2

19 3 1
                                    

Yora mengepalkan tangannya, ia menatap tajam ke arah Sera lalu menatap ke arah Ana yang melihatnya sinis.

"Udah dong jangan ganggu Yora" ucap Widya.

"Ciah yang belain bestinya" ucap Yumi melirik Yora tak suka.

Tanpa mengublis kata-kata dari mereka Yora pun pergi dari sana, saat melewati salah satu kelas Yora melihat Lulu, teman yang bisa dikatakan cukup waras bagi Yora.

"Lulu" panggil Yora.

"Ehh iya yor ada apa?" Tanya Lulu ambil membenarkan kacamata nya.

"Nanti istirahat kedua bisa nggak temenin aku ke perpuskaan" ucap Yora

"Oh bisa kok nanti ke sini aja ya" jawab Lulu.

"Ya udah aku ke kelas duluan ya"

Yora pun lalu pergi dari hadapan Lulu karena dia melihat Ana mendekat ke arahnya, karena tak mau mencari masalah dan menambah masalah dia memilih pergi.

.

Yora sampai di kelas ia pun langsung duduk di mejanya sambil mendongak ke atas menatap kipas angin yang sedang menyala.

Lalu tiba-tiba awan duduk di hadapannya sambil mengipaskan topi ke arah wajahnya.

"Yor, malam ini kamu sibuk nggak?" Tanya awan tiba-tiba.

''kenapa emangnya?'' tanya balik Yora.

"Nggak aku hanya mau ngajak jalan kamu, kamu sibuk nggak?" Ucap Awan

"Sebenarnya aku ada acara sih acara keluarga" bohong Yora, tak mungkin kan ia berkata dia ingin bertemu seseorang untuk pekerjaan Gelap nya.

"Oh gitu ya" ucap awan dengan lesu.

"Eh yor minta sejarah dong" ucap Risa tiba-tiba datang menghampiri Yora dan awan.

Yora pun membuka tas hijau lumutnya lalu mengeluarkan buku berwarna merah kemudian memberikan buku itu kepada Risa.

Risa dengan cepat mengambil buku itu lalu pergi ke mejanya.

Tak beberapa lama guru mata pelajaran sosiologi pun masuk ke kelas mereka.

...

Jam istirahat pertama sudah berbunyi dari 2 menit yang lalu, Yora menggemaskan beberapa buku yang berada di atas mejanya lalu ia mengeluarkan kotak bekal yang berada di bawah mejanya.

Yora membuka tempat makan itu, hanya nasi putih dan sambal ikan teri, Yora bisa dikatakan anak yang tak memilih makanan ia selalu memakan apapun kecuali kayu, batu dan kot**an.

"Saat nya makan" ucap Yora tersenyum lalu mulai menyuap kan nasi ke mulutnya.

Sesuap demi sesuap nasi Yora makan sampai nasi bekalnya habis, Yora mengambil botol plastik teh pucuk, tapi hanya botolnya saja isinya hanya sekedar air putih biasa.

Yora meneguk air itu hingga tinggal setengah, lalu setelah itu ia pun membereskan tempat makannya meletakkannya kembali ke bawah meja.

Saja Yora ingin berdiri tiba-tiba Risa mengajaknya ke toilet minta ditemani karena ia takut sendiri.

"Yor temenin gue ke toilet yuk" ucap Risa sambil menarik-narik tangan Yora.

"Iya sebentar" Yora merapihkan rok nya, lalu ia pun mengikuti langkah Risa.

"Ehh yor kamu tahu gak kalau Bu Ruhi Di keluarin dari sekolah" ucap Risa memulai pembicaraan Di tengah perjalanan mereka menuju toilet.

"Gak tau"

"Kamu tahu nggak bu ruhi dikeluarin gara-gara dia udah kasar sama anak murid kelas 10 loh sampai anak itu masuk rumah sakit gara-gara dijambak sama didorong Bu ruhi" ucap Risa menjelaskan tapi yora tak mengurus ia hanya fokus pada jalan.

Entah mengapa Yora tak terlalu tertarik dengan pembicaraan itu, menurutnya itu benar-benar sangat tidak penting dan tak menguntungkan baginya.

"Oh" jawab Yora.

"Iya, aku sih syukurin dia dikeluarin karena dia itu nyebelin sih jadi guru rasain tuh" ucap Risa sambil memasang ekspresi kesalnya.

"Kamu tahu kan Raihan, dia itu pernah dipukul pakai rotan gara-gara gak sengaja nginjek buku yang dijatuhin Bu ruhi" lanjut Riska tanpa ia ketahui bahwa Yora tak perduli dengan omongannya.

Saat sampai di toilet, lagi-lagi yora dibuat kesal karena ia bertemu dengan Ana dan juga Widya, Widya tersenyum kepadanya tetapi tidak dengan Ana yang menatap sinis ke arahnya.

"Ehh si caper ke toilet" ucap Ana sinis.

"Orang gila ya masa caper ke toilet" ucap Yora lalu dengan cepat masuk ke salah satu bilik toilet.

Ana yang mendengar Yora menyahut omongannya kesal lalu Ana menatap tajam pintu toilet yang tadi dimasuki Yora, ia tersenyum miring lalu menatap ke arah ember di samping pintu masuk toilet.

Ana mendekati ember tersebut dan setelah ia lihat ember tersebut berisikan air kotor, lalu Ana mendekat ke pintu toilet yang Yora masuki.

Ana mengunci pintu itu dari luar lalu tiba-tiba.

BYURRR

"AAAA"

Teriak Ana karena tiba-tiba ia terpeleset dan air kotor itu mengenai dirinya sendiri.

#Bersambung

YORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang