Saat yang ditunggu sudah tiba, pengumuman tentang siapa yang menjadi juara akan di umumkan sebentar lagi.
"Juara 2, dengan nomor urut 33 atas nama Nanda Kausar."
Riuh tepuk tangan membuat Nanda yang awalnya terkejut semakin terkejut. Ada bahagia bercampur ragu, bahagia karena berhasil juara walaupun juara 2, tapi juga ragu, kok bisa juara 2?!
Kakinya berdiri, lalu melangkah masuk ke area panggung, di ikuti oleh juara lainnya.
Penyerahan piala, piagam, dan hadiah di lakukan, di selingi sesi foto. Senyum terbaik Nanda tunjukkan pada kamera yang sedari tadi terus menyorotnya.
*****
"Bunda!"
Hap! Bunda langsung menyambut pelukan sang putri tersayang dengan erat.
"Selamat ya, kak..."
"Makasih bunda!-tapi maaf cuma juara 2." Cicitnya di akhir kalimat.
"Gak papa kak... Itu artinya kakak harus rajin lagi belajarnya, biar juara 1 di lain hari. Ini awalnya..."
Nanda tersenyum tenang sekarang. Tapi dia akan tetap berusaha lebih baik lagi dari sebelumnya, agar bisa membanggakan bunda, ayah, dan para saudaranya.
"Selamat adek ku tersayang! Jadi makin sayang deh..."
Sunghoon langsung memukul punggung Jay sambil mendelik jijik.
"Geli, Jay!"
"Sekali-kali, hoon.."
"Iya bang, makasih ucapannya..."
Potong Nanda sebelum Sunghoon kembali mengomel.
*****
"Assalamu'alaikum!! Jihan pulang!"
Bunda dan Nanda menoleh pada gadis kecil yang sedang berlari sambil menenteng tas ransel. Di belakangnya ada ayah yang tadi menjemput Jihan di sekolah.
Jihan langsung duduk di antara dua perempuan itu, dan memangku tasnya sambil tersenyum lebar.
"Bunda, tadi aku-"
"Bentar, Jihan." Potong bunda. "Kak, kasih liat piala kamu tadi.. Jihan pasti mau liat."
Nanda pun berdiri untuk mengambil piala yang dia simpan di kamar. Mereka semua tampak tersenyum senang, tanpa tau ada seseorang yang cemberut karena diacuhkan.
Para abang? Mereka udah di tempat konser lagi, ini kan hari kedua+penutupan. Mengingat itu Nanda jadi sedih, rumah akan kembali sepi.
"Nah.. Jihan! Kamu liat deh! Bagus banget kan piala kakak! Di letakkan di mana ya kira-kira..." Bunda berteriak heboh lalu berfikir sejenak.
"Wah!" Mata Jihan berbinar senang. "Iya bagus kak, bunda!
"Kak! Letakkan di atas meja pajangan aja!" Usul bunda.
Wajah Jihan yang awalnya senang, tiba-tiba berubah bingung.
"Bukannya bunda bilang mau kosongin bagian itu?" Tanyanya polos.
"Eh.. kalau kaya gitu, gak usah bun.. simpan aja pialanya sama yang kaya lainnya." Ucap Nanda sambil meletakan pialanya di atas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ana Uhibbuki Fillah
Teen FictionMemiliki member ENHYPEN yang tampan nan terkenal sebagai Abang angkat, itu bukan kemauan Nanda. Karena yang dia inginkan adalah kakak perempuan!! Tapi apa boleh buat? Dua tahun saling mengenal membuat Nanda dan para member saling paham tentang watak...