Chapter 1!

2.3K 216 28
                                    

.

.

SMA Byeoksan, 3 siswa telah masuk Universitas Seoul.

Kalimat dengan huruf kapital tercetak tebal di atas spanduk pintu masuk sekolah, menutupi seperempat luas gerbangnya. Niatnya untuk mengundang siswa-siswa baru walau sebenarnya hanya mau mengintimidasi sekolah lain.

Dan disinilah Yeon Si Eun dan An Soo Ho menempuh pendidikan SMA nya yang penuh liku.

.

.

Kelas 1-6

"Ya bagus! Terus goyangkan pinggulmu lebih semangat lagi!"

Seru pemuda tengil bernama Jung Chan sambil memegang handphone merekam si culun tambun menari disudut ruang kelas. Hal itu memicu kelakar pemuda tengil lain disebelahnya, Tae Hoon, yang kian keras menyaksikan kebodohan si culun tambun yang sangat memalukan.

Si culun tambun yang menjadi bulan-bulanan tentu merasa amat malu ia pun berbalik badan menutup wajahnya, biarlah ia sedikit menyelamatkan harga dirinya yang mungkin saja sebentar lagi akan menjadi yang paling hancur diseantero sekolah.

"YA! BERBALIK BAJINGAN!" Buku cetak tebal melayang cantik mengenai si tambun. Sakit? sedikit, lebih banyak malu nya.

Jeon Young Bin pemuda tengil ke-3 yang terlihat sebagai pemimpin dari dua pemuda lainnya berdiri dan mendekati pemuda culun tambun, "Culun, kuberi tau ya orang-orang akan suka dengan video mu sebentar lagi kau akan terkenal di sekolah ini," Young Bin pun memukul kepala pemuda culun tersebut. "Kau harusnya berterima kasih berengsek!"

Si Tambun mundur ketakutan tentu saja karena ia tau Young Bin tidak pernah main-main saat mengganggu siswa lain, dia berada di level atas urutan preman sekolah, bisa disimpulkan kalau dia kejam.

"Sana beli minuman buat kami. Jangan lama atau kutendang bokongmu!" Tukas Young Bin lagi, membuat si anak culun tambun tadi terbirit keluar kelas.

Jeon Young Bin selalu merasa dirinya diatas angin dari siswa lain. Tidak salah, dengan kekayaan orang tua plus otak encernya dia menjadi sombong. Tidak ada siswa yang tidak takut pada Young Bin. Namun sejak awal semester masuk ke SMA ini ada satu orang yang menarik perhatiannya, dia Yeon Si Eun, murid paling pintar di kelasnya. Karna Yeon Si Eun, Yeong Bin tidak akan pernah menjadi yang pertama. Makanya Yeong Bin benci itu.

"Hei, lepas sepatumu." Pinta Young Bin pada bawahannya.

"Kenapa?"

Tanpa penjelasan Young Bin melempar sepatu kearah pemuda yang sejak awal diam duduk di bangkunya dan tidak terganggu dengan keributan dalam kelas.

Keadaan kelas mendadak sunyi saat sepatu tersebut mengenai pundak pemuda bernama Yeon Si Eun. Pasalnya selama ini tidak ada satu anak pun yang menyentuh Si Eun karna anak itu terlalu pendiam dan terlihat tidak mudah didekati.

Saat Si Eun berbalik Young Bin bertingkah seolah dia tidak sengaja melemparnya. "Hei, sudah kubilang hati-hati kau jadi mengenainya kan," ujarnya tengil. Young Bin ingin melihat bagaimana reaksi pemuda kutu buku itu.

Yeon Si Eun hanya diam. Dia memang tipe yang tidak ingin memperpanjang urusan. "Lain kali hati-hati."

Gemuruh seru siswa lain yang sejak tadi mengamati konfrontasi antara Si Eun dan Young Bin, pasal nya tidak ada satu anak pun yang tidak takut dan gelagapan saat diteror Young Bin. Namun kini mereka melihat ada satu orang yang tidak takut pada Young Bin.

MORE THAN FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang