“ Waktu itu berputar secara terus menerus tanpa kamu sadari, semuanya terasa begitu cepat malah terlalu cepat untuk kita menyadarinya.
Seperti Seulgi yang telah duduk dibangku kelas tiga SMA atau di pengunjung tahun terakhirnya berseragam putih abu abu, Ujian demi ujian telah ia lalui, dan dalam dua Minggu lagi Ujian Sekolah akan mereka lalui.
Dengan giatnya Seulgi belajar tentang semua materi yang akan keluar, lalu dia juga bersama sahabatnya telah mempersiapkan diri mereka untuk memasuki PTN nanti.
“ ah... Ga kerasa udah bentar lagi kita lulus... ”
Celetuk seorang Wendy kepada sahabatnya yang sedang nongkrong bersama disela sela waktu ujian mereka itu, di hari Sabtu malam disebuah cafe.
“ eh, lu mau masuk mana Gi? ”
Seulgi yang ditanya menjawab setelah menyeruput es yang ia pesan tadi.
“ ITB mungkin? Atau UNPAD? Atau UNJ? Entah lah gw juga masih bingung... ”
“ sama gw juga masih bingung, nyokap gw pengen gw masuk ke kampus dia dulu, IPB tapi gw bingung mau ngambil jurusan apa... ”
Timpal Kai yang baru saja datang ke meja yang Seulgi duduki sambil membawa sebuah es ditangannya, ternyata dia mendengar percakapan antara Seulgi dan Wendy meskipun jarak kasir dengan tempat duduk mereka sedikit jauh.
“ lah, katanya lu mau masuk ITB kai, bareng siapa? Kak... Kak binal ya kalo ga salah? ”
“ Billa setan... ”
Sahut Kai kesal sambil melempar sedotan bekas ke arah Wendy.
“ nah itu dia... ”
“ ya iya, gw pengen masuk sana, karena gw ga mau LDR lagi sama dia.... ”
“Usahain lah, masa udah nyerah gitu aja...”
“ iya, ini gw lagi usahain ijin ke nyokap gw biar gw bisa masuk sana... ”
Seulgi hanya mengedarkan perbincangan antara kedua sahabatnya itu, perbincangan bagaimana masa depan mereka nanti, tanpa Seulgi sadari mulai ada rasa sedih didalam dirinya.
Bagaimana tidak, enam tahun lebih mereka bersama tapi mungkin saja setahun ke depan mereka berenam akan berpencar mengejar cita cita mereka masing masing sedih bila di ingat tapi bagaimana pun nanti semuanya demi masa depan mereka.
“ diem bae lu gi, ati ati kesambet... ”
Ucap Ana yang baru saja datang yang disusul oleh moonbyul dibelakangnya sambil menenteng helm ditangannya.
“ lah cuma bertiga lu, bemo Mane? ”
Tanya moonbyul kepada teman temannya sambil menarik kursi untuk duduk disebelah Wendy dan Kai, lalu menyimpan helmnya tersebut di bawah meja.
“ engga tau, tadi kata si Wendy lagi jemput nyokapnya... ”
“ ya tadi, dia ngechat gw sih gitu.... ”
Jawab Wendy sambil mengeluarkan handphonenya untuk memperlihatkan chatnya dengan Bimo, agar para sahabatnya itu percaya.
“ yeh, lu percaya sama dia? ”
“ lu percaya Bimo, tuhan lu dua ego... ”
Tak lama perbincangan tersebut selesai tiba tiba saja pintu cafe berbunyi dan munculnya sosok Bimo bersama seorang gadis dibelakangnya yang tidak sama sekali mereka kenali siapa wanita tersebut.
“ apa kata gw... ”
Ucap Wendy sambil berbisik kepada para sahabatnya setelah melihat Bimo datang dengan wanita tersebut ke arah meja mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession
Fanfiction" Obsesi terhadap dirinya, kehadirannya, wanginya, senyumannya, aku terobsesi dengannya aku ingin dia terus ada disamping ku bersama ku, selamanya selama lamanya... " Sebuah kisah yang menceritakan tentang seorang Irene yang terlalu terobsesi denga...