next......
Waktu menunjukan angka 11, itu berarti waktunya caffe tutup. Kegiatan Renjana seperti biasa membantu Ezra membereskan caffe sebelum pulang.
"Ren, gue masih bingung sama tuh orang tadi"
"Orang iseng kali"
"Isengnya aneh"
"Kaya lo ga pernah aneh aja"
" sialan lo"
" zra, udah beres kan, gue balik duluan ya"
" Eh lo ga mau bareng?"
"Gak gue duluan aja"
Renjana pergi ninggalain Ezra.
"Berasa gue yang jadi karyawannya, untung manis lu ren" Ezra
.
.
Rumah Renjana"Ren pulang"
Hening tidak ada sautan apapun, maklum sang kakek selalu tidur lebih awal, jadi sudah menjadi hal biasa bagi Renjana.
Setelah bebersih ren masih bingung dengan sosok pria yang ia temui di caffe.
" Apa kita saling kenal?" pikirnya
"Ah ga mungkin, mukannya juga asing"
Karena dia masih penasaran dia mencoba menggambil kartu nama tadi.
"Dirga? Setau gue, gue ga ada temen namanya dirga"
Ren kembali memperhatikan kartu nama si pria itu.
"Apa dia kenal gue? apa dia pengagum gue, arghhh pemikiran macam apa ini"
Renjana mengacak acak rambutnya karena frustasi memikirkan pria misterius tadi.
"Apa tadi temen Ezra, setau gue ayahnya Ezra pemilik perusahaan besar, besok coba gue tanykan ke Ezra siapa tau dia paham sama Perusahaan ini" Ucap Renjana pada diri sendiri
Setelah itu Renjana berbaring diatas ranjangnya,dan perlahan dia tertidur.
.
.
.
Sinar matahari pagi mengusik tidur Renjana, perlahan Renjana mulai membuka matanya, tangan mungilnya meraih handphone yang ada di atas meja dekat tempat tidurnya." Hah jam 9 mati gue" Ucap Renjana panik.
Renjana langsung bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Dia lupa kalo hari ini dia ada janji menemani Ezra membeli kebutuhan di caffenya.
"Renjana bodoh bodoh bodoh, bisa habis gue di marahin Ezra" Ucap Renjana dengan tangan yang sibuk mengikat tali sepatunya.
Walaupun terbilang dekat berlari ke caffe Ezra terasa lebih lama, karena bisa dibilang situasi Ren yang panik.
"hah hah hah zra sorry sorry "
" kali ini telat 1 jam 20 menit 10 detik"
" Sorry zra, gue kesiangan "
" Udah cepet masuk mobil "
"Lo ga pecat atau turunin gaji gue kan?"
" Liat aja nanti"
"zra please please zra"
" Buruan masuk mobil, atau gue pecat lo"
" siap boss" Ucap Renjana dengan posisi siap
Hening tidak ada suara apapun,Renjana takut kalo Ezra benar benar akan memecatnya, walaupun Renajan berpikir bahwa hal itu gak akan terjadi, tapi siapa tau kali ini Ezra serius, siapa tau ada makhluk yang jahat yang sedang mempengaruhi Ezra.
Hingga akhirnya Renjana mencoba membuka pembicaraan, karena diam bukanlah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
THINGKING OF YOU (JAEMREN)
Teen Fiction"Masalah di satukkan atau tidak itu urusan nanti. Yang penting kita sudah berusaha" "Kok lu pasrah" "Bukan pasrah, tapi ini tentang takdir" #Jaemren #Nohyuck