pernikahan II

235 29 5
                                    

Setelah menceritakan apa yang terjadi mikey hanya diam dengan pandangan dingin yang terasa menusuk punggungku, namun di satu sisi saat aku sedang ketakutan kakucho datang membawakanku coklat hangat dengan toping marsmellow di atasnya, sedangkan mikey berdeham menatap lurus ke arahku.

"apa kau juga mau mikey? Jika kau ingin kau bisa membuatkanmu".

"bagaimana aku bisa meminum dari buatan tangan kotor mu itu huh, aku hanya ingin mengatakan jika tindakanmu tadi pagi sungguh konyol, dan begini kah sikapmu di hadapan ku dengan tidak sopan minum di depanku".

Aku yang baru meneguk dua coklat panas itu pun sedikit tersedak dan langsung berhenti meminumnya dan menunduk kebawah, entah mengapa dirinya di marahi hanya meminum di depanya dan mengatakan jika aku tidak sopan.

"maaf, jika kau berkata aku tidak sopan minum di hadapanmu maka aku akan pindah, sayangnya aku tak bisa berhenti minum karena coklat panas ini sungguh enak, saya permisi dulu"-ujarku.

-takemichi pun pergi dengan membawa cangkir coklat panasnya di ikuti oleh koko dan kakucho untuk menjaga takemichi yang sekarang telah resmi berstatuskan istri dari sano manjiro, jadi hanagaki bukan lagi marganya melainkan sano takemichi 'yang tak terkalahkan'.

-mikey yang melihat takemichi hanya berdecih dan menyuruh sanzu untuk membawakan beberapa berkas yang harus di selesaikan, mikey menyekesaikan denyan berkomat kamit tak henti mengrutu tak suka, auranya sungguh gelap dan pekat membuat para pelayan dan penjaga pintu berkeringat dingin, mereka sudah berfikir jika mereka melakukan sedikit saja kesalahan mungkin keesokan harinya hanya akan tertinggal sebuah nama saja.

-di tempat takemichi sekarang berada di pohon sakura villa di taman belakang villa tersebut, dirinya sembari meminum, takemichi memberikan mimik sedih saat tau coklat panas yang sangat enak itu telah mendingin akibat akibat akhir dari musim gugur, takemichi mengrucutkan bibirnya dan menoleh ke arah pohon sakura yang sudah tak berbunga dan hanya tertinggal batang tanpa daun pun berdecak kesal.

"hah, mengapa aku menikah di saat bunga sakura ini tidak mekar?, lalu apa gunanya aku berjalan cukup jauh dari tempat mikey hanya untuk melihat pohon sakura yang sudah botak ini, sangat tidak beruntung"-ujarku.

Lalu aku mendengar tawa dari kakucho dan mencubit pipiku membuatku semakin kesal.

"aww, lalu apa kau juga merasa tidak beruntung setelah menikahi mikey nyonya sano manjirou~?".

Aku pun mengeplak bahu kakucho dan bersembunyi di balik nadan koko.

"koko lihatlah rekan mu ini, dia sungguh menyebalkan, sama menyebalkanya seperti sanzu yang terus mengejek ku"-ujarku sembari memasang wajah cemberut.

"haha. Takemichi kakucho hanya bercanda, apa kau tidak dingin takemichi, kau bisa sakit jika berada di luar terlalu lama kau akan jatuh sakit".

Kakucho pun berjalan ke arahku dan melepas jaz nya yang mungkin kebesaran di tubuhku dan membenikan beberapa kancing agar jaz kakucho tidak jatuh atau terbang.

"trimakasih kaku chan"-ujarku dengan senyum.

"sudah lah jangan memanggilku dengan menggunakan kata 'chan' mengerti, aku ini laki laki bukan perempuan michi".

Kakucho kembali mencubitku dan aku kembali ke arah sisi koko dan menggoyangkan lengan koko.

"koko kaku chan mencubit ku lagi huhu:'("-ujarku.

Koko hanya tertawa, koko dan kakucho pun melakukan battle sumo dengan mendorong satu sama lain hingga satu orang tersungkur ke tanah.

Aku yang melihat itu tertawa hingga terduduk di banyaknya daun kuning/merah yang berguguran di tanah dengan meremat jaz kakucho agar tidak mbrusut ke belakang mengingat ukuran jaz kakucho dan denganya berbeda.

Bersamamu ku tersiksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang