Jaemin mengikuti renjun dengan menjalankan mobilnya pelan, sedangkan renjun menaiki taxi tanpa tau jaemin mengikutinya saat ini. Sampai jaemin menghentikan mobilnya karena taxi yang ditumpangi oleh renjun berhenti di salah satu tempat yang selalu mereka datangi berdua saat senja datang. Ah, kadang mereka datang berdua juga kadang datang berempat bersama dengan Haechan dan jeno.
Jaemin turun dari mobilnya dan mengikuti renjun dari jauh hingga dia melihat renjun berhenti dan menutup matanya sembari merentangkan tangannya. Jaemin hanya melihatnya dia bingung apakah sekarang adalah waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya atau tidak? Tapi kalau dia mengulur waktu, dia takut akan melihat renjun bersama dengan orang lain, ditambah Mark terlihat sangat menyukainya. Dia takut tak bisa bersama dengan renjunnya. Terlarut dengan pikirannya diapun tak sadar kalau renjun menatapnya kaget.
"Na Jaemin?" Kagetnya. Jaemin lantas tersadar dari lamunannya dan menatap renjun lalu diapun mendekat membuat renjun terdiam kaku tanpa bisa bergerak sama sekali.
"Aku tau kita melakukan kesalahan dulu sekali." Ucap jaemin memulai pembicaraan tapi renjun hanya diam menunggu jaemin selesai berbicara.
"Tapi, itu hanya kesalahpahaman yang terjadi antara kita Renjun. Aku—"
"Aku tau." Ucap renjun dan sontak saja jaemin menatapnya bingung.
"Aku tau jaemin, karena aku mendengar semua pengakuanmu waktu itu, aku hanya takut untuk mengatakan padamu. Karena aku sangat malu mengakui kesalahan itu jaemin." Ucap renjun menundukkan kepalanya.
Jaemin lantas tersenyum kecil lalu diapun menggenggam kedua tangan renjun.
"Enggak Jun, itu semua bukan kesalahanmu tapi kesalahan kita. Karena kita masih sangat muda sekali. Terlalu muda." Ucap jaemin dan renjun menatapnya dengan airmata yang keluar dari matanya.
"Jangan menangis sayang. Kau menyakitiku. Kau tau injunie, sejak saat itu aku tak membuka hatiku karena berharap bisa menjelaskan semuanya padamu dan kembali. Jujur, aku masih sangat mencintaimu njun. Sangat mencintaimu." Ucap jaemin. Renjun hanya diam dan semakin menangis dalam diam.
"Aku tau, mungkin kau sudah tak lagi mencintaiku, tapi setidaknya aku sudah lega sekarang. Kau bisa memilih jalan hidupmu sekarang renjun. Aku tak ingin menyakitimu lagi." Ucap jaemin melepaskan genggaman tangannya lalu diapun berbalik untuk pergi dari tempat itu. Tapi baru dua langka diapun dikagetkan dengan pelukan dari renjun yang menangis di punggungnya.
"Tidak Na. Aku tidak bisa, hiksss... Aku masih sangat mencintaimu hiksss... Aku tau kalau aku sangat bodoh, tapi aku masih sangat mencintaimu hikss... Aku tak bisa membohongi diriku jaemin hikss.. walaupun semua orang akan memarahiku. Aku akan terima, asalkan kau tidak pergi dariku hikss... Aku tak bisa Jaemin hikss..." Jaemin lantas melepaskan pelukan renjun lalu berbalik dan membawa renjun kedalam dekapannya. Mendekapnya penuh kasih sayang dan kerinduan.
"Makasih injunie. Mari kita mulai semuanya dari awal lagi. Kau mau bukan?" Ucap jaemin sembari mengecupi kepala renjun.
"Hmm." Angguk renjun sembari mengeratkan pelukannya pada jaemin.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Future (jaemren)END!
FanfictionStatus book: Start: 13 Agustus 2022 End: 27 Mei 2023 langsung baca aja biar paham rencananya sih gak akan banyak part semoga suka aja😁 yang pasti jaemren area! mpreg! bxb boyslove homopobic hanya fiksi belaka