Jika sebelumnya saya membahas tentang sumber penghasilan keluarga Kagome, maka kali ini saya akan membahas tentang keluarga Kagome secara ringkas. Apa yang tertulis dalam bab ini tidak memungkiri 'tuk bersinggungan dengan bab-bab sebelumnya. Pembahasan di sini tidak luput dari laman Wiki fandom Inuyasha--tolong diingat laman ini belum tentu akurat, mengingat siapapun bisa memasukkan data/informasi seperti halnya laman Wikipedia.
Pertama, Kakek Higurashi. Awalnya saya kira kakek Kagome hanyalah seorang penjaga kuil biasa, tetapi setelah saya cek di laman Wiki fandom Inuyasha, dituliskan bahwa ia adalah seorang Pendeta Shinto--yang seringnya menjadi penjaga kuil. Meski begitu, saya meragukan kekuatan yang dimilikinya padahal dikatakan dalam Inuyasha universe kekuatan seorang pendeta bisa setara atau melebihi seorang Miko (pendeta perempuan) Shinto.
Kedua, Nenek Higurashi. Dalam manga pun anime, seingat saya tidak ada dibahas soal sosok nenek Higurashi bahkan tidak ada tampilan baik secara fisik ataupun melalui foto tentangnya. Mengutip dari laman Wiki fandom, nenek Higurashi meninggal dalam kecelakaan mobil pada tahun 1988 dan tidak ada pembahasan perihal pekerjaannya atau bagaimana sosoknya.
Ketiga, Ayah Kagome. Tidak berbeda jauh dengan Nenek Higurashi, sosok ayah Kagome ini tidak ditampilkan sosok fisiknya bahkan melalui fotonya hanya dijelaskan singkat bagaimana sosoknya--yang menurut saya kurang berhubungan dengan Kagome. Dari laman Wiki fandom Inuyasha dituliskan bahwa ia meninggal dalam kecelakaan mobil di usia Kagome yang masih sangat muda, mengharuskan sang istri dan Kagome pindah ke kediaman Kakek Higurashi, di komplek kuil Higurashi. Mengenai kematiannya yang penyebabnya sama dengan Nenek Higurashi, menurut kalian apakah ini suatu kebetulan atau ketidaksadaran penulis dalam penciptaannya?
Ada hal unik lainnya yang sebenarnya begitu mengusik saya, apa pekerjaan Ayah Kagome? Kebetulan beberapa waktu lalu, saya melakukan riset demi cerita saya yang berjudul I.O.U yang berhubungan dengan Miko/Pendeta, dan di situlah ada topik yang rupanya banyak dipertanyakan oleh orang. Pertanyaannya sederhana, apakah boleh pendeta/Miko Shinto itu menikah? Awalnya saya berpikir bahwa Miko itu tidak boleh menikah karena istilah Miko sendiri merujuk tentang gadis/perawan kuil, tetapi saya saya. Pendeta/Miko Shinto ternyata boleh menikah jika mereka menginginkannya, dengan catatan anak mereka harus meneruskan pekerjaan tersebut dengan menjadi pendeta/Miko. Nah, dari sini saya bertanya-tanya, Kagome yang seorang Miko tidak mungkin hanya, karena (dikatakan) sebagai reinkarnasi Kikyo tiba-tiba memiliki kekuatan seorang Miko jika dalam garis keturunannya tidak memilikinya. Oke, kakeknya memang pendeta sekaligus penjaga kuil Shinto, tapi apakah kekuatannya setara dengan Kagome? Ibu Kagome sendiri hanyalah ibu rumah tangga, jadi saya mulai berpikir mungkinkah Ayah Kagome seorang pendeta Shinto?
Keempat, Ibu Kagome. Untuk beberapa alasan saya mempertanyakan rasa sayangnya kepada anak sulungnya, Kagome. Pepatah mengatakan bahwa kasih seorang Ibu sepanjang masa dan rasa itu tak jarang sungguh tak bisa dinalar, tetapi meski begitu saya mempertanyakan apakah itu sungguh rasa sayang atau yang lainnya? Hal yang paling menonjol ialah ketika ia memberikan izin kepada Kagome untuk melakukan petualangan di Era Sengoku, padahal usia Kagome masih lima belas tahun dan seperti yang diketahui Era Sengoku itu zaman penuh peperangan--intinya situasi dan kondisi pada masa itu mencekam penuh bahaya. Poin lainnya yang begitu menonjol adalah ia memberikan izin kepada Kagome untuk kembali ke Sengoku selamanya setelah sumur yang menjadi portal masa lampau dan masa sekarang itu tertutup setelah perang besar berakhir dan akhirnya kembali terbuka. Bagaimana bisa ia dengan mudahnya memberikan izin kepada Kagome? Baiklah katakanlah itu semua dilakukan demi kebaikan Kagome, kalau begitu ... Saya jadi mempertanyakan Kagome---heroin yang digambarkan memiliki kelapangan hati luar biasa besar, jika demikian bukankah ia sangat egois tidak memikirkan keluarganya? Padahal ketika di Sengoku, keluarganya mengkhawatirkan dirinya terlebih saat sumurnya tertutup. Bagaimana pendapat kalian perihal ini?
Terakhir, Sota Higurashi. Sejujurnya saya terkejut bagaimana ia digambarkan bingung untuk menyatakan perasaannya pada temannya, tidakkah terlalu dini untuk menggambarkan rasa cinta ke lawan jenis di usianya? Dalam realitas banyak kejadian seperti itu--memendam perasaan terhadap seseorang di usia yang sangat muda, karena saya sendiri pun mengalaminya, tetapi saya baru menyadari bahwa ternyata itu adalah cinta ketika saya sudah beranjak remaja. Entah mengapa bagian itu membuat saya speechless dengan kesadarannya akan rasa yang ternyata itu adalah cinta pun keberaniannya menyatakan perasannya tersebut. Bagaimana pendapat kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
remonstrate.
RandomPada dasarnya buku ini hanyalah untuk menyuarakan isi hati perkara Inuyasha universe. Jadi, mari berdiskusi (julid sambil minum teh) ☕😆