4.

387 54 6
                                    

" Seulgi pun terbangun dari tidurnya setelah beberapa lama, ia terbangun dengan kepalanya yang terasa pusing dan sakit entah mengapa, seulgi mencoba melihat sekitar dan mencoba memahami apa yang tengah terjadi dengan dirinya dan dimana dirinya berada.

Setelah sekian lama akhirnya ia tersadar bahwasanya kini ia berada di kamar milik Wendy, dengan tangannya yang berada di kepala seulgi mencoba merubah dirinya dari tidur menjadi duduk.

" duh anjir, sakit banget... "

Ucap seulgi bermonolog kepada dirinya sendiri, tak lama dari itu pintu putih yang berada di ujung ruangan terbuka dan menampilkan Wendy dengan membawa gelas yang berisikan air putih di tangannya.

" dah bangun lu? "

" menurut lu? "

" nih minum dulu... "

Seulgi pun mengambil gelas yang berada ditangannya wendy lalu meminum air tersebut hingga habis, seulgi merasakan kepalanya terasa sakit kembali lalu ia mencoba menahannya dengan mencoba memukul mukulnya sedikit.

" gw kenapa wen? "

" lah? justru gw yang harusnya nanya... "

Ada benarnya juga apa yang dibilang Wendy tapi dengan kondisinya yang sekarang seulgi sangat susah mengingat, untuk sekedar membuka mata saja terasa sulit bagi dirinya apa lagi untuk mencoba mengingat kejadian yang terjadi pada dirinya.

" serius wen, gw kenapa? "

" gw ga tau, yang gw tau waktu gw balik lagi ke cafe itu, gw udah ngeliat lu ketiduran di atas meja cafe itu "

" Bu Irene? "

" gw ga ngeliat dia sih... "

Setelah mendengar penjelasan tersebut seulgi mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu mencoba menyadarkan dirinya sendiri, lalu melihat jam yang menempel di dinding.

Setelah melihatnya seulgi tersadar bahwa ia tertidur dirumah Wendy hingga pagi harinya, dengan itu berarti ia tidak pulang dari semalam, membuat seulgi panik tentang orang tuanya.

" anjir?! wen nyokap gw nelfon lu gaa?? "

Tanya seulgi dengan panik kepada Wendy.

" udah tenang, gw udah nelfon nyokap lu kok gw bilang kalo lu nginep disini... "

" wahh, thank you men... "

" tapi gw penasaran, lu kenapa sih semalem? "

Setelah ditanya begitu seulgi mencoba mengingat kejadian semalam, ia hanya teringat bahwa ketika itu ia sedang berbincang bincang dengan gurunya tersebut lalu setelah beberapa lama tiba tiba saja matanya menjadi berat dan terasa kepalanya juga ikut pusing lalu ia mencoba menempelkan kepalanya dimeja sebentar lalu tiba tiba semuanya hilang.

" woi-!! ditanya malah bengong, kesambet lu? "

" gw ga inget wen, yang gw inget cuma lagi ngobrol doang sama bu Irene udah... "

" hah dasar lu, yaudah lah yang penting lu gapapa, turun yuk nyokap gw dah masak nasi goreng tuh buat kita sarapan... "

" yaudah lu duluan aja gw mau cuci muka dulu.. "

" yaudah... "

Wendy pun bangkit dari duduknya di tepi kasur untuk turun kembali ke bawah sambil membawa gelas yang ia bawa tadi sementara itu seulgi bangkit dari duduknya untuk mengambil handphonenya yang berada disebuah meja yang tak jauh dari kasur tersebut.

Membuka handphonenya lalu mencari sebuah obrolan chat milik gurunya, seulgi mencoba mengirimkan beberapa pesan, ia hanya ingin bertanya tentang kejadian semalam namun pesan yang ia kirim terlihat tidak masuk, nomor milik gurunya terlihat sedang tidak aktif.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Obsession Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang