22. keputusan

1.4K 210 19
                                    

Halo guys ketemu lagi sama aku...

Jangan lupa vote dan komen ya..🤭🤭

**Happy reading 🥰🥰**

Keesokan pagi Mew datang ke rumah untuk menjemput Gulf. "Ting...tong...Ting....tong....!!".

Tak berapa lama ia berdiri, ibu Gulf pun datang menghampiri nya. "Eh Mew...!! Ada apa pagi-pagi kesini...?".

"Aku mau jemput Gulf ke kampus Tante...".

"Tapi Gulf udah pergi daritadi pagi...".

"Kemana...?".

"Ehm... Tante nggak tau, dia nggak bilang...".

Mew pun segera menghubungi ponsel Gulf namun tak mendapat jawaban. "Kalau gitu aku permisi Tante ..". Ucap Mew buru-buru meninggalkan rumah Gulf.
.
.

Kini Gulf berada di rumah sakit untuk menemui Hae jin, karena mau bagaimanapun ia harus membatalkan rencana pernikahannya kemarin.

"Kenapa kau ingin membatalkan pernikahan kita Gulf...?". Tegas Hae jin menatapnya tajam.

"Tidak sepantasnya aku menikah denganmu phi, disaat aku tengah mengandung anak dari pria lain...". Jawab Gulf penuh penyesalan.

"Apa aku pernah mempermasalahkan itu Gulf...?!".

"Tetep aja, ini bukan sesuatu yg benar...".

"Baiklah kalau begitu jawab pertanyaan ku, apa kau mencintai Mew...?".

Gulf sejenak terdiam karena dari lubuk hatinya ia sendiri tidak yakin dengan perasaannya, jika harus memilih Gulf lebih merasa nyaman bersama Hae jin yg sejak lama sudah saling mengenal.

"Lihatlah Gulf, kau bahkan tidak langsung menjawab..!! Kau membatalkan pernikahan kita dan memilih bersamanya hanya karena bayi itu...?!". Marah Hae jin mendekati Gulf yg duduk di seberang meja.

"Aku akan belajar mencintai dia phi, aku hanya tidak ingin membuat pria yg bahkan belum pernah menyentuhku bertanggung jawab atas kehamilanku...".

"Dari awal itu semua bukan masalah untukku, aku menyukaimu dan ingin hidup bersama...mu seu...mur hidup... ku..!!". Jawab Hae jin sedikit terbata lalu terdiam, ia bingung dengan dirinya sendiri yg tiba-tiba berkata seperti itu pada Gulf, awal mendekati Gulf tidak ada niat sedikitpun di hatinya untuk benar-benar menaruh hati pada pria di depannya itu.

Hae jin berjongkok di depan kursi dimana Gulf duduk sambil menatap bibir merahnya, ia masih terdiam lalu mendekatkan wajahnya ke bibir Gulf.

"Phi...?!". Panggil Gulf sedikit menghindar.

"Apa kau tidak menyukaiku Gulf..?".

Gulf tidak menjawab Karena ia tidak mau menyakiti perasaan Hae jin untuk kedua kalinya.

"Jawab pertanyaanku Gulf...?!".

"Maaf phi, aku tetap nggak bisa ngelanjutin rencana pernikahan kita...". Jawabnya dengan ekspresi menyesal.

Hae jin menghela nafas panjang lalu berdiri, "pergilah Gulf, aku nggak mau lihat wajahmu lagi mulai sekarang...".

"Jangan marah phi, kita masih bisa berteman kan...?".

"Kita nggak bisa berteman Gulf, kamu nggak sadar udah nyakitin perasaan aku...?!". Bentak hae jin membuka pintu agar Gulf meninggalkan ruangannya.

"Phi, aku minta maaf...". Lirih Gulf berjalan menghampirinya.

"Aku bilang keluar ..!!". Bentak hae jin sedikit mendorong Gulf keluar ruangan.

Gulf pun perlahan meninggalkan ruangan Hae jin dengan rasa bersalah, tak terasa setelah kepergian Gulf pria itu menitikan air mata, ia tidak menyadari kebersamaannya dengan Gulf sudah menggoyahkan hatinya secara perlahan.

SUAMI MISTERIUS (End) PDFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang