3

25 14 27
                                    

Enva masuk ke dalam kelasnya, cukup ramai karna ini sudah hampir bel berbunyi. Enva mendudukkan dirinya kebangku pojok kanan belakang karna hanya itu saja yang tersisa, tempat duduk yang pas bersebelahan dengan jendela yang menghadap tepat kearah lapangan.

"Va." Panggil seseorang didepannya.

Enva menatap siapa yang memanggilnya dengan raut malas, "kirain siapa, apaan." Jawabanya ketus.

Seseorang tersebut terkekeh, "oke, gitu okee Va." Ujar Kiel.

Enva merotasikan matanya malas, berbicara dengan Kiel sama saja membuang waktu menurutnya.

Kiel Agreson, anak laki-laki dengan rambut cepak klimis dan alis tebal mata sipit, berkulit tidak terlalu putih, memiliki sifat usil dan jahil. Kiel berteman dengan Enva terbilang cukup lama sedari SD sama dengan Gardis.

"Woy va, geser kita berdua sebelahan." Usir Gardis seenak jidat. Enva hanya menurut lalu bergeser hilang sudah pemandangan lapangan pikirnya.

"Gila si Gar datang datang ngusir, kasian si Vava satu ini." Dramatis Kiel yang ditanggapi tatapan sinis dari Gardis. Selagi Enva tidak komentar menurutnya tak apa kan? Pikirnya.

"Berisik Kielll, aduh masih pagi tau." Jengah Enva sedari tadi diusili oleh Kiel. Kiel hanya menunjukan cengengesan dan kembali ketempat semula karna sudah di plototi oleh Gardis karna ikut terganggu.

Araya Gardisia, perempuan yang sebelas dua belas dengan Enva, hanya saja badannya yang tinggi kulit putih dan rambut pirang sebahu, memakai kacamata memiliki sifat judes dan mudah tersinggung, memiliki sifat gengsi yang tinggi juga sangat suka menyindir tapi selain itu memiliki sifat yang terbilang Perhatian walau tidak diperlihatkan langsung.

Gardis mencolek bahu Enva, "Va, tumben loyo." Tegurnya, dia heran tumben sekali temannya yang super aktif ini jadi seloyo ini sangat aneh.

Enva menatap Gardis dengan tatapan malasnya, "biasa aja kli Gar." Balas Enva malas

Gardis menghela nafas, bodo amat pikirnya selagi tidak pingsan pasti baik baik saja.

Tanpa disadari sedari tadi Adel memperhatikan tingkah Enva, dia heran tumben sekali Enva tidak semangat.

"Kiel." Panggil Adel

Kiel merasa terpanggil menoleh ke arah Adel, "hah, apa Del?" Tanya Kiel

"Enva kenapa? Tumben banget loyo gitu." Tanya Adel

Kiel menggelengkan kepalanya tidak tau, " ga tau, dia aneh, sensitif juga Pms mungkin." Tebak Kiel, diangguki Adel.

Adelia Malik, gadis dengan rambut yang identik selalu dikepang satu memiliki bibir tipis berwarna merah cery, mata Belo alis tipis dan bulu mata lentik, badan mungil nan ideal tidak mengherankan kalau baru saja masuk sudah ada saja penggemar laki-laki.

Adel menghela nafas pasrah, menurutnya ada hal yang terjadi dengan Enva. Adel mengenal Enva baru saja sejak beberapa bulan lalu semenjak Enva menjadi tetangganya. Membuat mereka selalu bertemu dan saling kenal sampai akrab seperti sekarang. Tapi yang Adel tau sebelum Enva akrab dengan dirinya Enva lebih dulu akrab dengan abangnya.

Bang Genta
Online


Anda
Abang tau? Enva kenapa ?

Enggak, emang Napa?

Anda
Ga tau, dikelas dia loyo banget,aku tanya sama Kiel, Kiel juga enggak tau Enva kenapa. Kali aja Abang tau.

Enggak tau, mungkin dia lagi capek

Bisa jadi, tapi masa capek? Kan  Enva sebelum berangkat tadi happy aja dia.

Aku Kamu dan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang