(9)🌠 END!

1.2K 106 1
                                    

Jaemin dan renjun sampai di tempat yang akan menjadi lokasi syuting drama dimana renjun adalah penulisnya dan jaemin adalah sutradaranya. Mereka melihat staf yang lainnya tengah mempersiapkan syuting yang memang akan dimulai besok, itupun jika tak ada perubahan sama sekali.

Saat mereka sedang melihat-lihat, merekapun melihat Mark mendekat.

"Presdir?"

"Untung lah penulis Huang dan sutradara Na sudah datang, tadi saya tau dari salah satu pemain kalau dia tak bisa syuting seharian besok, apa bisa kita mulai syutingnya malam ini?" Ucap Mark. Renjun lantas menatap jaemin, jaemin juga menatapnya walaupun dengan wajah datar tapi renjun sangat tau kalau jaemin saat ini tengah kesal karena acaranya untuk berdua dengan renjun gagal.

"Baiklah, saya tak masalah." Ucap renjun menyudahi acara menatapnya.

"Sutradara Na?" Ucap Mark.

"Hmm " angguk jaemin.

"Baiklah, kalau begitu kalian bisa mencari posisi mana yang akan di mulai untuk syuting pertama. Saya akan kesana dulu." Ucap Mark lalu diapun pergi meninggalkan keduanya lalu jaeminpun menatap renjun dengan ekspresi wajah yang sangat kesal.

"Kenapa kau mengiyakan? Kita kan jadi tak bisa bersama nanti malam." Rengek jaemin dan beruntunglah staf sedang tak memperhatikan mereka.

"Namanya juga kita harus profesional Nana. Besokkan juga bisa. Lagian kita selama disini juga bisa berdua bukan?" Ucap renjun tersenyum.

"Tetap saja pasti ada yang akan menganggu kita." Ketus jaemin lalu diapun berbalik dan memunggungi renjun, renjun tersenyum lalu diapun langsung berdiri didepan kekasihnya itu.

"Jangan marah Nana, aku janji besok kita akan menghabiskan waktu berdua. Oke?" Ucap renjun tersenyum sembari membujuk jaemin.

"Hmm." Angguk jaemin walaupun masih tidak rela. Dan tanpa mereka sadari mark melihat kearah mereka berdua dan mengerti kalau keduanya ada hubungan yang mungkin lebih dan baru saja berbaikan. Walaupun merasakan sakit, Mark tetap tersenyum melihat kebahagiaan renjun karena baginya cinta tak harus memiliki.







Syuting mulai berjalan dan baik renjun maupun jaemin sangat fokus pada pekerjaan mereka masing-masing, hingga malam menjelang dan merekapun istirahat sebentar untuk makan malam, renjun juga membereskan naskah yang ada di meja sebelah jaemin sedangkan jaemin hanya menatapnya.

"Jaemin?"

"Hmm?"

"Banyak orang disini." Ucap renjun.

"Biar saja, biarkan mereka tau kalau kau adalah calon istriku." Ucap jaemin tersenyum lebar hingga salah satu staf mendekati mereka dan jaemin kembali dengan wajah datarnya itu.

"Maaf penulis Huang, sutradara Na, kalian ingin pesan apa?"

"Aku pesan bulgogi saja dan Jasmine tea."

"Sutradara Na?"

"Saya sama kan saja." Ucao jaemin.

"Apa tak ingin americano sutradara Na?"

"Tidak, saya hanya minum kopi sekali karena seseorang melarang saya." Ucap jaemin sembari menatap renjun yang menunduk karena malu. Staf itu tak terlalu ambil pusing dan diapun langsung pergi untuk memberikan pesanan semuanya pada beberapa staf yang akan pergi membelikan makan malam.

"Ren?" Ucap Haechan yang mendekat pada renjun. Sang empu lantas menatap sahabatnya itu.

"Ayo ikut aku sebentar. Aku pinjam renjun sebentar." Ucap Haechan lalu menarik renjun dan pergi. Bersamaan dengan kedatangan jeno.

Hello Future (jaemren)END!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang