Bel istirahat kedua baru saja berbunyi.
Yora pergi ke kelas Lulu, mengajak Gadis itu ke perpustakaan."Eh Yora maaf ya aku nggak bisa temenin kamu ke perpustakaan soalnya tugasku belum selesai nih harus dikumpulin pas gurunya masuk" ucap Lulu tak enak hati kepada Yora.
"Oh Ya udah nggak apa-apa aku ke perpustakaan dulu ya mau pinjem buku" ucap Yora lalu berlalu pergi dari hadapan Lulu.
Tak membutuhkan waktu lama untuk Yora sampai ke perpustakaan, ia pun melepas sepatunya dan menaruhnya di tempat sepatu di samping pintu masuk perpustakaan.
Memang diwajibkan untuk melepas sepatu untuk menjaga kebersihan.Yora berjalan di jejeran rak-rak buku dan melihat satu persatu buku, dan setelah menemukan dua buku yang ingin ia pinjam dia pun segera pergi ke meja penjaga yang menjaga perpustakaan.
Yora mengambil kartu perpustakaan miliknya lalu memberikannya kepada penjaga tersebut.
"Batas meminjam 3 hari dan hari Rabu dikembalikan ya"ucap penjaga tersebut dengan ramah dan Yora pun mengangguk.
Setelah selesai yora pun berjalan keluar, saat ia ingin mengambil sepatunya di samping pintu masuk perpustakaan ia tak melihat sepatunya di sana dan tempat sepatu itu pun kosong.
"Lah perasaan aku taruh sini deh sepatuku kok gak ada" ucap Yora sambil melihat ke samping kanan kirinya siapa tahu ya lupa menaruhkan sepatunya di mana.
"Hayyyy yoraaaa" tiba-tiba saja Ana and the gang datang menghampiri Yora.
"Eh guys ada yang sok kecantikan deh di sini itu bertebar pesona, pasti itu alasannya aja mau ke perpustakaan padahal mau lewat kelasnya kak Dimas dasar modus" Yumi berucap sambil menatap sini ke arah Yora.
"Iya yum gue kemarin juga lihat Yora deketin si Dimas" timbal Sera memanasi yumi.
"Maksud kamu apa, aku nggak pernah deketin kak Dimas" Yora yang mengelak dengan tuduhan Sera.
"Alasan doang" ucap sini Sera.
"Lagian kalau gue deketin kak Dimas emang urusannya sama kalian apa? Pacar? Hah di lirik aja nggak" ucap sarkas Yora lalu pergi dari sana tanpa alas kaki.
"Ih ngeselin banget tuh anak" ucap Yumi kesal.
"Udah udah biarin aja toh sebentar lagi pasti dia akan cari sepatunya yang udah aku sembunyi kan hahaha" Ana tertawa diikuti dengan yang lainnya.
"Gue kesel banget sama dia, pakai pelet apa sih kok Dimas sampai suka sama dia" ucap Sera sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Yah wajar sih dia kan pintar, cantik lumayan, baik lagi" ucap Widya menimpali.
"Cantikan gue" ucap Yumi kesal.
"Jijik deh badan aja kek babi" ucap awan yang tiba-tiba saja datang entah dari mana dan setelah mengatakan itu pria itu langsung pergi menyusul langkah Yora yang sudah tidak kelihatan punggungnya.
"Badan gue itu bukan kayak babi ya tapi montok" ucap Sera kesal karena tak terima dihina oleh awan.
Widya yang mendengar perkataan sera hanya mendelik malas, memang bobot tubuh Sera dan Ana lumayan cukup besar tapi dibandingkan Sera bobot tubuh ana lah yang paling besar karena mencapai 90 kilo sedangkan Sera 70 kilo
..
Di sisi lain Yora berjalan dengan tergesa-gesa karena kakinya tak memakai apa-apa, ia merasa sedikit sakit karena menginjak kerikil-kerikil kecil-kecil.
"YORA"
Tiba-tiba awan datang sambil berteriak menghampiri Yora, dan reflek Yora pun berhenti.
Awan berlari kecil menghampiri Yora di tangannya terdapat sepasang sepatu berwarna hitam.
Yora yang melihat kedatangan awan sambil memegang sepatunya memancingkan mata.
"Ini sepatu lo kan, tadi gue nemuinnya di bawah tangga dekat kolam ikan Untung gak jatuh ke kolamnya" ucap awan sambil menyodorkan sepasang sepatu milik Yora.
"Oh makasih ya awan" ucap Yora lalu pergi begitu saja.
Awan yang ditinggalkan menembus kesal respon yang diberikan Yora tak sesuai dengan ekspektasinya.
...
Pukul 14:30.
Yora baru saja keluar dari kelas karena sudah waktunya untuk pulang, Yura bergegas pergi ke parkiran untuk mengambil motornya.
Kepalanya sedikit pusing karena memikirkan tentang nanti malam ia akan bertemu dengan gun untuk membahas soal pekerjaannya.
Sepanjang perjalanan pulang pun Yora selalu terpikirkan dengan tawaran gun, ia mulai ragu tapi mau bagaimana lagi ia sangat butuh uang saat ini.
#Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
YORA
Short StoryYora, Gadis dengan kapasitas otak di atas rata-rata. Di saat diri nya sedang membutuhkan banyak uang untuk membayar Utang mama nya ia Di pertemukan dengan seorang Pria bernama Gun, seorang pria yang menawarinya untuk bekerja mengedarkan nar*o*a. Dar...