tik tik tik
Waktu terus berjalan. Sinar matahari sudah menampakkan dirinya, dan gadis yang bernama Shafa ini masih membalut tubuhnya dengan selimut. Ia semalam sibuk mengemasi barang-barangnya, karna hari ini ia akan kembali ke negara asalnya INDONESIA. Yang dimana sekarang ia masih berada diapartemen milik pamannya.
Dengan tenangnya ia tertidur pulas, sampai sang paman menggedor pintu kamarnya karna waktu sudah menunjukan pukul 08.00 dimana pesawat akan landas dalam waktu 1 jam.
"SHAFA BANGUN!!! JAM 8 INI!!" teriak Pamannya dari luar pintu.
dok dok dok
Gedoran sang Paman semakin keras, sehingga membuat Shafa terganggu, dengan nyawa yang belum terkumpul, ia berjalan dan meraih knop pintu tuk membukanya. "Ada apa sih Paman? ... ganggu Shafa tidur aja," kesalnya.
"Kamu lupa hari ini kan kamu mau balik," ucap Pamannya mengingatkan.
"Emang udah jam berapa si?" tanya Shafa sembari mengucek matanya.
"Udah jam 8," jawab sang Paman santai dan Shafa yang mendengar itu tentu saja terkejut. "buruan siap-siap ntar ketinggalan pesawat." lanjut Pamannya lantas meninggalkan Shafa.
Melihat sang paman meninggalkannya, ia langsung menutup pintu kamarnya dengan kasar. Dengan terburu-buru ia langsung memasuki kamar mandi tanpa membawa handuk. Dan terjadilah, ia kembali lagi mengambil handuknya. Secepat kilat ia mandi, dan menyiapkan diri.
Ia pun mengambil koper tak lupa tas selempang nya dan mulai berlari menuju garasi yang dimana pamannya sudah siap untuk mengantarnya. Tanpa mau ketinggalan pesawat, Shafa berinisiatif untuk mengendarai mobil. Dan terjadilah mobil itu melesat dengan kecepatan tinggi.
Selang beberapa menit, sampailah mobil mereka di Bandara. Beranjak dari mobil dan langsung berlari selepas pamit. Melihat sekeliling yang ramai, ia langsung menuju ke arah resepsionis yang tampak senggang. Dengan nafas tidak teratur ia pun bertanya, "Permisi, apakah pesawat **** sudah berangkat?"
"5 menit lagi." jawab resepsionis itu. Mendengar hal itu, lalu ia berlari lagi kearah dimana pesawat nya berada.
"2 menit lagi pesawat tujuan Singapura - Indonesia akan berangkat..dimohon untuk para penumpang-"
Pengumuman dari sang pramugari mulai terdengar, dengan sekuat tenaga ia berlari menuju ruangan yang memperlihatkan para pengawal dan pramugari yang sedang sibuk dengan barang-barang penumpang.
"Ini tiketku," ucap Shafa setelah sampai didepan salah satu pramugari.
"Baik silahkan mengambil tempat duduk." kata sang pramugari itu.
Setelah menaruh barang-barangnya kepemeriksaan dan bisa masuk kepesawat dengan tepat waktu, kini ia bisa bernafas lega. Melihat sekeliling kursi penumpang, dan masih ada 1 kursi yang masih kosong. Yang pastinya itu kursi nya, ia pun berjalan ke arah kursinya berada.
"Permisi boleh minggir sebentar? Kursiku di sebelah sana." ucapnya sopan sambil menunjuk arah kursi yang berada dipinggir jendela pesawat.
Pemuda yang berada disamping tempat duduknya tersebut memadang shafa dengan alis terangkat, melihat arah telunjuk yang diarahkan oleh Shafa ia pun lantas berdiri agar Shafa bisa ketepat duduknya. Melihat hal itu, Shafa pun segera duduk diikuti pemuda tersebut.
Pemuda itu yang tidurnya terganggu karena Shafa, ingin melanjutkan tidurnya lagi yang tertunda. Namun, saat Shafa mengeluarkan buku dan membaca, atensi pemuda itu mulai mengarah pada dirinya.
Pemuda tersebut menatap Shafa dengan sangat dalam. Shafa yang merasa diperhatikan pun menoleh ke arah pemuda itu dan terjadilah mereka berdua bertatapan.
deg
Seperti ada yang menghantam diri pemuda itu, ia seketika mematung melihat wajah Shafa dari dekat. Tak ada suara yang keluar dari mulutnya, hanya pikiran yang begitu berkecamuk mengenai Shafa yang notabenenya baru bertemu.
Aku seperti melihat dia, tapi dimana? batinnya mulai memutus kontak matanya dengan Shafa dan mulai mencoba untuk tidur.
Shafa yang sedari tadi melihat tingkah laku dari teman sebangkunya hanya bisa menggelengkan kepalanya. Aneh pikirnya terhadap pemuda itu
....
to be continue..
written by :
rynyeee
KAMU SEDANG MEMBACA
Incomparable in Love - ZAFASHA [HIATUS]
General FictionNama kita akan bersanding di surganya Allah. [SLOW UPDATE!] Tidak ada yang tahu akan takdir seseorang kecuali Allah. Kita manusia hanya bisa menerima, berdoa, dan berjuang. Seperti halnya dengan cinta. Cinta seorang manusia tidaklah semudah apa yang...