2. MAU DICIUM ELSA

316 32 3
                                    

"Sen, Sena..." panggil Elsa dengan suara sangat pelan. Matanya melirik ke arah guru yang ada di depan setelah dirasa aman ia melanjutkan aksi menconteknya.

"Ish budek kamu ya. Senaa... Senaa babi." Elsa terus mendesak sumber contekannya yang tengah fokus mengejarkan soal ulangan.

Sena menoleh ke arah Elsa. "Jangan tanya aku," lirihnya kemudian menoleh ke arah lain.

"Sena, senaa.. senaa!" Persetan dengan Sena, Elsa rasanya ingin menggaruk wajah sahabatnya itu.

Kelas 12 IPA 5 kini sedang melaksanakan ulangan Kimia. Pantas jika kelas yang biasanya ramai mendadak hening ditambah guru Kimia sekaligus menjabat sebagai wali kelas 12 IPA 5 ini dikenal cukup galak ketika berada di kelas. Sialnya, Elsa tidak tau satupun jawabannya. Ia tidak belajar sama sekali karena kelelahan akibat acara resepsi pernikahan kemarin yang menguras habis tenaganya.

Harapan satu-satunya hanya Sena, tetapi sahabatnya itu juga tidak mau ambil risiko mendapat nilai nol jika ketahuan memberi contekan. Jadi dia memilih mendiamkan Elsa, meski sebetulnya ia tidak tega melihat sahabatnya itu.

"Senaa..."

"Elsa!" panggil seorang wanita dengan kaca mata menangkring di hidung.

"I-iya, Bu." Jantung Elsa nyaris berhenti. Seluruh atensi kelas tertuju padanya, Elsa hanya bisa meringis tanpa dosa.

"Pulang sekolah nanti kamu ke ruangan saya."
.
.
.

Dan di sinilah Elsa sekarang, ia berdiri di depan ruangan wali kelasnya. Ia mengetuk pintu tiga kali, kemudian menerobos masuk saat sang wali kelas memintanya untuk masuk.

"Duduk dulu El." Perintah wali kelas Elsa yang masih berusia 26 tahun itu. Meski terkenal galak saat di kelas, dia memiliki hati yang lembut saat menghadapi anak didiknya.

Elsa duduk di seberang sang wali kelas dengan perasaan was-was.

"Selamat atas pernikahanmu ya," ucap sang wali kelas membuat netra Elsa membulat sempurna.

"Eh, Ibu kok tau?" celetuk Elsa.

"Hampir semua orang tau El," tutur wali kelas. Pernikahan Elsa dan Vante diadakan super mewah, mengangkat tema Disney dengan mengundang tamu dari kalangan kelas elit. Biaya untuk pernikahan mereka diperkirakan menyentuh angka dua triliunan. Banyak media yang meliput pernikahan mereka hingga menjadi topik hangat di akun gosip.

"Apa Elsa bahagia?" tanya wali kelas membuat Elsa bingung.

"Bahagia? Elsa bahagia kok Bu." Tentu Elsa bahagia menikah dengan konglomerat, terbebas dari lubang kemiskinan. Meski Elsa belum tau betul definisi bahagia seperti apa yang wali kelasnya maksud.

"Syukurlah." Wanita bernama Semandu Rennava itu tersenyum tipis.

Semandu Rennava. Mandu. Tidak lain dan tidak bukan adalah mantan pacar Vante sekaligus wali kelas Elsa. Mandu tidak bisa menahan keterkejutan dikala mengetahui ternyata istri Vante adalah anak didiknya. Gadis kecil di depannya inilah yang telah berhasil merebut posisi Mandu.

Ada perasaan sakit yang sulit Mandu sembunyikan, namun ia tidak bisa menyalahkan siapapun. Termasuk menyalahkan Elsa. Ia tau Elsa hanyalah gadis muda yang belum tau apa-apa. Pernikahan itu pun pasti di luar kendali Elsa, Mandu tidak bisa menghakimi Elsa atas rasa sakit yang ia rasakan.

"Bu Mandu, Elsa cuma nyontek sekali ini doang loh, please maafin Elsa ya Bu." Elsa memohon, ia memang tidak terlalu pintar namun ia masih membutuhkan nilai serta nama baiknya di sekolah ini . Elsa memiliki bakat di bidang olahraga bulu tangkis. Semenjak SMP ia sering mengikuti turnamen bulu tangkis dengan memboyong banyak kemenangan. Sehingga ia bisa mendapat beasiswa masuk SMA elite sampai lulus dengan syarat nilainya tetap stabil.

MY LOVELY VANTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang