twins

3.4K 170 56
                                    

*sorry for typo
*selamat membaca

park jeongwoo as jean kim
watanabe haruto as hean kim







plakk!!

duagh!!





hean tersungkur di dinginnya lantai kamar miliknya sendiri setelah jean menampar kemudian menendang bagian perutnya dengan tenaga dalam.

kekuatan otot kaki milik adik kembar nya itu memang tidak bisa di ragukan, hean sampai dibuat batuk berdarah.

“uhukk uhukk—udah jean udah.. hiks.. ampun”  hean merintih, tangan-tangan lentik itu memegangi area perutnya yang terasa sakit. dadanya begitu sesak hingga sulit untuk bernapas.

jean menatap tajam kakaknya yang masih sibuk merintih dan menangis. pemuda yang lebih muda itu sedang tersulut emosi.

“lo minta ampun?! segampang itu setelah lo bikin jihan pingsan karena jatoh dari tangga!”

tubuh kurus hean bergetar mendengar bentakan dari adik kembarnya, ini kali pertama baginya di bentak oleh jean setelah sekian lama tinggal bersama. sebab, biasanya jean akan bersikap lembut penuh perhatian padanya.

“j-jean maaf.. tapi itu bukan salah aku” 

mendengarnya jean segera menarik kasar rambut hean hingga kepala yang lebih tua mendongak paksa. mata tajam bak mata serigala milik jean langsung bersitatap dengan mata bulat bersinar milik hean.

“masih bisa lo ngomong gitu?! udah ada bukti ucapan dari hyein dan lo bilang itu bukan salah lo?! jujur sekarang sama gue, lo cemburu?!”

hean menggeleng pelan sembari meringis menahan sakit di bagian belakang kepalanya. terasa berdenyut membuat darah di bagian belakang kepalanya seperti membeku di satu tempat.

“a-aku ndak cemburu jean.. ashh.. sakit jean. lepas jangan di jambak”

“bacod lo anjir! ngaku aja kalo sebenarnya lo cemburu liat gue godain jihan tadi, iya?!”

lagi-lagi kepala hean menggeleng, pertanda bahwa ia tidak setuju dengan tuduhan yang di layangkan oleh adik kembarnya itu.

jujur saja, tadi saat di sekolah kejadian jihan yang jatuh dari tangga benar-benar bukan salahnya. jihan hanya hendak turun sembari berlari padahal tangga itu baru saja selesai di pel. lorong lantai dua sekolah saat itu memang sedang sepi. saat jihan tergelincir dari tangga kebetulan hean lewat lalu membeku menyaksikan jihan yang berteriak minta tolong. kaki jenjangnya segera menghampiri tangga lalu berdiri kaku, otak hean seperti ngeblank dan ia bingung harus melakukan apa.

tidak lama hyein pun datang lalu berteriak minta tolong, tidak lama para warga sekolah berkumpul. mereka semua terkejut melihat jihan yang sudah tergeletak di lantai tangga bawah dengan darah di bagian wajah.

jean ada disana, pemuda itu panik melihat keadan jihan. hyein ikut turun dari tangga dengan pelan, menghampiri jean lalu membisikkan sesuatu. “kakak lo yang udah dorong jihan dari tangga“

jean buru-buru melihat ke arah tangga atas, dimana kakak kembarnya masih diam membeku sembari menutup mulut.

awalnya jean tidak mau percaya dengan yang di ucapkan oleh hyein. tetapi, mengingat tadi ia sempat menggoda jihan di depan mata hean dan saat ini hanya hean saja yang berada di atas tangga, jean beranggapan bahwa apa yang di katakan oleh hyein memang benar adanya.

“aku ndak cemburu jean.. aku berani sumpah. jihan jatuh karena lantai licin karena baru selesai di pel, ada kok tanda peringatan nya di pilar deket tangga”  jelas hean cepat saat merasa jean sudah melepaskan cengkraman pada rambutnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

one-shoot [jeongharu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang