

Dengan lemah Gavin mengangguk, cowok itu kembali menaiki tangga dengan langkah gontai.

"Iyuhhhh, Bang Avin jorok" celetuk Givan

Gavin berbalik, cowok tampan itu melotot "gue buang boneka bear lo"

Mendengar itu mata Givan balas melotot "Ivan buang kaos nya"

"Sini lo cill, maju" Gavin melangkah, tangannya seolah menggulung lengan baju. Padahal memakai baju saja ia belum, badan atletis cowok itu terpampang sempurna dengan perut kotaknya.

TRIPLETS GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang