Chapter 3! (Soo Ho)

1.1K 178 21
                                    

.

.

"Untuk apa kita kesini?" Satu pertanyaan dilayangkan pemuda yang lebih kecil saat Soo Ho membawanya berlari memasuki pekarangan sekolah.

Soo Ho berbalik menatap seseorang yang tidak pernah ia lepaskan genggaman tangannya. Sorot matanya teduh, bahkan jika Soo Ho tidak mendapatkan sorot teduh yang sama.

"Bisakah kau menemaniku malam ini?" Tanya itu meluncur begitu saja dari mulut Soo Ho tanpa bisa dihentikan.

Entah apa yang terjadi selanjutnya, Soo Ho merasa semua berjalan sangat cepat.

Ia yang tidak bisa menahan, Si Eun yang tidak menolak dan suasana yang mendukung.

Semua bagaikan mimpi untuk Soo Ho. Seseorang yang terlelap bersandar di lengannya, bagaimana helaian rambut halus itu menggelitik wajahnya, serta ketika hangat tubuh itu menenagkannya.

Bisakah waktu terhenti seperti ini?

Beralaskan meja yang keras pun tak apa.

Soo Hoo merengkuh tubuh itu semakin erat. Sesuatu yang terlanjur tumbuh dalam hatinya semakin membesar dan solid.

Senyum itu tak lepas hingga Soo Ho memejamkan mata.

Sampai rasanya baru sebentar ketika tidurnya terusik.

"Bangun."

Sentuhan dipipinya tidak membuat Soo Ho rela meninggalkan posisinya yang amat nyaman.

"Cepat bangun, nanti anak-anak lain keburu datang."

"Sayang, 5 menit lagi ya. Aku masih ngantuk," racaunya.

Hening sejenak kemudian bahunya seperti ditusuk benda tumpul, menyakitkan.

Rasa sakitnya sampai membuatnya membuka mata, menemukan Si Eun dengan seragam sekolah lengkap berdiri disampingnya dengan muka datar.

Akirnya Soo Ho sadar bahwa kenangan indah sebelumnya hanyalah bunga tidur belaka.

Sialan padahal mimpinya sangat luar biasa, batin Soo Ho.

.

.

Guyuran air yang dingin membasahi tubuh atletis Soo Ho. Sedikit demi sedikit memaksanya sadar ke dalam realita.

Gila bisa-bisanya dia mimpi begitu, batin nya.

Didalam pikiranya saat ini berkecamuk kilasan-kilasan kejadian di mimpinya. Namun yang paling membekas adalah saat mereka..

Soo Ho menggelengkan kepala nya keras, menghilangkan pikiran yang bila dilanjutkan akan semakin berbahaya.

Dia pun akhirnya menyelesaikan mandinya.

"Sialan, anggap saja hormon anak muda," kilahnya.

Butuh sekitar 5 menit hingga Soo Ho selesai mandi dan berpakaian. Kemudian ia berjalan melewati lorong yang sunyi dan gelap tanpa rasa takut sedikitpun.

Berjalan lebih cepat, Soo Ho tidak melewati lorong yang mengarah ke kelasnya dan Si Eun, malahan menuju kearah pintu gerbang sekolah.

Tujuannya adalah mini market dekat sekolah. Membeli beberapa sarapan pagi untuknya dan Si Eun.

Rutinitas pagi nya yang baru sejak satu minggu lalu ketika Si Eun mulai menjadi tutornya belajar.

Selesai membeli kebutuhannya Soo Ho pun bergegas berlari kencang kembali ke sekolah, dia tidak mau membuat Si Eun menunggu lama.

Setibanya dikelas Soo Ho membuka pintu perlahan, ia menghampiri meja dimana Si Eun duduk dan menyadari pemuda tersebut sedang melamun. Diletakkan nya susu kedelai kesukaan Si Eun diatas meja dan sekantung keresek sarapan lainnya dimeja sebelah.

MORE THAN FRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang