Suasana jalanan yang sangat padat membuat Haminah dengan motor yang ia tumpangi dengan Amara di belakangnya berusaha untuk nyelip-nyelip agar sang adik tak ketelatan di hari pertamanya sekolah
"Kak!" Panggil Amara dengan sedikit mengencangkan suara
"Apa?!" Begitu pula dengan Hasminah
" Berhenti dulu di depan kampus kak Mina dong!"
"Hah?!"
"NANTI BERHENTI DI DEPAN KAMPUS KAK MINA DULU YA!"
"HAH? Apa ga kedengeran dek"
"Huha ha hah!!"
Dengan sabar dan mengucapkan istighfar, Hasminah mencoba untuk memberhentikan sejenak motornya "Mara bilang apa tadi?"
"Mara minta buat nanti berhenti dulu di kampus kakak"
"Loh, mau ngapain si dek, nanti ke telatan kamunya"
"Ih gakok sekarang belum jam tujuh, Mara masuknya jam depalanan, sebelumnya ada yang mau Mara cari di sana"
"Mau cari apa di kampus kakak?"
"udah mending jalan lagi tar Mara kasih tahu kalo udah di kampus kakak"
Dan apa boleh buat, Hasminah pun terpaksa mengikuti keinginan anak dari pamannya itu.
Setelah tiba di gerbang masuk kampusnya Hasminah, ia memberhentikan motornya dan melirik Amara yang seperti sedang mencarinya seseorang
"Mara cari siapa si, kakak bingung kamu yang tiba-tiba minta di anterin ke sini"
"Cari kakak-kakak yang waktu itu" Amara menjawab dengan mata yang tetep sibuk melihat sana-sini
"Kakak-kakak yang waktu itu? Siapa dek?"
"Sebenernya waktu kak Mina ninggalin aku di taman kampus buat daftar, aku itu di jailin sama laki-laki seumuran kakak gitu ya sekitar 3 orangan lah" jawab Amara santai
"Astagfirullah! Mara kok ga bilang kek kakak si waktu itu!, terus kamu ga di apa-apain kan?"
"Hehe.. Tenang kak, Mara gapapa kok Alhamdulillah, kalo aja nih yah Allah ga kirimin orang baik waktu itu kayanya Mara bakal kenapa-napa, nah terus ceritanya sekarang Mara lagi cari orang yang nolong mara waktu itu, siapa tahu ada. soalnya Mara lupa buat bilang makasih jadi kepikiran terus deh hehehe"
"Astagfirullah, kamu ini.. yaudah nemu ga orangnya?" Hasminah tak habis pikir kenapa bisa Amara seperti itu
Dengan sekali duakali melihat kembali ke sekeliling, akhirnya Mara menggeleng dengan wajah yang mulai tertekuk
"Udah sekarang kamu ga usah di fikirin, gimana kalo kasih tahu aja ciri-cirinya biar nanti kalo kak Mina ketemu yang mirip-mirip biar kakak yang wakilin kamu" akhirnya Hasminah pun mencoba memberi solusi agar Amara tak kefikiran dengan hutang terimakasihnya
"Wah beneran ni kak Mina?" Mendapat anggukan dari Hasminah membuat Mara langsung memeluk Hasminah
"Jadi seinget aku ciri-cirinya waktu itu pakai baju formal gitu, di kaca mata tapi bukan kacamata culun ya kak! Malah maskulin gitu kalo di pake sama dia"
"Loh? Maksudnya yang nolong Mara laki-laki, gitu?" Kaget Hasminah yang awalnya ia kira yang menolong Amara waktu itu adalah perempuan
Dan Mara pun mengangguk
"kira kakak perempuan, kalo gitu bisa ga kakak tarik lagi omongan kakak?" Sesal Hasminah sebagai respon
"Ih, kok gitu ga bisa kak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HASKARNAH
Teen Fictionبسم الله الرحمن الرحيم . . Seorangrang gadis Shalihah yang cantik tiba-tiba di beritahu akan di nikahkan secepatnya secara mendadak oleh kedua orang tuanya membuat gadis yang bernama depan Hasminah itu kaget bukan kepalang, entah apa maksud kedua or...