prolog?

740 105 9
                                    

“ Terlihat langit di sore itu sangatlah mendung dan gelap, langit terlihat menghitam dan mengeluarkan kilatan petir yang cukup kencang, air hujan pun turun dengan derasnya dan tak tampak tanda tanda akan berhenti dengan cepat, bel pulang sekolah pun berbunyi dengan begitu nyaring.

Koridor sekolah yang awalnya sepi kini ramai dengan murid murid yang baru saja keluar dari kelasnya masing masing.

“ gi... ”

Panggil seorang wanita kepada temannya Ayushita Seulgi Pratama atau sering dipanggil seulgi, wanita itu lalu mendekati Seulgi lalu menepuk pundaknya dan melanjutkan ucapannya.

“ ayo jadi ga ke cafe? Kalo ga jadi gw mau langsung pulang... ”

“ engga deh Wen, pala gw pusing banget hari ini skip dulu .... ”

Balas Seulgi kepada sahabatnya Wendy mereka adalah sahabat yang sudah dekat dari lahir, keduanya berteman dari mereka kecil hingga kini menduduki kelas tiga SMA.

“ oh yaudah, ga jadi nih? Yaudah gw balik deh... ”

“ iya iya, sorry Wen... ”

“ tenang aja brodi, yauda gw duluan ya...”

Wendy pun meninggalkan Seulgi sendirian didepan lemari loker miliknya, seulgi pun membuka lokernya dan memasukkan beberapa bukunya yang tidak ia pakai dan membawa beberapa untuk ia pelajari dirumah, namun ketika hendak menutup kembali lokernya ia baru sadar terdapat sebuah boneka beruang kecil berwarna coklat terduduk didalam lokernya.

Seulgi cukup heran dengan hal tersebut, ia berpikir tentang bagaimana caranya orang tersebut bisa memasukan boneka beruang tersebut kedalam lokernya, jelas jelas Seulgi selalu menguncinya terlebih lagi kunci yang ia gunakan berbentuk kunci bersandi mungkin kah seseorang mengetahui sandi miliknya?

“ hm... gw ganti deh entar... ”

Ketika Seulgi mengambil boneka tersebut ternyata dibawah boneka itu terdapat sebuah surat dengan tulisan “ untuk mu... ”  terlihat manis dan sangat romantis seulgi menyukai itu dia pun tersenyum dan membawa keduanya pulang kerumahnya, tanpa seulgi sadari dari kejauhan ada seseorang yang sedang memperhatikannya membawa surat dan boneka itu.

Sesampainya di rumah seulgi langsung menaruh boneka tadi di lemari kaca yang ada di kamarnya dan juga membuka surat yang ada bersamanya, dengan perlahan Seulgi membacanya dan menghayatinya seseorang yang mengirim boneka dan surat cinta ini seulgi Ingin tau siapa dia.

Rasa penasaran yang terlalu besar membuat seulgi hingga tak bisa tidur malam itu, keesokan harinya dijam pulang juga kali ini seulgi menemukan sebuah surat lagi di dalam lokernya juga dengan sebuah coklat batangan.

Seseorang yang memperkenalkan dirinya sebagai pengagum rahasianya itu tampaknya sangat mengetahui apa yang seulgi sukai, mulai dari boneka beruang, kali ini coklat dan sekaleng pringles makanan favorit miliknya.

Pengiriman makanan ataupun barang yang seulgi sukai diiringi dengan surat cinta itu terus berlanjut hingga seminggu lamanya, seulgi yang awalnya merasa bahagia karena dia memiliki pengagum rahasia mulai merasa ada hal yang tidak beres dengan semua ini.

Mulai dari bagaimana sang pengirim bisa tau kode sandi seulgi yang padahal sudah ia ubah berkali kali lalu dia bisa tau apa yang seulgi sukai, mulai dari coklat, pringles dll hingga bahkan dia bisa tau nama kucing peliharaan Seulgi.

Namun ia masih berusaha untuk berpikir positif mungkin orang tersebut bisa mengetahui hal itu lewat akun Twitternya atau Instagram pribadinya yang memang senang membagikan hal hal yang ia senangi.

Seulgi pun pulang kerumahnya di hari terakhir pada Minggu ini pengiriman hadiah dan surat misterius itu tetap terjadi bahkan hingga hari ini, Seulgi yang awalnya merasa bahagia kini mulai terganggu dengan hal itu tapi dia tetap membawa benda benda itu pulang bersamanya kini sudah ada dua boneka beruang Grizzly tersimpan rapih di lemari kacanya, dan juga ada satu boneka Mr. Julius Pringles atau biasa kita kenal sebagai maskot Pringles tersimpan rapih di atas meja belajarnya.

Semua boneka boneka itu adalah pemberian dari pengagum rahasia seulgi ia membawa boneka boneka ini kerumahnya karena ia merasa bahwa hal yang dia lakukan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap pengagum rahasianya tersebut.

“ yang ini gw taro sini aja deh... ” ucap seulgi sambil menaruh boneka beruang Grizzly ukuran kecil itu disamping boneka Mr. Julius, “ nah udah deh rapih, baik baik ya kalian berdua... ” ucap seulgi lagi sambil tersenyum kepada kedua boneka tersebut.

Tanpa seulgi sadari bahwa ada seseorang yang memantau dirinya dari boneka tersebut yang dimatanya terdapat sebuah kamera tersembunyi, bukan hanya satu tapi di semua boneka yang ia berikan kepada seulgi dengan senyuman jahatnya ia mulai mengamati seulgi lewat monitor besarnya.

Dia bisa melihat seulgi dimanapun kapan pun bahkan saat dirumahnya sendiri dikamar ya sendiri dia bisa terus memantau pujaan hatinya Seulgi, didalam kamarnya yang gelap hanya dengan penerangan satu satunya yang berasal dari layar monitor itu bisa kita lihat di seluruh dinding kamar tersebut terdapat photo Seulgi yang terpampang begitu banyak hampir memenuhi semua sisi.

Ia bahkan menjadi sangat basah ketika melihat seulgi membuka pakaiannya dan menggantinya dengan pakaian tidur miliknya, wanita ini nampaknya sangat begitu tergila gila dengan seulgi, begitu pujaan hatinya menghilang keluar dari kamar pribadinya yang tak lagi bisa ia pantau dengan layar monitornya.

Ia dengan asiknya memuaskan dirinya dengan bermain dengan sebuah alat sex toys dengan wajah seulgi sebagai bahan untuk memuaskan dirinya “ ouh fuck baby-!! Anh... I'm cumming honey.... Arhhh... ” tak lama setelah ia mengalami pelepasannya itu terdengar sebuah ketukan dari arah pintu.

“ permisi nyonya Irene, ada panggilan untuk anda... ”

Wanita yang di panggil Irene itu terbangun dari kursinya lalu berjalan ke arah pintu sambil mengenakan bathrob miliknya untuk menutupi tubuhnya, lalu membuka pintu kamarnya untuk menerima panggilan telfon untuknya.

“ hallo... ”

“ selamat malam Mrs. Irene, saya ada beberapa laporan yang untuk anda tentang perusahaan kita... ”

Belum sempat menyelesaikan ucapannya, namun langsung dipotong oleh Irene yang meminta kepada asisstennya itu untuk membahas hal tersebut besok saja karena ia sudah merasa lelah dan langsung di tutup oleh Irene tanpa menunggu persetujuan dari pihak sebrang telefon.

Lalu ia kembali ke kamar pribadinya untuk kembali menikmati pujaan hatinya lagi sambil memuaskan dirinya sendiri dengan berbagai alat sex yang ia punya hingga menjelang pagi hari.

- Awal -

Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang